Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 2 Juli 2024, Perahu Ditimbus Gelombang

Pola ini menjadi satu pola umum yang  dapat kita saksikan dalam pergumulan bangsa Israel sebagai bangsa pilihan Allah.

Editor: Rosalina Woso
DOK. POS-KUPANG.COM
Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Selasa 2 Juli 2024, Perahu Ditimbus Gelombang 

Oleh: Bruder Pio Hayon, SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Selasa 2 Juli 2024, Perahu Ditimbus Gelombang

Hari Selasa Biasa Pekan XIII

Bacaan I:Am.3:1-8; 4: 11-12

Injil: Matius 8:23-27                                                                

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Perahu adalah salah satu alat yang dipakai  sebagai sarana  transportasi di wilayah laut atau danau. Perahu dengan ukuran keci  biasa dipakai untuk transportasi tapi biasa dipakai juga untuk  menangkap ikan.

Sedangkan perahu motor biasa untuk  transportasi dengan lintasan yang  agak dekat. Maka jika sedang berlayar  perahu bisa saja diterpa  gelombong  yang dapat mengganggu pelayarangnya.

Bahaya tenggelamnya perahu bisa saja terjadi kapan saja. Maka  perahu  harus juga ada yang harus mengemudikannya agar  perahu bersangkutan bisa diarahkan secara  benar sehingga bisa selamat dari bencana.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Di hari kedua dalam pekan ini, kita masih lagi disuguhkan dengan bacaan dari Nubuat Amos dan Injil Mateus. Masih  berkutat dengan hal yang sama, Amos dalam nubuatnya  masih terus disampaikan kepada bangsa Israel: “Hai orang Israel, dengarkanlah sabda Tuhan tentang dirimu ini, tentang segenap kaum yang telah Kutuntun keluar dari tanah Mesir.

Beginilah sabdaNya: ‘Hanya kalian yang Kupilih dari segala kaum di muka bumi. Sebab itu Aku akan menghukum kalian karena kesalahanmu.” Israel itu adalah bangsa pilihan Allah dan yang mendapat perlaukan khusus dari Allah  bahkan luar biasa ketika bangsa itu dituntun keluar dari tanah Mesir dan  memelihara mereka  terhadap gangguan dan ancaman dari bangsa-bangsa yang  ingin mengancam.

Maka Israel  sebagai bangsa pilihan Allah ini  memiliki  dua hal yang utama.

Pertama, jika mereka hidup setia kepada Allah maka mereka akan selalu diberkati bahkan Allah selalu hadir untuk membebaskan mereka dari  musuh-musuh mereka.

Kedua, ketika mereka tidak setia atau melawan Allah maka mereka akan dihukum oleh Allah. Pola ini menjadi satu pola umum yang  dapat kita saksikan dalam pergumulan bangsa Israel sebagai bangsa pilihan Allah.

Namun Allah itu akan selalu setia dan taat pada janjiNya kepada nenek moyang dan orang-orang pilihanNya  maka bangsa Israel akan selalu  mendapat belaskasihan  dari Allah bahkan ketika mereka dalam kesesakan, Allah akan tetap menolong  mereka. Dan kesesakan itu bisa muncul seperti gelombang  yang diceritakan di dalam Injil Mateus hari ini.

Para murid Yesus mengikuti Yesus yang naik ke perahu dan mereka berlayar. Ketika mereka berlayar itulah muncullah angin ribut yang menerpa perahu mereka dan perahu mereka pasti  terombang-ambing. Namun diceritakan bahwa Yesus  sedang tidur.

Kisah ini seperti satu paradoks yang sangat kontras. Pada saat perahu ditimbus oleh gelombang, tapi Yesus diketahui sedang tidur bahkan tidur nyenyak sampai tidak bisa merasakan gelombang danau saat itu. Dan para murid Yesus membangunkan Yesus dan berkata: “Tuhan tolonglah, kita binasa!” 

Ungkapan  para murid dengan  ucapan: Tuhan tolonglah, adalah satu ungkapan kelemahan dan ketakberdayaan para murid ketika berhadapan dengan gelombang yang  menerpa mereka. Dan menjadi  luar biasa adalah Yesus berkata kepada mereka: “Mengapa kalian takut, hai orang-orang yang kurang percaya!”  Pertanyaan kita, mengapa Yesus malah bertanya kepada mereka ‘mengapa kalian takut, hai orang-orang yang  kurang percaya’  di saat situasi seperti ini?

Di sini jelas Yesus mau mengajarkan kepada para muridNya untuk menjadi selalu percaya kepadaNya  karena Dia “sedang berada bersama-sama  dengan  mereka” maka tak perlu takut. Kita butuh cuma satu yaikni iman atau percaya kepadaNya. Dan Tuhan akan membantu kita. Iman itu harus tampak dalam relasi yang  intim dengan Tuhan dan selalu merasakan kehadiran Tuhan  di dalam hidup kita dan apalagi pada saat-saat ada gelombang yang menerpa hidup kita.

Tuhan selalu ada bersama-sama dengan kita baik saat senang mapun susah tetapi apakah pada saat itu kita mampu merasakan kehadiran Tuhan dalam setiap situasi dan pergumuluan hidup kita? Maka marilah hari ini kita belajar untuk tetap setia dan beriman kepada Tuhan dalam situasi apapun itu baik suka maupun duka.

Karena kita masih saja sering tak sadar  akan kehadiran Tuhan dalam hidup kita karena masih sibuk dengan begitu banyak hal dalam hidup kita. Semoga kita semakin hari semakin mampu merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup kita.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama:semua kita sudah dipanggil Tuhan menjadi murid-muridNya  sesuai  dengan  tugas panggilan yang  telah kita terima dari Tuhan.

Kedua, menjadi  murid  itu berarti juga siap untuk  diterpa gelombang hidup dan tugas panggilan kita bahkan bisa juga dapat merenggut hidup kita. Itulah salib yang harus diterima.

Ketiga, namun tetap  percaya bahwa Tuhan selalu ada untuk kita, tinggal saja apakah kita selalu sadar akan kehadiranNya atau tidak.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved