Penipuan Online
Indonesia Siap Deportasi 103 Warga Taiwan yang Tertangkap dalam Tindak Kejahatan Siber
Warga negara asing tersebut tidak tiba di Indonesia secara bersamaan, melainkan melalui beberapa bandara
Analis keamanan siber Alfons Tanujaya dari perusahaan keamanan komputer Vaksincom mengatakan penangkapan penipu merupakan fenomena global yang semakin lazim.
“Ini tidak hanya terjadi di Indonesia – penipuan sering kali menargetkan negara-negara tertentu, namun berbasis di negara lain,” katanya kepada BenarNews.
“Ini biasa terjadi. Misalnya, Kamboja punya banyak penipu,” katanya, seraya menambahkan bahwa negara tersebut mempunyai reputasi negatif sebagai surga bagi operator perjudian.
Alfons mengatakan penipu biasanya beroperasi dari luar negeri untuk menghindari hukuman berat.
“Jika mereka berada di negara mereka sendiri, undang-undang akan menghukum mereka dengan berat, namun di negara lain, yang terburuk, mereka akan dideportasi,” katanya.
Ardi Sutedja, seorang analis keamanan siber dan ketua Forum Keamanan Siber Indonesia, menyoroti masalah kejahatan siber yang terus terjadi, dan menghubungkannya dengan kurangnya tindakan pemerintah.
“Ternyata wisatawan yang datang ke Indonesia seringkali tidak jelas asal dan tujuannya, sehingga berpotensi menimbulkan gelombang kriminal karena tidak adanya mekanisme penyaringan,” ujarnya kepada BenarNews.
“Sudah waktunya bagi pemerintah untuk bangkit dan menerapkan pembatasan – menargetkan pariwisata massal tidak boleh mengorbankan penurunan kualitas pengunjung,” katanya.
“Kami lalai memfilternya. Saat kami bepergian ke luar negeri, kami menghadapi pertanyaan yang sangat ketat, bahkan tentang tabungan kami.”
Tantangannya, kata Ardi, terletak pada tumpang tindih regulasi yang secara tidak sengaja mengancam keamanan siber nasional Indonesia.
“Kita perlu membuat profil pengunjung, tapi Indonesia kekurangan sumber daya manusia untuk melakukan hal ini. Oleh karena itu, pemerintah didorong untuk berkolaborasi dengan organisasi masyarakat. Misalnya di Bali yang melibatkan kelompok keamanan lokal seperti Pecalang,” ujarnya.
(benarnews.org)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.