Pilkada Serentak 2024
PDIP Keluarkan 70 Surat Tugas untuk Kader Maju Pilkada, Termasuk 7 Petahana di NTT
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut partainya sudah mengeluarkan lebih dari 70 surat tugas kepada jajaran partainya.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menyebut partainya sudah mengeluarkan lebih dari 70 surat tugas kepada jajaran partainya.
Surat itu dikeluarkan dalam rangka mempersiapkan calon terbaik yang akan diusung PDIP pada di Pilkada Serentak 2024.
"Kami sudah mengeluarkan 70 lebih surat tugas, bahkan persiapan untuk Pilkada sudah dilakukan dengan baik," kata Hasto di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta.
Meski begitu, Hasto mengatakan bahwa PDIP masih belum mengambil keputusan terhadap siapa yang bakal dicalonkan sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur di Pilkada serentak.
Terpisah, Ketua Bappilu DPD PDIP Provinsi Nusa Tenggara Timur, Cen Abubakar menyebut tujuh dari 70 surat tugas yang dikeluarkan DPP untuk kader PDIP yang ada di NTT,
Menurut Cen Abubakar, kader-kader dimaksud adalah petahana yang berada di kabupaten. Dia tidak merinci siapa-siapa yang memperoleh surat tugas.
"Jangan saya yang bicara," ujar Cen Abubakar mengelak, saat dihubungi POS-KUPANG.COM via telepon, Kamis 13 Juni malam.
"Itu sudah melalui survei, pemetaan," tambahnya.
Sementara surat tugas untuk Calon Gubernur NTT dan Calon Wakil Gubernur NTT belum dikeluarkan PDIP.
Baca juga: Jejak PDIP di Pilkada Kota Kupang, Tiga Kali Kalah Beruntun, Jefri-Lusia Akhiri Fase Buruk Banteng?
Berdasarkan catatan POS-KUPANG.COM, kader PDIP yang merupakan petahana di antaranya Heribertus GL Nabit (Bupati Manggarai), Roby Idong (Ketua DPC PDIP Sikka/mantan Bupati Sikka).
Berikutnya, David Melo Wadu (Wakil Bupati Sumba Timur) dan Anton Hadjon (Ketua DPC PDIP Flores Timur/mantan Bupati Flotim).
Hasto Kristiyanto juga mengatakan, PDIP sudah membidik sejumlah nama yang berpotensi untuk dicalonkan dalam Pilkada, salah satunya Jakarta.
Salah satu nama yang disoroti ialah Sekretaris Kabinet Indonesia pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin sekaligus mantan Sekjen PDIP, Pramono Anung.
Hasto menilai, Pramono sebagai sosok yang telah matang dan memiliki kompetensi untuk melihat berbagai kompleksitas di Jakarta.
Selain itu, Hasto menyoroti nama-nama lain yang juga merupakan kader PDIP seperti Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas, serta mantan Wali Kota Semarang Hendra Prihadi yang berpotensi diusung dalam Pilgub Jawa Tengah.
Perihal penjajakan komunikasi, Hasto mengungkapkan bahwa partainya telah berkomunikasi dengan sejumlah partai politik.
"Ada yang bertemu dengan Gerindra, Golkar, PKB, Hanura, Perindo, PPP, termasuk dengan PAN," jelasnya.
Hasto juga mengatakan, di beberapa daerah PDIP tidak menutup komunikasi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Akan tetapi, Hasto tidak menjelaskan lebih lanjut daerah-daerah yang dimaksud.
Menurut Hasto, gelaran Pilkada ini sebagai momentum setiap partai politik untuk berkonsolidasi.
Karena, jajaran kader dan pimpinan partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu bergerak hingga ke ranting dan anak ranting dalam rangka persiapan pemilihan kepala daerah.
Baca juga: Sahroni Beri Sinyal, Anies Baswedan Bakal Diusung PDIP di Pilgub DKI Jakarta
"Hanya pergerakannya ada yang terbuka, ada yang tertutup. Tapi langkah-langkah menyiapkan Pilkada itu telah dilakukan PDIP termasuk melalui rapat kerja nasional lalu," jelas Hasto.
Hasto juga menyebutkan banyak nama yang berpotensi diusung untuk maju sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur pemilihan gubernur (Pilgub).
Deretan nama itu ia sebut kompeten dan telah matang dari segi sosok untuk dapat maju dalam pemilihan kepala daerah yang bakal berlangsung pada November mendatang.
Meski di satu sisi PDIP hingga saat ini masih belum menetapkan nama.
“Partai belum memutuskan terhadap siapa yang dicalonkan untuk gubernur dan wakil gubernur,” ujar Hasto.
DKI Jakarta
Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengungkap tokoh yang berpeluang diusung partainya di Pilgub Jakarta 2024.
Satu di antara nama tokoh itu yakni Anies Baswedan, yang bisa saja diusung PDIP sebagai calon gubernur.
Bahkan, lanjut Basarah, pihaknya telah melakukan komunikasi informal dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, membahas peluang mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
"Dalam pembicaraan informal, saya juga sudah sampaikan dengan Pak Muhaimin Iskandar, kemungkinan kita akan melakukan kerja sama politik masuk di dalam Pilkada Jakarta," kata Basarah.
Basarah mengatakan, dinamika ke depan bisa saja kedua partai membicarakan ke arah yang lebih serius dalam menghadapi Pilgub Jakarta.
Namun, Wakil Ketua MPR RI itu menekankan keputusan belum dibuat.
Dia meminta masyarakat sabar menunggu siapa calon yang bakal diusung PDIP di Pilgub Jakarta.
Baca juga: Kejutan, Dua Bakal Calon Kepala Daerah di NTT Dapat Rekomendasi dari DPP PDIP
"Kalau kemungkinan PKB mengusung Pak Anies Baswedan sebagai calon gubernur DKI Jakarta, maka ketika kerja sama kami dengan PKB direalisasi dalam pilkada Jakarta, sangat mungkin pembicaraan mengenai kerja sama politik mengenai calon yang diusung dari PKB dalam hal ini Pak Anies Baswedan, dibicarakan dengan calon yang mungkin akan kami usung dari PDI Perjuangan," ucapnya.
"Nanti kita akan ikuti dinamika politik di setiap daerah untuk sampai pada keputusan siapa calon kepala dan wakil kepala daerah yang akan kita usung," tandasnya.
Adapun sebelumnya Anies Baswedan merespons ketertarikan PDIP mengusung dirinya di Pilkada Jakarta 2024.
Mantan Gubernur Jakarta itu, memuji kembali bahwa partai politik berlogo moncong putih tersebut juga menarik.
“PDIP juga menarik dan sambil kita lihat kita sampai pada kesimpulan," kata Anies.
Anies mengatakan dirinya mengikuti perkembangan dan menerima masukan dari berbagai pihak terkait maju di Pilkada Jakarta.
“Kami mengalir saja sekarang, dan kami memang secara serius membicarakan tentang Jakarta dan berdiskusi dengan banyak pihak, khususnya senior-senior, teman-teman anak muda, masyarakat,” ungkapnya.
“Kami mempertimbangkan amat serius, dan mudah-mudahan tak lama lagi akan bertemu dengan kesimpulan dan keputusan,” jelas Anies.
Sebelumnya Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, buka suara soal nama Anies Baswedan dipertimbangkan partainya untuk diusung di Pilkada Jakarta 2024.
Puan tak berbicara banyak mengenai hal tersebut. Dia hanya menyebut bahwa Anies sosok yang menarik.
"Menarik juga Pak Anies," kata Puan di Jakarta, Selasa (4/6).
Baca juga: Hanura Beri Rekomendasi ke Tiga Bacagub NTT, OSO Ikut Arah PDIP
Dia juga enggan mengungkapkan apakah PDIP akan mengusung kader atau sosok eksternal di Pilkada Jakarta.
Ketua DPR RI ini menjelaskan PDIP akan realistis melihat situasi dan dinamis Pilkada serentak 2024.
Jawa Tengah
Bursa Pilkada Jawa Tengah masih terus bergerak dinamis. Salah satu nama yang menguat untuk dimajukan adalah Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthi.
Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul pun memberikan tanggapan.
Sebagai partai pemenang di Jawa Tengah, pihaknya masih menggodok sejumlah nama yang akan diusung.
"Di Jawa Tengah kan masih diproses lobi jadi belum fix. Yang fix yang mana coba. Kan belum ada," kata Bambang Pacul di Jakarta, Kamis (13/6).
Hingga saat ini, kata Bambang, belum ada pihak yang melobi PDIP untuk mendapatkan tiket untuk mengusung di Pilkada Jawa Tengah. Hanya saja, ada nama internal yang sudah memberikan kesediaan untuk maju.
"Setelah itu tentu dari lobi lobi yang terjadi. Kalau soal Pilgub belum ada lobi yang lain kecuali yang dari internal. Bukan mengutamakan yang nomor satu yang berminat dengan PDI Perjuangan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Bambang menambahkan PDIP pun masih belum pernah didekati oleh Irjen Ahmad Luthfi. Hal yang pasti, PDIP akan mengusung sosok yang memiliki peluang kemenangan yang besar.
"Saya kok belum mendengar ya. Jadi kalau orang masuk ke ring pertandingan itu kan hanya ada dua saja kemungkinannya mau menang atau kalah," pungkasnya.
Diketahui, kader PDIP yang juga mantan Mantan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi juga dikabarkan akan maju pada Pilgun Jawa Tengah.
Ketua DPC PDIP Semarang ini bahkan telah mengambil fomulir pendaftaran di Kantor DPD PDIP Jawa Tengah untuk maju di Pilgub.
Jawa Timur
PDI Perjuangan membuka peluang membentuk poros koalisi baru, andai usaha mengusung kader sebagai cawagub untuk mendampingi Khofifah Indar Parawansa mengalami jalan buntu.
Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan, PDIP sebagai pemenang kedua pada Pileg 2024 di Jawa Timur, mengincar posisi cawagub untuk Pilkada Jawa Timur.
"Kalau skema dengan bu Khofifah menemui jalan buntu, kemungkinan kita akan coba meng-excersise formasi-formasi yang lain," kata Basarah.
Adapun sejauh ini, Khofifah bersama Emil Dardak telah mendapat rekomendasi dari sejumlah parpol untuk maju sebagai pasangan bacagub dan bacawagub di Pilkada Jawa Timur.
Menurut Basarah, dinamika politik sangat dinamis.
Kendati demikian, terkait siapa calon yang bakal diusung PDIP di Pilkada Jatim 2024 masih terus dibahas.
"Ya kita tahu kan dalam politik sebelum ada janur kuning, segala sesuatu masih mungkin berubah. Karena politik itu dinamis," ujarnya.
Baca juga: PDIP Gelar Survey Bakal Calon Kepala Daerah, Keputusan Cagub NTT Tetap di Tangan Mega
"Tapi sekali lagi, ini masih terus dibahas, dimonitor perkembangannya oleh teman-teman di DPD Jatim. Kami akan menunggu laporan atau update terbaru perkembangan pilkada di Jatim," pungkasnya.
Sementara itu, DPP PKB mendorong duet KH Marzuki Mustamar dan Tri Rismaharini untuk maju di Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2024.
Wasekjen DPP PKB Syaiful Huda menilai, pasangan tersebut berpotensi diusung untuk melawan calon petahana yakni Khofifah Indarparawansa dan Emil Dardak.
"Kiai Marzuki berpasangan dengan bu Risma saya kira menarik," kata Huda.
Adapun, Tri Rismaharini merupakan kader PDIP. Huda mengatakan, di level DPW Jatim telah berkomunikasi dengan DPD PDIP untuk mewujudkan duet Marzuki-Risma.
"Di teman teman DPW kayaknya sudah (komunikasi dengan DPD PDIP Jawa Timur)," ujar Huda.
Huda mengungkapkan, bahwa dinamika politik kekinian PDIP tampaknya tidak jadi menjadikan kadernya sebagai cawagub dari Khofifah.
Hal ini lantaran parpol yang mendukung Khofifah sekaligus mendukung Emil Dardak sebagai cawagubnya.
"Awalnya teman-teman PDIP ingin menjadi bagian dari gerbongnya mbak Khofifah mengusung calon wakil tapi perkembangannya kayaknya dengan konstelasi terakhir sama beberapa rekomendasi partai sudah langsung memaketkan mbak Lhofifah dengan mas Emil Dardak," ucapnya.
Kabupaten Bekasi
DPC PDIP Kabupaten Bekasi menggelar konsolidasi partai, dari Ketua Ranting, Pengurus PAC, Badan Partai dan Sayap Partai dalam menghadapi Pilkada serentak 2024.
Ketua DPC PDIP Kabupaten Bekasi, Soleman mengatakan, konsolidasi partai dilakukan untuk memanaskan mesin partai kembali.
Selepas Pemilu 2024, pihaknya harus bergerak untuk memenangkan Pilkada 2024 serentak pada November mendatang.
“Kita cek kembali pengurus partai hingga ke ranting. Kita panaskan mesin kembali. Tidak ada kata lelah untuk memenangkan PDIP di Kabupaten Bekasi,” kata Soleman.
Soleman mengatakan, konsolidasi partai yang di buka oleh DPD PDIP Jawa Barat, turut di hadiri bakal calon Gubernur Jawa Barat, Ono Surono dan bakal Calon Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang.
Sehingga, pengurus partai sudah harus mensosialisasikan kedua kader partai terbaik tersebut ke masyarakat.
Apalagi, masih kata Soleman, saat ini bakal calon Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang telah mendapatkan Surat Tugas dari DPP PDI Perjuangan, untuk mencari bakal calon Wakil Bupati.
Terlebih, saat ini Ade Kuswara Kunang telah mendapatkan Surat Tugas dari Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
“Dari awal kita para Ketua DPC dari saya, PPP dan PBB dari awal berusaha keras memperoleh surat tugas untuk Ade Kuswara Kunang,” jelasnya.
Baca juga: Anies Baswedan Ternyata Sudah Daftar di PDIP, Tapi Begini Kata Hasto
Sementara, PDIP, PPP dan PBB yang mengusung Ade Kuswara sangat membuka diri untuk koalisi dengan partai-partai lainnya untuk bergabung dalam koalisi untuk memenangkan Ade Kuswara sebagai Bupati Bekasi pada Pilkada 2024.
“Kita berharap untuk partai-partai lain bergabung. Agar sama-sama membangun Kabupaten Bekasi. Kan kata mereka koalisi kecil. Kalau gitu ayo kita bikin koalisi besar,” terangnya.
Koalisi ini pun masih menggodok untuk Calon Wakil Bupati yang nanti akan menjadi pasangan Ade Kuswara pada kontestasi Pilkada Kabupaten Bekasi.
Sementara itu, Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono mengatakan Surat Tugas sudah di berikan langsung ke DPC Partai dan telah diserahkan ke Ade Kuswara Kunang, untuk menjalankan tugas-tugas partai, memenangkan Pilkada 2024.
Sehingga, jika ada kader partai yang tidak mendukung, akan dapat tindakan tegas.
“Yang balelo akan kita pecat!. Dan kita harus yakin Kabupaten Bekasi nanti akan memenangkan Pilkada 2024,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Ade Kuswara mengatakan, surat tugas yang diperuntukkan untuk dirinya, akan siap memegang amanah. Apalagi, ada kesamaan visi dan misi untuk membangun Kabupaten Bekasi.
"Hari ini semua surat tugas dari masing-masing koalisi partai yakni PDI Perjuangan, PPP dan PBB sudah turun dari DPP Partai masing-masing dan sudah di terima calon Bupati,” pungkasnya. (tribun network/yuda)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.