Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 24 Juni 2024, Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis
terbuka kembali ikatan lidanya dan mulai bisa berbicara ketika dia memberi nama anaknya itu Yohanes. Itulah bukti janji setia Tuhan.
Oleh: RP Markus Tulu SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Senin 24 Juni 2024, Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis.
Yes. 49:1-6; Kis. 13:22-26
Injil: Lukas 1:57-66.80
Pada Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis; Kita merenung firman Tuhan demikian, "Terlalu sedikit bagimu kalau hanya menjadi hamba-Ku. Maka Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."
Firman Tuhan ini menegaskan kepada Yesaya agar sebagai seorang nabi, dia adalah perpanjangan lida Allah untuk keselamatan umat manusia. Dialah alat keselamatan itu. Sebagaimana Yesaya, demikianpun Yohanes pembaptis. Bahwa hidupnya sebagai nabi yang dengan berani tanpa gentar sedikitpun mewartakan kebenaran ternyata mereka tidak saja ditolak dan dianiaya. Tapi sampai dibunuh mati dengan cara yang sangat tragis dan keji.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 24 Juni 2024, Kelahiran Yohanes Pembaptis
Bagaimanapun hal itu sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari tugas perutusan dan komitmen iman seorang nabi. Yohanes pembaptis lebih dikenal sebagai suara yang mempersiapkan kedatangan Yesus. Dialah suara yang berseru-seru untuk pertobatan.
Meskipun demikian dia tetaplah merendah dan mengakui dirinya bahwa membuka kasut dari kaki-Nya pun dia tidak layak. Karena bagi Yohanes, Yesus harus menjadi semakin besar dan dirinya mesti menjadi semakin kecil.
Yohanes memang nama, suara dan nabi yang kelahirannya sudah disampaikan oleh Malaikat Utusan Allah. Tapi saat mendengar warta Malaikat, Zakharia menjadi ragu karena usianya dan Elisabet istrinya itu sudah sangat lanjut.
Tapi karena Zakharia ragu maka jadilah dia bisu. Dan cara Tuhan memang unik dan ajaib. Bahwa untuk meneguhkan iman Zakharia maka terjadilah sungguh Yohanes dilahirkan dari kandungan Elisabet yang disebut mandul itu. Itulah karya ajaib yang dibuat Tuhan.
Bahwa justru saat pemberian nama terhadap Yohanes itu, Zakharia yang sebelumnya bisu karena keragu-raguannya terhadap warta Malaikat tapi menjadi terbuka kembali ikatan lidanya dan mulai bisa berbicara ketika dia memberi nama anaknya itu Yohanes. Itulah bukti janji setia Tuhan.
Hendaklah kita tergerak hati seperti Yohanes untuk mewartakan Yesus dan dengan berani menegakkan kebenaran meski harus menanggung risiko korban nyawa sekalipun.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.