Breaking News

Berita Flores Timur

Pemdes Dulipali Bikin Surat Normalisasi Kali Rawan Banjir ke Pemda Flores Timur

Sempat ada jawaban positit bahwa setelah Paskah. Tapi saat itu intensitas hujan masih cukup tinggi sehingga tunda

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
Salah satu rumah warga di Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura, Flores Timur. Bekas material pasca banjir lahar dingin masih berserakan. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Pemerintah Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, NTT, membuat surat permohonan ke Pemerintah Daerah setempat untuk melakukan normalisasi kali rawan banjir lahar dingin dari Gunung Lewotobi Laki-laki.

Penjabat Kepala Desa Dulipali, Densi Muda, ditemui Selasa, 28 Mei 2024, mengatakan normalisasi kali perlu dilakukan mengingat lintasan banjir berhuli ke pemukiman warga khususnya RT 04 dan RT 05.

"Normalisasi perlu agar aliran banjir lahar dari gunung tak sampai ke pemukiman," katanya.

Dia mengatakan, surat permohonan dan atau telaahan staf itu direncanakan saat masa Penjabat Bupati Doris Alexander Rihi, namun baru bisa dikirim usai jabatannya diganti oleh Penjabat Bupati yang baru, Sulastri Rasyid.

Baca juga: 11 Puskesmas di Flores Timur NTT Sabet Predikat Paripurna Survei Akreditasi

"Waktu itu kita berpikir untuk menyurati bapak Penjabat Bupati (Doris Alexander Rihi), tetapi sekarang sudah ganti ibu Penjabat (Sulastri Rasyid) jadi kami segera kirim suratnya untuk mendapat jawaban," katanya.
 
Densi menerangkan, permohonan normalisasi secara lisan sudah disampaikan beberapa waktu lalu namun belum terwujud. 

"Sudah sampaikan ke pak Camat dan sempat ada jawaban positif (dari Pemda). Tetapi ditunda karena cuti lebaran lebih cepat," ujarnya.

Setelah ditunda dengan dalih cuti lebaran, pihaknya kembali dijanjikan bahwa pengerjaan pengerukan terjadi setelah liburan Paskah. Namun janji tersebut belum terbukti hingga saat ini.

"Sempat ada jawaban positit bahwa setelah Paskah. Tapi saat itu intensitas hujan masih cukup tinggi sehingga tunda," ungkapnya.

Bahkan, setelah kembali berkomunikasi ke PUPR Flores Timur melalui Camat Ile Bura, pihaknya mendapat jawaban bahwa tak ada biaya operasional untuk mobilisasi alat berat.

"Dijawab waktu itu biaya operasional untuk mobilisasinya tidak ada karena besar sekali," ungkap Densi Muda.

Catatan media ini, saat erupsi besar akhir bulan Desember 2023 hingga awal tahun 2024, Desa Dulipali merupakan wilayah zona merah yang rawan terdampak banjir lahar dingin.

Selain Dulipali di Kecamatan Ile Bura, wilayah cukup rawan juga bagi Desa Nawokote dan Klatanlo di Kecamatan Wulanggitang.

Anggota DPRD Flores Timur, Rofinus Baga, mendukung langkah Pemdes Dulipali. Rofinus berharap Dinas PUPR sesegera mungkin turun ke lapangan untuk melakukan survei.

"Supaya dilihat anggaran bisa dan dibutuh berapa, sehinggadidorong di perubahan APBD," tutur politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved