Berita Rote Ndao

Kepala Dinas Kesehatan Rote Ndao Tekankan Tiga Fokus Integrasi Layanan Primer

Tiga fokus antara lain, siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan, mendekatkan layanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat desa dan dusun

Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/MARIO GIOVANI TETI
Kepala Dinas Kesehatan Rote Ndao, dr. Nelly Febriany Riwu 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti 

POS-KUPANG.COM, BA'A - Kepala Dinas Kesehatan Rote Ndao, dr. Nelly Febriany Riwu yang akrab disapa Feby memberi penegasan untuk tiga fokus Integrasi Layanan Primer (ILP) selepas peluncuran ILP tingkat Kabupaten Rote Ndao.

Saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Selasa, 23 Juli 2024, dirinya mengungkapkan, Kemenkes RI telah menetapkan tiga fokus integrasi pelayanan kesehatan primer.

Tiga fokus antara lain, siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan, mendekatkan layanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat desa dan dusun dan memperkuat pemantauan wilayah setempat (PWS).

"Dari data Dukcapil Rote Ndao sebanyak 151.599 masyarakat Rote Ndao mendapatkan pelayanan kesehatan primer berkualitas," pungkas dr. Feby.

Ia menyebut, unit penyedia pelayanan kesehatan primer dengan fasilitas dan SDM terstandarisasi tersebar di 12 PKM,112 pustu dan 424 posyandu.

"Untuk 11 kecamatan, 112 desa dan 7 kelurahan di Kabupaten Rote Ndao diharapkan 100 persen menjadi wilayah dengan kondisi kesehatan penduduk termonitor secara berkala," sebut dr. Feby.

Lebih lanjut dia menjelaskan, pelayanan kesehatan primer juga merupakan salah satu pilar transformasi kesehatan yang difokuskan pada pemenuhan kebutuhan kesehatan berdasarkan siklus hidup yang mudah diakses dan terjangkau sampai pada tingkat masyarakat, keluarga dan individu.

Baca juga: Disbudpar Rote Ndao Sosialisasi Pemanfaatan Aset Pariwisata Pemerintah di Kabupaten Rote Ndao

Pelayanan kesehatan primer dilakukan dengan tujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada, sehingga mampu melayani seluruh masyarakat dengan kesehatan yang lengkap dan berkualitas.

dr. Feby menambahkan, bentuk pelayanan ILP pada tingkat puskesmas, pustu dan posyandu telah berbasis siklus hidup.

Pada tingkat puskesmas dibagi dalam empat klaster, yaitu klaster satu soal manajemen, klaster dua ibu dan anak, 
klaster tiga usia dewasa dan lanjut usia dan klaster empat penanggulangan penyakit menular.

Pada pustu dan posyandu, pelayanannya diperkuat dengan peran pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan di desa ataupun kelurahan.

Sesuai target Kementerian Kesehatan RI tahun 2024, kata dr. Feby,  40 persen puskesmas di kabupaten sudah menerapkan ILP. Untuk Kabupaten Rote Ndao jumlah puskesmas 12 unit, maka di tahun 2024 minimal enam puskesmas sudah menerapkan ILP, tetapi sementara berproses untuk 12 puskesmas.

"Saya pastikan tahun 2024 ini semua puskesmas di Kabupaten Rote Ndao  sudah implementasi ILP," lugas dr. Feby.

Adapun diterangkannya, kegiatan yang sudah dilakukan yakni pembentukan Tim Satgas ILP Kabupaten, pelatihan peningkatan kompetensi kader bagi 30 nakes, orientasi manajemen ILP bagi 42 nakes puskesmas, pelatihan kader di Desa Hundihuk untuk 22 kader dan orientasi 25 kompetensi dasar bagi 360 kader. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved