Pilgub NTT
Mengenal Empat "Don" yang Menentukan Arah Politik NTT
Melki menyebut, keempatnya merupakan tokoh politisi senior yang bisa mengarahkan NTT.
Viktor mulai duduk di Senayan sebagai anggota DPR RI pada periode 2004–2009. Saat itu ia masih merupakan anggota Fraksi Golkar. Pada Pemilu 2014, Viktor yang telah menjadi kader Nasdem terpilih kembali sebagai anggota DPR RI. Ia kemudian ditunjuk menjadi Ketua Fraksi Partai Nasdem DPR RI.
Pada Pilgub NTT 2018, Viktor memutuskan untuk bertarung berpasangan dengan politisi Golkar, Josef Nae Soi. Paket Victory Joss yang mengusung mereka menang dalam Pilgub NTT dan Viktor menjadi Gubernur NTT periode 2018-2023.
Pada Pemilu 2024, Viktor kembali maju sebagai calon anggota DPR RI dari Dapil NTT 2. Dia mendapatkan suara terbanyak kedua di Partai Nasdem setelah Ratu Wulla Talu yang mengundurkan diri.
Adapun pendidikannya dasar dan menengahnya ditempu di SD Semau Kupang, SMPN 1 Kupang, dan SMA PGRI Kupang. Selanjutnya mengambil studi hukum di Sekolah Tinggi Hukum Indonesia lalu melanjutkannya magister serta doktoral pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Sebelum terjun ke dunia politik, Viktor merupakan konsultan hukum dan pengacara di Viktor B. Laiskodat Law Firm. Ia juga tercatat sebagai Direktur PT Elok Kurnia Sejati. Selain menjadi Ketua Bidang Pertanian dan Maritim DPP Partai NasDem pada kurun 2013–2018, Viktor juga masuk dalam Badan Pemenangan Pilpres Jokowi-JK pada 2014.
Viktor dikenal sebagai jenderal lapangan partai nasdem yang juga dekat dengan Presiden Jokowi.
Herman Hery
Herman Hey merupakan politisi PDI Perjuangan yang duduk di DPR RI selama empat periode. Sama seperti Viktor, ia menjadi anggota DPR RI sejak 2004 dari Frakasi PDI Perjuangan.
Pada periode keempat, tahun 2019-2024, Herman Hery dipercayakan sebagai ketua Komisi III yang membidangi Hukum, HAM dan Keamanan.
Selain sebagai politisi, pria yang lahir di Ende Flores, 26 November 1962 itu juga dikenal sebagai pengusaha food and beverage. Sebelum terjun ke dunia politik, Herman Hery pernah melanglang buana di beberapa perusahaan hingga menjadi Ceo Dwi Mukti Group sejak 1995.
Ia juga tercatat aktif di KADIN NTT, HIPMI, DPP BMI, Badiklat PDI Perjuangan hingga Harley Owner Group sebagai ketua umum.
Herman Hery memutuskan tidak mencalonkan diri pada Pileg 2024. Sebagai gantinya, politisi berkacamata itu mendorong anaknya, Stefano Rizky Adranacus untuk maju pada Pileg dan memperoleh suara terbanyak kedua setelah Ansy Lema di Dapil NTT 2.
Dalam tubuh PDIP, Herman Hery juga dikenal sebagai salah satu pengurus yang dekat dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Melky Mekeng
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.