Pilgub Jawa Timur

PKB – PDI Perjuangan Bakal Satu Perahu untuk Jawa Timur

Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB bersama PDI Perjuangan, bakal satu perahu dalam pentas politik Pilgub Jawa Timur 2024. Kedua partai politik tersbut

Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
KOALISI – PKB dan PDI Perjuangan akan bersinergi dalam Pilgub Jawa Timur. Sinergi kedua partai ini akan mengusung pasangan yang nantinya menjadi kompetitor melawan Khofifah – Emil Dardak. Sebuah momen saat Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar menyalami pendukungnya. 

POS-KUPANG.COM – Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB bersama PDI Perjuangan, bakal satu perahu dalam pentas politik Pilgub Jawa Timur 2024. Kedua partai politik tersebut bakal bersinergi dalam panggung politik Pilkada Serentak 2024

Kerja sama politik antara PKB dan PDI Perjuangan itulah yang nantinya akan membentuk poros baru untuk Jawa Timur. Poros Baru itu tentu akan bertarung melawan petahana, Khofifah Indar Parawansa – Emil Dardak di Jawa Timur.

Hal tersebut disampaikan Wakil Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa Syaiful Huda. “Kami akan bentu poros baru di Jawa Timur dan menjadi kompetitor Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak,” ujarnya.

Huda menyebutkan, meskipun Khofifah-Emil berstatus Petahana tetapi elektabilitasnya masih bisa digoyang. "Mbak Khofifah sebagai incumbent baru 28 persen ya. Artinya belum aman. Mas Emil Dadak baru 3 persen. Sebagai incumbent menurut saya belum aman," kata Huda baru-baru ini.

Dengan bekal 27 kursi DPRD Jatim, PKB siap mengadu Kiai Marzuki dengan Khofifah. Kiai Marzuki sendiri merupakan mantan Ketua PWNU Jatim.

Partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar alias Cak Imin itu juga berencana berkoalisi dengan PDI Perjuangan di Pilkada Jawa Timur.

"Karena itu saya meyakini kalau inisiatif koalisi PKB-PDIP di Jateng terwujud, kita optimis bisa mengalahkan Mbak Khofifah," ucap Huda.

Diketahui, pasangan Khofifah-Emil telah mendapat dukungan dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Perindo, Partai Amanat Nasional, Partai Solidaritas Indonesia, dan Partai Persatuan Pembangunan.

Sebelumnya diberitakan, duet Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak tampaknya sulit mendapat lawan tanding sepadan di Pilkada Jawa Timur 2024.

Karena itu, duet Khofifah-Emil diprediksi berpeluang melawan kotak kosong.

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, mengungkapkan dua alasan prediksi tersebut.

Pertama, elektabilitas Khofifah sebagai cagub jauh meninggalkan kandidat lainnya.

Pesaing terdekatnya Tri Rismaharini dari PDIP, bahkan elektabilitasnya jauh di bawah Khofifah.

“Selain itu, elektabilitas Khofifah juga jauh meninggalkan Marzuki Mustamar," ujarnya, Jumat 19 Juli 2024.

"Padahal Marzuki kandidat cagub yang berpeluang besar akan diusung PKB,” imbuh Jamil.

Menurutnya, elektabilitas Khofifah yang tinggi juga diikuti calon wakilnya Emil Dardak.

Elektabilitas Emil tertinggi dan jauh meninggalkan nama lain yang dinilai potensial menjadi cawagub.

“Melihat tingginya elektabilitas Khofifah dan Emil, tentu dapat membuat efek getar pada cagub dan cawagub yang ingin maju di Jawa Timur," katanya.

"Nyali mereka bisa saja jadi ciut karena peluang menang relatif kecil,” imbuhnya.

Mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta itu menyebut jika PKB dan Nasdem bisa ditarik mendukung Khofifah-Emil, maka peluang pasangan ini melawan kotak kosong sangat terbuka.

Sebab, PDIP tidak akan cukup untuk mengusung sendiri pasangan cagub-cawagub.

“Berbeda halnya bila PKB tidak mendukung Khofifah-Emil, maka lawan kotak kosong jadi tertutup," ujarnya.

"Sebab, PKB dengan kursi yang diperolehnya dapat mengusung sendiri duet cagub-cawagub Jawa Timur 2024,” lanjut Jamil.

“Hal yang sama juga masih terbuka bila PDIP berkoalisi dengan Nasdem. Dua partai ini berpeluang mengusung duet cagub-cawagub,” imbuhnya.

Menurutnya, masih terbuka duet Khofifah-Emil tidak melawan kotak kosong.

Karena PKB, PDIP, dan Nasdem masih berpeluang mengusung pasangan cagub dan cawagub.

“Hanya saja, persoalan tiga partai itu tampaknya kesulitan pada calon yang akan diusung," ujarnya.

Baca juga: Syaiful Huda: Masih Ada Celah Golkan Jagoan PKB di Pilgub Jawa Timur

Baca juga: Tahu Anies Baswedan Maju di Jakarta, Ridwan Kamil Singgung Persahabatan

"Sebab, hanya Risma yang elektabilitasnya memadai. Elektabilitas sosok lainnya tertinggal sangat jauh dengan Khofifah sebagai cagub dan Emil sebagai cawagub,” lanjut Jamil.

Namun, waktu masih ada bagi calon dari PKB, PDIP, dan Nasdem untuk meningkatkan elektabilitasnya.

Karena itu, masih terbuka bagi tiga partai itu untuk mengusung calon yang sepadan melawan Khofifah-Emil. Hal ini kiranya akan menghindarkan Khofifah-Emil melawan kotak kosong. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved