Tokoh NTT

Profil Tokoh NTT , Andreas Anangguru Yewangoe Putra NTT yang Jadi Ketua PGI

Sosok Andreas Anangguru Yewangoe pernah mengharumkan nama Nusa Tenggara Timur dengan menjadi Ketua PGI yang berkedudukan di Jakarta

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
POS-KUPANG.COM/Robert Ropo
Ketua Majelis Pertimbangan PGI Pdt. Dr. A. A. Yewangoe 

Studi lanjut
Setelah menyelesaikan satu periode masa jabatannya sebagai rektor, Yewangoe dikirim ke Belanda untuk memperdalam studi teologinya di Universitas Vrije.

Pada 1979 ia berhasil meraih gelar doktorandus teologi dan kembali lagi Kupang. Sementara itu, Akademi Theologia Kupang telah dikembangkan menjadi Sekolah Tinggi Teologi, dan Yewangoe pun kembali memperoleh kepercayaan untuk menjabat sebagai rektornya untuk periode 1980-1984.

Setelah periode jabatannya sebagai rektor selesai, ia kembali ke Belanda untuk melanjutkan studinya di universitas yang sama. Pada 1987 ia berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul Theologia Crucis in Asia: Asian Christian Views on Suffering in the Face of Overwhelming Poverty and Multifaceted Religiosity in Asia Disertasinya ini kemudian diterbitkan oleh penerbit BPK Gunung Mulia dalam bahasa Indonesia.

Kembali menjadi rektor
Sekembalinya dari Belanda, Sekolah Tinggi Teologi (STT) Kupang sudah berubah menjadi Universitas Kristen Artha Wacana.

Yewangoe kembali mendapatkan kepercayaan sebagai rektor untuk dua periode (1990-1998). Setelah masa jabatannya habis, ia tetap mengajar sebagai salah seorang dosen di Fakultas Teologi.

Menjadi Ketua Umum PGI
Pada 2001, Yewangoe pindah ke Jakarta dan menjadi dosen Teologi Sistematika di STT Jakarta, sambil menjalankan tugasnya sebagai salah seorang ketua PGI untuk periode 2000-2004.

Pada Sidang Raya XIV PGI pada 2004 di Caringin, Bogor, Yewangoe terpilih sebagai Ketua Umum organisasi gereja-gereja Protestan Indonesia itu untuk periode 2004-2009.

Sebelumnya, ia sudah dipilih sebagai Ketua PGI untuk periode 1994-1999, dan menjadi anggota Majelis Pekerja Harian (MPH) pada periode 1989-1994.

Yewangoe juga dikenal sebagai seorang penulis yang cukup produktif. Tulisan-tulisannya banyak muncul di suratkabar Suara Pembaruan.

Kehidupan Pribadi
Andreas Anangguru Yewangoe menikah dengan Petronella Lejloh, dan mempunyai dua orang anak yang sudah dewasa: Yudhistira Gresko Umbu Turu Bunosoru (lahir 1972) dan Anna Theodore Yewangoe (lahir 1980).

Karya
Berikut ini adalah daftar dari sebagian karya tulis Yewangoe:

Agama dan Kerukunan (2002)
Lea (2002)
Iman, Agama dan Masyarakat dalam Negara Pancasila (2002)
Pengantar Sejarah Dogma Kristen (2001)
"Theologia Crucis" di Asia: Pandangan Kristen Asia tentang Penderitaan (1987)
Pendamaian (1983)
Jabatan lain
Jabatan-jabatan lain yang pernah dipegang oleh Yewangoe antara lain adalah:

Anggota Majelis Pekerja Harian (MPH) PGI (1989-1994)
Penasihat Reformed Ecumenical Council (1992-1996)
Pengurus Perhimpunan Sekolah-sekolah Teologi di Indonesia (PERSETIA) (1980-1984)
Wakil Ketua Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Kristen di Indonesia (1996-2001)
Pengurus International Reformed Theological Institutions (IRTI), Leiden
Pengurus International Association for Promoting Christian Higher Education (IAPCHE), Michigan, AS
Moderator kelompok Keesaan, Teologi dan Misi dari Dewan Gereja-gereja Asia (CCA), Hongkong
Penasihat Sinode Gereja Kristen Sumba
Anggota Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Timor

Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved