Pilkada Rote Ndao
Paulus Henuk dan Vicoas Amalo 'Rebut' PKB di Pilkada Rote Ndao
tidak diketahui oleh bakal calon bahkan pengurus DPC juga tidak tahu sebab terkadang kader internal PKB juga ikut bertarung.
Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti
POS-KUPANG.COM, BA'A - Kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Rote Ndao mulai memasuki puncaknya, para politisi dan kandidat mulai sembunyi-sembunyi mengumpulkan kekuatan untuk memenangkan kursi kepala daerah di Bumi Nusa Lontar.
Tentu partai pasti memiliki keinginan untuk memenangkan kader atau kandidat terbaiknya di kontestasi Pilkada.
Kendati begitu, kedua bakal Calon Bupati Rote Ndao Paulus Henuk dan Vicoas TB Amalo, masing-masing sementara berproses untuk mendapat usungan dari PKB.
Diketahui, selang beberapa hari usai pendaftaran di sejumlah partai politik yang mengantongi kursi DPRD, poster Paulus Henuk nampak terpajang di sejumlah pinggiran jalan dengan lambang PKB.
Baca juga: Paulus Henuk Serius Pinang Apremoi Dudelusy Dethan Bertarung di Pilkada Rote Ndao
Begitu juga informasi yang berkembang bahwa PKB resmi mendukung pasangan bakal calon Vicoas TB Amalo dan Imanuel Sombu.
Sayangnya, informasi itu ditepis Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Wakil Ketua DPW PKB NTT, Abdul Syukur M Dapubeang menerangkan, dukungan terhadap paket bakal calon Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Rote Ndao sementara masih dalam proses.
Disebutkan Abdul Syukur, yang mendaftar di DPC PKB Kabupaten Rote Ndao ada dua kandidat, yakni Vicoas TB Amalo dan Paulus Henuk.
Tentunya, menurut dia, kompromi politik yang dilakukan kedua kandidat tersebut di DPP PKB itu masih dikaji karena PKB tentunya akan menentukan arah dukungan bagi bakal calon yang dapat memenangkan Pilkada Rote Ndao nantinya.
Sampai sejauh ini, masih kata Abdul Syukur, baik kandidat maupun PKB sendiri sementara melakukan komunikasi politik dengan partai koalisi.
"Saat ini untuk DPW PKB ada komunikasi dengan Partai Gerindra dan Hanura karena kelihatannya kondisi nyata di Kabupaten Rote Ndao hampir setiap hari berubah terus," pungkas Abdul Syukur, Kamis, 18 Juli 2024.
Sesuai prediksi, tambah dia, bisa terjadi tiga paket, yakni petahana Paulina Haning Bullu dan pasangannya, juga Vico Amalo dengan pasangannya serta Paulus Henuk dengan pasangannya.
Abdul Syukur lalu mengaku, kutusan politik itu biasa ada di akhir proses, ibaratnya masih memberikan kesempatan kepada pasangan bakal calon untuk bermain terlebih dahulu.
Berdasarkan pengalaman Pilkada Kabupaten di Provinsi NTT periode sebelumnya, dikatakan Abdul Syukur, dari lima paket yang bertarung empatnya dimenangkan PKB.
"Sehingga, kita juga melakukan survei internal, selain survei yang dilakukan bakal calon menggunakan lembaga survei," pungkasnya.
Dijelaskannya, survei internal itu dilakukan khusus dan tidak diketahui oleh bakal calon bahkan pengurus DPC juga tidak tahu sebab terkadang kader internal PKB juga ikut bertarung.
"Jadi tim khusus itu bekerja secara senyap untuk melakukan survei internal. Tapi secara keseluruhan keputusan politik itu ranah DPP yang tak bisa diintervensi, hari ini A besok bisa jadi B," ungkap Abdul Syukur.
Di sisi lain, ketika dikonfirmasi awak media, Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Rote Ndao, Jamin Habid enggan berkomentar perihal pintu Pilkada Rote Ndao yang dibangun PKB, Gerindra dan Hanura.
"Saat ini prosesnya sudah pada ranah DPD dan DPP," tutur Jamin Habid.
Dia mengemukakan, proses di DPC sudah diselesaikan dan disampikan ke DPD dan sudah diteruskan ke DPP dan DPP yang berwenang mengeluarkan rekomendasi maupun SK untuk pendaftaran.
"Setelah ada keputusan DPP mengenai arah dukungan barulah kami sampaikan kepada media," jawab Jamin Habid singkat. (rio)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.