Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 20 Juli 2024, Memancarkan Wajah Kerahiman Allah
Marilah kita berjalan dengan saudara-saudari yang lain dalam jalan cinta kasih Allah, agar buluh tidak patah dan api tidak padam.
Oleh: Pastor John Lewar,SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Sabtu 20 Juli 2024, Memancarkan Wajah Kerahiman Allah.
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz STM Nenuk Atambua Timor
Hari Biasa Pekan XV
Apollinaris
Lectio:
Mikha 2:1-5; Mazmur 10:1-2.3-4.7-8.14
Injil: Matius 12:14-21
Meditatio
Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Adalah seorang pimpinan proyek jalan raya. Di tengah hingar bingarnya kendaraan, dia berusaha agar pekerjaannya bisa berjalan dengan baik. Dia memperhatikan bagaimana reaksi pengendara sepeda motor dan kendaraan roda empat jika menghadapi sebuah hambatan atau rintangan. Ia memasang rambu-rambu di jalan dengan meletakkan batu di tengah jalan. Dia memperhatikan bagiamana orang yang lewat di situ.
Seorang pemuda naik sepeda motor. Ia melintasi jalan itu. Ia menabrak batu itu dan jatuh terjerembab. Dia marah-marah dan menyalahkan orang yang memasang batu di situ. Pemuda yang lain naik sepeda. Ia tahu ada batu di
tengah jalan. Ia menghindar dan melenggang. Ada pemuda miskin yang berjalan melewati tempat itu. Ia melihat batu di tengah jalan. Ia mengangkat batu itu dan memindahkannya di tepi. Banyak kendaraan melaju dengan lancar tanpa hambatan.
Yesus hari ini menghadapi orang-orang Farisi yang tidak senang dengan diriNya. Mungkin karena Yesus sering menyinggung mereka. Maka mereka bersekongkol membunuh Yesus. Menghadapi tantangan seperti ini, Yesus tidak lari, tidak diam dan mundur. Tetapi Ia tetap pada prinsip untuk melakukan segala sesuatu yang baik, yang benar dan yang dikehendaki BapaNya.
Ia menyadari bahwa berbuat sesuatu yang baik mengandung resiko untuk dimusuhi. Yesus tahu bahwa ada banyak orang bersekongkol untuk membunuh Dia. Ia mengetahui rencana yang
ada dalam hati mereka sehingga Ia menyingkir dari mereka.
Nabi Mikha mengatakan: “celakalah orang-orang yang merancang kedurjanaan dan merencanakan kejahatan di tempat tidurnya “(Mikha 2:1). Tuhan akan melakukan keadilan sesuai dengan kehendak-Nya. Bagi Yesus tidak ada gunanya berhadapan langsung dengan orang-orang yang mau membunuh-Nya. Kalau kekerasan dihadapi dengan kekerasan, maka seperti pemuda yang naik motor menabrakan diri ke batu.
Hasilnya akan terjerembab jatuh. Yesus menyingkir dari mereka dan banyak orang berbondong-bondong tetap mengikuti-Nya untuk disembuhkan. Mereka itu sembuh dan pulih kembali dari sakit penyakit dan penderitaan. Semua yang dilakukan dan dikerjakan Yesus menampakkan dan memancarkan wajah kerahiman Allah.
Sebagaimana dikatakan oleh Nabi Yesaya: Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak, suara-Nya tidak terdengar di jalan-jalan. Ia tidak akan melawan.
Ia tetap menunjukkan belaskasihan kepada mereka yang memusuhi-Nya. Ia tidak akan menghukum atau menjatuhkan pembalasan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya. Ia tetap menunjukkan kasih-Nya dan membiarkan mereka tetap punya harga diri, berdiri tegak dan tetap menyala.
Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.