Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Senin 29 Juli 2024, Murid Kristus Hidup Saling Menghargai

banyak manfaat bagi manusia dengan memberi berbagai kemudahan dan kenyamanan bagi manusia.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Pdt. Frans Nahak, S.Th 

Oleh: Pdt. Frans Nahak, M.Th

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen Senin 29 Juli 2024, Murid Kristus Hidup Saling Menghargai

Injil: Matius 7:12-14

Pengantar 
Setiap agama menetapkan esensi dalam berbagai ungkapan, yakni “kita jangan melakukan sesuatu kepada orang lain apa yang kita tidak ingin orang lain lakukan kepada kita.” Prinsip yang dikenal dengan “Golden Rule” atau “Undang-undang Emas”.

Undang-undang ini dalam satu dua dasa-warsa terakhir diangkat kembali ketika para pemuka agama mendiskusikan tentang “Global Ethics” atau etika global.

Untuk lebih jelas kita kutip beberapa ungkapan dari agama-agama yang kita kenal:

Islam : “tidak beriman salah seorang dari kamu sehingga dia mencintai saudaranya sebagai mana dia mencintai dirinya sendiri.” (Al-Hadits)

Hindu : “jangan lakukan terhadap orang lain apa yang menyebabkan rasa sakit kalau hal itu dilakukan kepadamu.” (Mahabarata 5:1517)

Budha : “jangan sakiti orang lain dengan cara apa pun yang kamu sendiri merasakan rasa sakit.” (Undana-Vegra 5:18)

Kong Hu Cu: “jangan lakukan terhadap orang lain yang kamu sendiri tidak ingin  orang lain melakukan kepadamu.” (Analects 15:23).
Kristen: “segala sesuatu yang ingin orang lakukan kepadamu demikian juga harus kamu   lakukan kepada mereka.” (Matius 7:12)

Yahudi:  “apa pun yang menyakitkanmu jangan lakukan terhadap orang lain.” (Tamlud, Shabat 31a)

Etik global ini menegaskan kembali pentingnya umat manusia kembali menyadari adanya suatu “etik agung” dari berbagai tradisi. Dalam konteks ini, semua orang mempunyai hak hidup, selamat dan mengembangkan kepribadian secara bebas, sejauh mereka tidak merugikan hak orang lain.

Tidak ada ruang, negara, ras atau agama yang berhak untuk membenci, melakukan diskriminasi, menghabiskan atau membersihkan, mengasingkan, menghapus suatu minoritas tertentu yang memiliki perilaku dan yang menyatakan kepercayaan yang berbeda. Umat manusia saling mengasihi dan  menghargai sebagai sesama manusia.

Pembahasan Teks

Bacaan ini merupakan khotbah Yesus di bukit, di mana Yesus memulai pengajaran-Nya dengan ucapan berbahagia. Kata dasar berbahagia, yaitu ‘bahagia’ dalam bahasa Yunaninya makarios yang artinya sukacita yang tidak terganggu oleh perubahan situasi hidup.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved