Pilgub NTT
Gerindra Ungkap Harapan Peluang Melki Laka Lena Gandeng Johni Asadoma di Pilgub NTT
DPP Gerindra sudah memutuskan mendukung Melki Laka Lena sebagai Calon Gubernur NTT. Wakilnya, akan diumumkan setelahnya.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
Petinggi di jajaran KIM akan menganalisa semua data survei terbaru lalu memutuskan Wakil mana yang paling pas untuk Melki. Semua pertimbangan itu akan berbasiskan data survei-survei terbaru itu.
Selain itu, variabel lain yang juga bisa berpengaruh adalah kelenturan komunikasi dan lobi-lobi yang bisa dilakukan Jhoni Asadoma dalam masa-masa ini bersama timnya. Dia menduga, mantan Kapolda NTT itu sudah membangun komunikasi dengan para elit KIM.
"Hal berikutnya yang juga bisa membantu Jhoni adalah unjuk diri Jhoni sebagai figur yang sudah siap secara sosial dan ekonomi," katanya.
Dengan kemampuan Jhoni dari aspek ini, Mikhael bilang, KIM bisa menerima Jhoni. Sebab, Jhoni memang tokoh publik yang masuk ke politik dengan semua sumber daya yang dimiliki.
Bekal pengalaman sebagai Kapolda, juga kekuatan ekonomi yang dimilikinya, Johni
punya kemampuan meyakinkan para elit KIM tentang infrastruktur pendukung yang dimilikinya yaitu modal sosial dan ekonomi, disamping jejaring.
"Tiga hal itu yang saya kira bisa meyakinkan para elit KIM untuk menerima Jhoni sebagai wakilnya Melki," ujarnya.
Melihat fakta lainnya, kata dia, PAN dan PSI menyodorkan Jane Natalia Suryanto. Sementara Demokrat yang belum memberikan keputusan, tapi arah dukungan itu sudah mulai terlihat sejak adanya keputusan Gerindra untuk mendukung Melki.
"Di mana Prabowo sebagai simbol dan lokomotif politik KIM bisa menarik gerbong kereta KIM lainnya termasuk Demokrat, maka kecepatan Jhoni melakukan komunikasi dengan para elit KIM plus Demokrat, bisa memberi dia peluang terbuka untuk berduet dengan Melki," jelasnya.
Pada situasi terakhir, Melki memang masih punya pilihan nama lain seperti Jane Natalia Suryanto, Gabriel Beri Bina maupun Johni Asadoma sendiri. Duet itu bisa dikabulkan bila elit KIM setuju merujuk data dan kemampuan lobi serta sosial ekonomi.
Karena, ujar dia, duet yang sudah disimulasikan dalam survei SMRC misalnya, menunjukan bahwa Melki itu elektabilitasnya tinggi ketika berpasangannya dengan Jane Natalia Suryanto, juga Gabriel Beri Bina.
Ketika Melki diduetkan dengan dua tokoh ini, elektabilitas Melki cukup kuat. Bahkan Melki unggul hingga lebih dari 10 persen dari Simon Petrus Kamlasi dan Ansy Lema dengan pasangan masing-masing.
"Sebuah margin yang cukup tebal dalam pertarungan elektoral," tambah dia.
Dari data yang sama, ketika disimulasikan Melki berpasangan dengan para calon Wakil, SMRC menjelaskan bahwa, elektabilitas calon Wakil Gubernur Melki itu justru tinggi adalah Anita Gah di posisi 15,8 persen.
Kemudian Emi Nomleni di posisi kedua dan seterusnya Andreas Hugo Parera, Adrianus Garu, Ahmad Yohan, baru Jane Natali, dan disusul Jhoni Asadoma di posisi elektabilitas 2,6 persen.
"Data ini menjelaskan bahwa peluang Jhoni berpasangan dengan Melki itu secara elektabilitas masih kecil, kurang kuat tetapi bukan tidak bisa," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.