Wawancara Eksklusif

Wawancara Eksklusif Romo Thomas Ulun: Belum Ada Jadwal Paus Fransiskus Bertemu Jokowi dan Prabowo

Juru Bicara Panitia Kunjungan Paus Fransiskus, Romo Thomas menjawab pertanyaan soal pendanaan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.

Editor: Alfons Nedabang
TRIBUNNEWS.COM/JEPRIMA
Juru Bicara Panitia Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Romo Thomas Ulun Ismoyo saat diwawancarai Tribun Network di Gereja Katedral Jakarta, Selasa (2/7/2024). 

Romo, tentu acara yang ada di GPK itu memerlukan dukungan banyak pihak, termasuk para relawan dari pemuda katolik yang akan membantu dalam proses perayaan Ekaristi itu. Ngaturnya gimana, Romo?

Relawan itu, ada relawan itu beberapa lapis ya, relawan ibadat, itu sekitar 2.000 orang, relawan ibadatnya, relawan untuk GBK sekitar 1.000.

Jadi relawan ibadat ada 2.000 orang?

Ada sekitar, petugas misdinar itu ada 1.100, lalu romonya ada sekitar 700, paduan suara yang bernyanyi ada sekitar 600, itu kan relawan, itu diatur oleh seksi tersendiri.

Lalu ada relawan yang di GBK untuk user, untuk LO dan lain sebagainya, media, itu ada sekitar 1.020 orang. Ini melibatkan pelbagai macam elemen. Pertama, elemen keuskupaan, elemen keuskupaan adalah keuskupaan Agung Jakarta, Bogor, dan Bandung karena secara logistik paling dekat dengan GBK.

Dan ini membutuhkan yang namanya kesiapan H-3 dari sebelum bisa di GBK dilaksanakan. Kalau kita mengundang relawan, maaf ya, dari keuskupaan yang jauh, itu nginepnya juga susah. Itu kan pasti secara logistik dan pendanaan sesuatu yang mungkin terlalu memberatkan.

Lalu juga kita ada relawan lain dari yang namanya Universitas-Universitas Katolik ataupun yang ada di Pulau Jawa beberapa. Dari Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, Jogja, itu juga diundang. Juga ada elemen-elemen misalnya, tadi Bapak sudah sebutkan beberapa elemen ormas yang terlibat untuk menjadi relawan. Dan semuanya itu nanti berada dalam koordinasi dengan koordinator non-liturgi yang kami bekerjasama dengan pihak yang punya lisensi.

Dalam bahasa lain, bekerjasama dengan event organizer. Karena mereka yang punya lisensi untuk menyelenggarakan acara di gelora Bukarno.

Jadi ada koordinasi dengan secara intern, koordinasi dengan yang namanya pengirim relawan, koordinasi dengan GBK sendiri, memang kompleks. Tapi kalau panitia itu mungkin semerawut, sedih, susah, kita cuma bisa mengatakan ini kepanitian sekali seumur hidup, enggak akan ada lagi kepanitian macam itu.

Paus enggak akan datang ke sini lagi 10 tahun kemudian. Ini kepanitian sekali seumur hidup. Makanya udah lah kita nikmati aja kesemerawutan dan kompleksitas ini. Kalau panitia pekawinan kan banyak bisa jadi kapan, tapi kepanitian penyelenggaran paus kan sekali seumur hidup.

Jadi dibedakan antara relawan untuk peribadatan dan non-peribadatan?

Betul.

Termasuk koor, misdinar, dan seterusnya. Romo kalau boleh cerita sedikit mengenai ini. Kan ini, tadi Romo bilang ini kepanitiaan sekali seumur hidup. Sebagai juru bicara, Romo, untuk persiapan ini kurang tidur enggak? Kurang tidur, kurang makan, atau gimana? Kan beda ini kan? Bisa cerita sedikit Romo?

Yang penting saya tiap malam itu minum vitamin C yang seribu miligram. Lalu pagi-pagi saya minum teh, campur madu, campur yang namanya sereh, sudah sekali.

Karena kan ini kan energinya kan tentu beda ya Romo?

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved