Berita Kota Kupang
Permada Kupang Gelar Seminar Budaya Tentang Sistem Perkawinan Matrilineal dan Patrilineal
Menurunnya generasi muda tidak hanya belajar tentang budaya dan adat istiadat, tetapi juga membudayakan diri agar tepat waktu.
Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Perhimpunan Mahasiswa Ngada atau Permada Kupang menggelar seminar budaya. Seminar ini mengambil tema optimasi peran generasi milenial, dalam transformasi pengembangan tradisi budaya Ngada.
Ketua Permada Kupang, Emanuel Wedho menyampaikan di era digital perkembangan informasi semakin pesat. Banyak diantara kaum milenial yang belum memahami budaya Ngada, khususnya sistem perkawinan matrilineal dan patrilineal.
“Kami mengadakan seminar budaya ini agar kita bisa sama-sama sharing dan berbagi pengetahuan tentang budaya Ngada. Lebih dari itu, kita juga memanfaatkan peran generasi muda untuk mengoptimalisasi budaya Ngada,” ujarnya Sabtu, 1 Juni 2024 di Aula Lanudal, Penfui.
Lebih lanjut Eman menjelaskan adanya seminar ini, sebagai sarana agar para mahasiswa yang terhimpun dalam Permada tetap terkoneksi dengan budaya Ngada.
Baca juga: Rupbasan Serahkan Barang Bukti Satu Unit Pick Up ke Kejari Kota Kupang
“Ngada memiliki tiga etnis yakni Bajawa, Soa, dan Riung. Budaya yang kami bahas dalam seminar ini adalah sistem perkawinan yang dianut oleh masing-masing etnis yang ada di Kabupaten Ngada. Tujuannya agar mahasiswa dalam perhimpunan ini memiliki pengetahuan dan tetap terkoneksi dengan budaya Ngada, serta ketika ada tahapan adat yang berjalan kami mahasiswa yang ada di Kupang ini mampu memahami tahapan tersebut,” jelas Eman.
Ketua Panitia kegiatan, Arsen Siu menambahkan ada tiga narasumber yang diundang dalam seminar. Ketiga narasumber tersebut adalah Drs. Gerardus Gere Mangu, yang membawakan materi tentang sistem perkawinan matrilineal, Isidorus Lilijawa, S.Fil., M.M., membawakan materi patrilineal, dan Dr. Watu Yohanes Vianey, M.Th Dosen Unika Widya Mandira Kupang yang membawakan materi tentang budaya Ngada.
Perwakilan senior dan alumni Permada Kupang, Mateus Meno memberikan apresiasi kepada Permada Kupang yang telah menggelar seminar budaya.
“Keberadaan kita orang muda tidak hanya menjadi simbol, tidak hanya berbicara tentang politik, tetapi kita juga memiliki peran penting untuk mentransformasikan budaya Ngada. Adat dan budaya menjadi fondasi dasar supaya kita lebih berkembang. Harapan saya generasi muda bersikap proaktif dalam menghadapi budaya,” ungkapnya.
Hadir pada kesempatan itu Penasihat dan Pendamping Permada Kupang, Amatus Botha memberikan catatan tentang ketepatan waktu dalam berorganisasi. Menurunnya generasi muda tidak hanya belajar tentang budaya dan adat istiadat, tetapi juga membudayakan diri agar tepat waktu.
Amatus berharap tujuan kegiatan dapat tercapai dan kaum milenial khususnya mahasiswa Ngada, dapat memperoleh ilmu dan pemahaman yang baik agar tidak salah menerjemahkan budaya.
Adapun dalam sesi diskusi mahasiswa aktif menyampaikan pertanyaan kepada narasumber, dan saling berbagi pengalaman. (cr19).
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.