Timor Leste

Timor Leste: Kapal Indonesia Tenggelam di Perairan Pulau Lirang - Atauro, Satu Orang Meninggal

Kapal kargo KM Artomoro II asal Surabaya tujuan Papua itu diperkirakan tenggelam pada Selasa 2 Juli 2024.

|
Editor: Agustinus Sape
TATOLI/MIRANDOLINA BARROS SOARES
Kapal motor (KM) Artomoro II tenggelam di perairan antara Pulau Lirang dan Pulau Atauro, Selasa 2 Juli 2024, mengakibatkan satu dari 16 kru kapal meninggal dunia. 

POS-KUPANG.COM - Kapal motor (KM) Artomoro II tenggelam di perairan antara Pulau Lirang Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) Republik Indonesia (RI) dan Pulau Atauro, Republik Demokratik Timor Leste (RDTL). Kapal kargo KM Artomoro II asal Surabaya tujuan Papua itu diperkirakan tenggelam pada Selasa 2 Juli 2024.

Sekretaris Negara Urusan Perlindungan Sosial (SEPS) Timor Leste, Mariano Reis menjelaskan, kapal motor tersebut juga membawa kru kapal berjumlah 16 orang. Dari jumlah tersebut, satu orang kru kapal meninggal dunia.

"Kapal bernama Artomoro II, dengan bendera Indonesia, tujuan Surabaya ke Papua. Kapal kargo tersebut mengangkut bahan peralatan konstruksi dan aspal. Tetapi, kapal tersebut tiba di antara perairan laut pulau Atauro-Lirang mengalami kecelakaan. Kapal yang juga membawa kru berjumlah 16 orang itu tenggelam," kata Sekretaris Negara Mariano Reis kepada wartawan di UPM Maritim Lecidere Dili, Kamis (4/7/2024).

Dijelaskan, SEPS mendapatkan informası kapal Indonesia itu tenggelam dan beberapa kru terlihat mengapung di perairan laut dengan perlengakapan perlindungan. Jadi, saat itu juga tim Otoritas Perlindungan Sipil (APC) bersama Komandan Kepolisian Unit Maritim (UPM) berkoordinası dengan melakukan penyelamatan terhadap para korban.

"Unit Maritim berhasil menyelamatkan 13 orang pertama yang tenggelam, dan dua orang lainnya lagi. Sementara, satu orang tewas dan ditemukan sekitar pagi pukul 04 00 WTL bernama Purwanto berusia 64 tahun dan saat ini telah dievakuası ke Rumah Sakit Nasional Guido Valadares (HNGV) untuk otopsi," jelasnya.

Diungkapkan, saat ini Pemerintah Timor Leste bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Timor Leste untuk memulangkan kembali WNI (warga negara Indonesia) yang menjadi korban dalam kecelakaaan kapal tengelam tersebut.

"Atas nama Pemerintah Timor Leste, saya mengucapkan solidaritas kepada semua korban kecelakaan kapal tengelam antara laut Lirang-Atauro. Kita bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk membantu memberikan asistensi kesehatan kepada tiga orang korban yang saat ini kesehatannya mulai pulih," ujarnya.

Baca juga: Timor Leste: Negara-negara Berkembang Butuh Banyak Dukungan Atasi Gejolak Perdagangan Global

Di tempat yang sama, Duta Besar Republik Indonesia untuk Timor Leste, Okto Dorinus Manik atas nama Pemerintah Indonesia mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Timor Leste, aparat terkait dan masyarakat Timor Leste khususnya Atauro.

Dikatakan, untuk jenazah satu korban yang tewas akan segera dikirim ke Indonesia setelah semua proses di HNGV selesai.

KBRI yakin akan secepatnya jenazah dikirim ke Indonesia dengan bekerjasama dengan Pemerintah Timor Leste.

Selain itu, salah satu nelayan di Atauro, yang menemukan mayat korban, Francisco de Araujo menginformasikan bahwa setelah mendengar kabar ada satu kapal tengelam, ia pun berinisiatif sendiri untuk mencari korban kapal tenggelam yang belum ditemukan.

"Saya mendengar kapal tenggelam sekitar pukul 23:00 WTL pada Selasa (2/7/2024), sehingga pada pagi hari saya mulai berjalan di pantai berjarak sekitar satu kilometer, dan pada Rabu (3/7/2024), saya melihat ada mayat tergeletak di pasir, dan saya langsung melaporkan ke pihak berwajib," katanya.

Dikatakan, mayat tersebut ditemukan di area pantai laut desa Makili kampung Fatulela, Atauro.

Di tempat yang sama, Nakhoda atau Kapten Kapal Artomoro II, Suhardi, mengatakan saat itu kapal mulai miring ke kiri dan kanan akibat angin kencang sehingga menyebabkan kapal tengelam.

"Mulai di situ kita putar balik haluan, tetapi tidak bisa kendalikan kapal. Namun, akibat angin kencang kapal pun mulai miring ke kiri dan ke kanan dan dalam waktu hitungan menit kapal langsung tenggelam. Jadi kami terpaksa harus loncat semua," ujarnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved