Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 19 Juni 2024, "Sedekah, Doa, Puasa"
kisah dari Nabi Elia Dan kotbah Yesus di bukit. Dalam kitab kedua raja-raja kali ini, mengisahkan secara detail tentang kisah nabi Elia
Namun pada kenyataannya sangat sulit. Apa yang dibuatnya harus digembar-gemborkan agar agar semua orang tahu apalagi saat mau pemilu agar bisa dapat suara bahkan dibacakan dimimbar agar semua orang tahu kebaikannya. Apalagi di jaman ini, kebaikan itu harus diabadikan dan diupload di media sosial. Itulah kita pada jaman ini. Masih sangat terikat dengan hal-hal duniawi dan keinginan daging agar dihormati. Begitu juga dengan berdoa.
Bagi Yesus, doa itu ungkapan hati secara pribadi dengan Tuhan namun yang terjadi adalah orang berdoa pun diberitahukan kehadirannya agar dianggap selalu taat pada Tuhan dan terlihat sangat religius di mata semua orang. Dan apalagi puasa, bagi Yesus, puasa adalah cara orang menemukan Allah dalam mati raganya. Untuk itu mati raga tak perlu sampai diketahui oleh orang banyak. Itu satu praktek hidup pribadi.
Namun Yesus mengecam para ahli Taurat dan orang Farisi yang melakukan puasa, doa dan sedekah itu semata hanya untuk dihormati dan dipuji sehingga doa, tapa dan sedekahh mereka itu sudah mendapat upahnya di dunia tapi tidak upah surgawi. Dan Yesus mengajarkan untuk tidak melakukan ketiga kebajikan itu hanya untuk sekedar mendapat pujian belaka tetapi untuk mendatangkan berkat bagi hidup kita di masa yang akan datang.
Namun itulah manusia yang masih saja terikat dengan hal-hal duniawi dan keinginan daging maka kita cenderung untuk melakukan semua hal itu hanya semata cari popularitas diri saja. Maka marilah kita belajar dari Yesus untuk menjalankan semua kebajikan dengan kesadaran penuh untuk tidak menjadi ajang pamer saja tetapi demi pahala di surga.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama:semua kita diberi tanggung jawab sebagai pewarta sabda yang harus juga melaksanakan kebajikan utama kristiani kita yaitu doa, puasa dan sedekah dengan baik dan benar sesuai ajaranNya.
Kedua, tak ada cara lain selain setia pada Tuhan dalam pelaksanaan kebajikan.
Ketiga, semua kebajikan itu hanyalah jalan untuk mencapai kesempurnaan dan bukan untuk dipamerkan tapi untuk satu tanda hormat kita pada Allah dalam cara hidup yang benar di mataNya.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.