Wawancara Eksklusif

Wawancara Eksklusif Ilham Habibie: Jangan Tipis Kuping di Dunia Politik

Bakal Calon Gubernur Jawa Barat Ilham Habibie yang diusung Partai NasDem mengaku siap menghadapi kontestasi Pilkada Serentak 2024.

|
Editor: Alfons Nedabang
TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN
Bakal Calon Gubernur Jawa Barat Ilham Habibie (kanan) saat dibantu oleh Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra (kiri) memakai jaket yang merupakan kenang-kenangan dari Tribun Network usai wawancara di Studio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2024). 

Karena yang pegang suatu rekomendasi yang pasti, saya kira bahwa saya ya. Yang lain masih ya mudah-mudahan. Saya tidak tahu dengan Pak Anies dan Pak Imam itu apa sudah pasti mendapatkan suatu saya tidak tahu itu.

Ini saya sebut DKJ karena itu pengaruh kepada Jawa. Ya. Karena apa yang terjadi di DKJ itu ada pengaruh kepada Jawa. Bukan saja kenamanya catatanga, tapi juga kandidatnya.

Pak Ilham, ini banyak orang berpendapat. Bahwa seseorang sukses di Pilkada ini sangat tergantung restu dari pemerintah ke depan. Yang memenangi kontestasi di tingkat Pilpres. Apakah Pak Ilham juga punya rencana atau berkomunikasi dengan Pak Prabowo misalkan? Dengan Gibran Raka Buming misalkan? Atau dengan Pak Jokowi Dodo misalkan?

Saya kira kemungkinan itu ada. Tapi saya belum bisa pastikan. Tapi kemungkinan itu ada.

Tapi itu menurut Pak Ilham perlu nggak sih? Berkomunikasi dengan mereka? Dengan Pak Prabowo sebagai presiden terpilih?

Ya saya kira harus belajar dalam dunia politik, kita memang harus terbuka kepada semuanya. Jadi nggak boleh terlalu kaku, hanya gini aja, tapi harus bicara dengan semuanya. Ada manfaatnya.

Tidak berarti bahwasannya kita nanti sepihak, tapi bicara tidak ada salahnya kita berkomunikasi. Saya kira itu wajar. Wajar ya dalam komunikasi politik dengan siapapun.

Di budaya Indonesia apalagi. Karena kita disini kan mau menekan adanya inklusivitas. Kita merangkul semuanya. Saya kira itu.

Pak Ilham, Pak Habibie Almarhum dulu kan sangat dikenal sebagai tokoh Golkar. Kalau boleh cerita, apakah Pak Ilham juga punya semacam jejak di Partai Golkar sebelum ini?

Saya adalah anggota Dewan Kehormatan. Jadi punya KTA sejak awal berdirinya Partai Holkar. Karena Bapak pendiri Golkar. Salah satu.

Jadi waktu Bapak dan tokoh-tokoh Golkar lainnya mendirikan Partai Golkar yang semula merupakan ormas menjadi Partai, saya secara otomatis dikasih KTA-nya. Saya dikasih saja. Terus terakhir saya tidak pernah terlalu aktif di Golkar.

Saya dulu pernah di Dewan Pakar, tapi tidak pernah di struktur. Jadi tidak punya tugas, khusus kita tidak punya. Apalagi sekarang.

Ya saya disitu ya hanya anggota gitu ya, hanya anggota dan dewan kehormatan yang punya posisi.

Tapi sekarang masih, KTA itu masih jalan?

Masih.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved