Pilgub NTT
4 Kriteria Calon Wakil Gubernur NTT Pendamping Ansy Lema
Usai menerima surat tugas dari DPP PDI Perjuangan beberapa hari lalu, Ansy Lema langsung melakukan serangkaian langkah persiapan dan koordinasi.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Eflin Rote
“Bicara kapasitas dan kompetensi adalah bicara soal “isi kepala” pemimpin (quality of discourse) dan kecerdasan teknokratik. Ia tidak hanya berpikir, tetapi mampu menjalankan pikirannya tersebut dalam kerja-kerja nyata dengan output yang jelas dan terukur,” urai Ansy Lema.
Baca juga: Ansy Lema Mundur dari DPR RI Maju Gubernur, Yogen Sogen: Wujud Keseriusan untuk Bangun NTT
Kriteria “TAS” keempat, sambung Ansy Lema, adalah cawagub harus memiliki jaminan potensi elektabilitas.
Elektabilitas menyangkut relasi antara pemimpin dengan konstituen, karena berkaitan dengan politik representasi atau legitimasi tingkat keterpilihan figur cawagub di masyarakat.
“Saya percaya cawagub yang Takut akan Tuhan, berintegritas, dan berkapasitas dapat meningkatkan elektabilitasnya, yang memberi insentif elektoral kepada saya. Artinya, keunggulan politik nilai akan terkonversi menjadi politik angka elektoral. Keunggulan nilai dan karakter personal cawagub akan membuatnya bersinar, dan kemudian mendongkrak elektabilitas,” ujarnya.
Selain empat kriteria itu, Juru Bicara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 ini berharap, figur cawagub juga harus memiliki semangat inklusif, toleran dan merangkul keberagaman.
Ansy Lema beralasan, pemimpin inklusif sangat penting karena NTT adalah miniatur NKRI. Provinsi di tenggara Indonesia ini memiliki keanekaan budaya, bahasa, dan agama.
Maka figur yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin adalah seseorang yang mampu merangkul kebhinekaan dan hadir di tengah keanekaragaman tersebut. Pemimpin adalah perekat kebhinekaan, bukan peretak keberagaman.
"Yang mampu memahami dan menghargai orang lain yang berasal dari latar belakang berbeda. Cawagub harus pandai merajut tenun kebhinekaan di NTT," sambung Ansy Lema.
Politisi yang akrab disapa dengan panggilan Kaka Ansy itu juga berharap cawagub memiliki perhatian dan kepedulian terhadap isu perempuan dan kesetaraan gender, kesehatan dan pendidikan, pertanian dan perikanan, pemberdayaan milenial dan gen Z serta peningkatan kualitas sumber daya manusia di NTT.
“Selain itu, cawagub harus memiliki keberpihakan kepada konservasi ekologi yang melibatkan masyarakat adat, pro investasi yang ramah ekologis dan pro rakyat, serta mendukung penuh pembukaan lapangan kerja baru,” papar Ansy Lema.
Ansy Lema percaya, cawagub yang memiliki rekam jejak spiritualitas, integritas dan kapasitas dapat membentuk pasangan dwi tunggal yang solid, kompak, siap, dan memiliki komitmen untuk mempercepat pembangunan di NTT. (fan)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.