Wisata NTT

Wisata NTT, Pesona Desa Wisata Coal di Manggarai Barat, Paduan Alam dan Kopi Khas Flores

Liburan ke Labuan Bajo di Kabupaten Maggarai Barat tak hanya jelajah kawasan Taman Nasional Komodo. Ada sisi lain di Lauan Bajo juga tak kalah menar

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
(ANTARA/Ho-Alfonsius Sumarno Patut)
Bukit Porong Tedeng menjadi salah satu spot foto yang menjadi daya tarik wisatawan di Desa Wisata Coal, Manggarai Barat, NTT 

Wisatawan yang berkunjung ke spot ini dapat menikmati sensasi pemandangan alam dari ketinggian bak di atas awan.

"Di bukit ini pengunjung bisa berpose ria dan mendapatkan foto-foto yang instagrammable," kata Alfonsius.

Pesona utama Bukit Porong Tedeng adalah suasana matahari terbit, bahkan di saat bersamaan warga juga menyuguhkan atraksi tarian Dewa Matahari.

Setiap pengunjung di bukit tersebut tidak perlu membawa makan karena warga setempat telah menyuguhkan pilihan kuliner khas Manggarai seperti Rebok, Sobol, dan Serabe hingga kopi beraroma khas yang diproduksi petani Coal yang dikenal dengan Kopi Ntala.

Selain Bukit Porong Tedeng, kekayaan budaya berupa tarian seperti Tari Dewa Matahari dan Tari Wela Rana tak luput dari suguhan utama bagi wisatawan melalui Sanggar Tari Porong Ntala.

Tari Dewa Matahari atau Tari Porong ditampilkan saat menyambut matahari pagi yang dibawakan seorang penari sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas terbitnya matahari dan harapan di hari yang baru.

Baca juga: Wisata NTT, Jelajah Detusoko Barat Spot Desa Wisata yang Unik di Kabupaten Ende

"Tarian ini hanya dipentaskan sesuai permintaan tamu yang berkunjung," kata Alfonsius. Sementara Tarian Wela Rana atau sebutan untuk tumbuhan yang baru pertama kali berbunga, yang merupakan tarian khas Manggarai yang bermakna ajakan untuk kembali ke alam.

Di balik keindahan alam dan budaya ini, Desa Wisata Coal juga mengembangkan agrowisata kopi yang merupakan bagian dari paket wisata desa setempat.

Para pengunjung akan mendapat pengalaman berwisata ke kebun kopi dengan jenis yang dikembangkan adalah kopi arabika dan kopi robusta.

Bahkan jika waktu kunjungan tepat, maka pengunjung bisa ikut memanen kopi Arabika yang biasa berlangsung selama April-Juni, sementara kopi Robusta dipanen selama Juni hingga September.

"Selain panen, pengunjung juga bisa menyaksikan proses pengolahan kopi dengan cara tradisional serta bisa ikut belajar mempraktekkannya," katanya.

Program pemerintah
Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah menggalakkan program desa wisata sebagai salah satu pariwisata alternatif bagi wisatawan.

Pengelolaan desa wisata di Indonesia merupakan bagian dari program pengembangan pariwisata berkelanjutan yang sesuai dengan RPJMN 2020-2024 dalam rangka percepatan kebangkitan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat turut mendukung pengembangan destinasi wisata Desa Coal dengan mengalokasikan anggaran senilai Rp35 juta di 2021 untuk kelompok yang mengelola wisata Bukit Porong Tedeng.

Baca juga: Wisata NTT, Jelajah Kampung Adat Lai Tarung di Kabupaten Sumba Barat, Budaya yang Tak Ternilai

"Dukungan dana itu untuk penataan destinasi wisata di sana agar lebih menarik dan nyaman bagi wisatawan," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Barat Augustinus Rinus. Pengembangan Desa Wisata Coal yang merupakan kemudian terpilih sebagai satu-satunya desa wisata di Manggarai Barat yang masuk dalam 300 besar penerima Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 merupakan hal yang patut diapresiasi.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved