Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 24 Juni 2024, Akan Menjadi Apakah Anak ini Nanti?
Akibatnya Zakaria menjadi bisu dalam kurun waktu yang cukup lama sampai Yohanes lahir
Oleh: RD Ambros Ladjar
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Senin 24 Juni 2024, Akan Menjadi Apakah Anak ini Nanti?
Hari Raya Kelahiran Santo Yohanis Pembabtis
Hari Senin Pekan XII Masa Biasa, 24 Juni 2024. Bacaan. Yesaya 49: 1-6 dan Kisra 13: 22-26.
Injil: Lukas 1: 57-66, 80.
Anak yang masih kecil biasanya kalau cerewet tanya sana sini maka orang bilang bakal menjadi orang cerdas. Kalau masih kecil sudah mulai bergaul dengan alkohol maka dibilang orang kelak bisa jadi pemabuk atau mungkin penganggur. Bukan pengusaha kebun anggur tapi orang yang tanpa kerja.
Sebaliknya kalau anak tiduran melulu maka bisa diramalkan bakal menjadi pemalas. Semua itu barulah prediksi yang mungkin saja mendekati kebenaran jikalau kelak betul terjadi demikian.
Hari raya kelahiran Yohanes Pembaptis memiliki makna tersendiri. Yohanes ternyata lahir pada masa tua Elisabet dan Zakaria orangtuanya sebagai sebuah anomali. Karena memang umumnya tak lasim terjadi kehamilan di kalangan manusia yang sudah uzur usianya. Atas berita yang dirasa aneh ini membuat Zakaria ayahnya meragukan Firman Tuhan yang disuarakan malaekat Gabriel.
Akibatnya Zakaria menjadi bisu dalam kurun waktu yang cukup lama sampai Yohanes lahir. Sebab segala rencana Tuhan akan tetap sulit dipahami sesuai akal sehat manusia jikalau tanpa ada campur tangan Tuhan sendiri di dalamnya.
Bagi Yesus, semua orang yang lahir dari perempuan tak sehebat pribadi Yohanes. Sebab dia beroeran sebagai seorang nabi besar seturut kata injil Mt 11, 11. Nabi Yeremia melukiskan bahwa Tuhan telah memanggil dan menetapkan dia semenjak masih di dalam kandungan ibunya.
Sesuai bahasa Ibrani Jehohanan atau Ioannes artinya Yahwe memberikan karunia. Meskipun ada peran Allah Mahamurah akan tetapi Yohanes pada akhirnya juga harus mati secara tragis, lantaran permintaan istri Herodias. Dia adalah musuh lama Yohanes karena pernah tersinggung akibat ditegur terkait soal perselingkuhan.
Karena membongkar perbuatan haram Herodias dan Herodes menyisahkan dendam kesumat maka nyawa Yohanes meregang. Tuhan sungguh menyertai ziarah hidup kita kapanpun. Tak berarti, saat itu juga semua masalah kita beres atau tuntas. Belum tentu dan bahkan semakin bertambah sulit oleh sebab kita akan terus berhadapan dengan kenyataan dunia yang garang menantang. Haruskah kita mesti bertahan atau lari dari tanggungjawab? Kemurahan Allah tak cuma sebatas pada Zakaria dan Elisabet.
Dari sebab itu bersama Santo Yohanes Pembaptis, kitapun membagikan segala karunia pemberian Tuhan kepada sesama lewat tutur kata serta cara hidup kita para murid Kristus pada saat ini. Kualitas hidup Zakaria dan Elisabet adalah hidup sesuai hukum dan ketetapan Tuhan. Kitapun dapat melihat kualitas diri sebagai bentara Kristus karena permandian yakni mewartakan sukacita Injil. Dalam diri putera puteri baik yang penurut maupun yang agak bandel, kita bisa melihat potensi yang dimiliki. Akan menjadi apakah nasib mereka kelak kemudian hari kalau hidup mereka tak patuhi kehendak orangtua?
Salam Seroja, Sehat Rohani dan jasmani di Hari Senin buat semuanya.
Jikalau ADA, Bersyukurlah. Jika TIDAK ADA, BerDOALAH. Jikalau BELUM ada, BerUSAHALAH. Jikalau masih KURANG Ber- SABARLAH. Jika LEBIH maka BerBAGI LAH. Jika CUKUP, berSUKACITALAH.
Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga anda dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu... Amin.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.