Berita Manggara Barat

Sejumlah Kendaraan Bermalam di SPBU Labuan Bajo Manggarai Barat

Alhasil, para pemilik kendaraan bermotor pun menyerbu pengecer, meski harganya mahal, mereka tak punya pilihan.

Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ENGELBERTUS APRIANUS
Kendaraan mengantre di SPBU Wardun Labuan Bajo untuk mendapatkan BBM, Minggu 7 Juli 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Engelbertus Aprianus

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Sejumlah kendaraan bermotor bermalam di SPBU Labuan Bajo Manggarai Barat.

Kendaraan bermotor dari truk, sepeda motor hingga mobil pribadi yang bermalam di SPBU untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak atau BBM.

Kelangkaan bahan bakar minyak atau BBM terjadi di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) kurang lebih tiga hari terakhir.

Truk hingga mobil pribadi bahkan hingga bermalam di SPBU untuk mendapatkan bahan bakar.

Baca juga: KPU Manggarai Barat Sebut Tahapan Pemutakhiran Data Pemilih Capai 70 Persen 

Berdasarkan pantauan, Minggu 7 Juli 2024 dini hari, kondisi tersebut terjadi di SPBU Sernaru, Wardun Pasar Baru, dan Gorontalo. Masyarakat memarkirkan kendaraan mereka mulai dari truk hingga mobil pribadi sejak Sabtu malam.

Tampak kendaraan berjejer di pinggir jalan dekat SPBU Pasar Baru hingga mengular hampir sepanjang 1 kilometer. Sejumlah sopir mobil truk terlihat menggelar tikar di kawasan SPBU. Mereka memilih untuk menginap demi mendapatkan solar saat SPBU mulai kembali beroperasi.

"Tidak tahu kenapa langkah begini BBM, sudah tiga hari ini susah sekali dapat. Mau tidak mau kita harus parkir mobil di sini (SPBU) takutnya kalau pagi baru datang tidak kebagian," ujar Alexsandro warga Labuan Bajo.

Baca juga: Pemkab Manggarai Barat Mudahkan Perizinan UMKM Lewat OSS

Sandro mengungkapkan, kondisi ini sudah hampir 4 hari terjadi di kota pariwisata itu. Menurutnya, kelangkaan BBM ini sangat menyita waktu karena mesti mengantre panjang dan menghambat aktivitas pekerjaan.

"Kalau begini terus keadaan siksa kami, masa nginap terus di sini (SPBU) kami punya keluarga," ungkapnya.

Akibat kelangkaan ini harga Pertalite eceran di kios-kios melonjak dua kali lipat menjadi Rp 50.000 dari yang biasanya Rp 25.000. Alhasil, para pemilik kendaraan bermotor pun menyerbu pengecer, meski harganya mahal, mereka tak punya pilihan.

"Awalnya saya cari BBM keliling tapi tidak dapat, kebetulan pas sampai di Waemata ada yang jual tapi sisa sebotol. Saya isi setelah mau bayar tanya harga di pedagang sebut 50 ribu, syok juga tapi mau tidak mau harus isi," Hilarius Kakur, akrab disapa Hilka seorang tukang ojek di Labuan Bajo.

Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng yang dikonfirmasi terkait kelangkaan BBM mengaku kondisi tersebut terjadi karena beberapa mobil pengangkut BBM tertahan akibat ada pelebaran ruas Jalan Trans Flores (Ruteng - Labuan Bajo), tepatnya di Desa Cireng, Manggarai.

"Pemda terus berkoordinasi dengan Pertamina untuk mengatasi persoalan ini," pungkasnya. (uka)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved