Pilkada Manggarai
Sebelas Kandidat Daftar di Demokrat Manggarai, David Suda: Hasil Survei Bukan Satu-satunya
Hasil survei bukan menjadi keputusan final, namun ada syarat lain yang juga harus terpenuhi oleh kandidat yang bersangkutan.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM, RUTENG -- Sebanyak sebelas orang kandidat baik bakal calon (balon) bupati maupun wakil bupati daftar di partai Demokrat Kabupaten Manggarai untuj maju bertarung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Manggarai Tahun 2024.
Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Manggarai, David Suda, S.Pd menyampaikan itu kepada TRIBUNFLORES.COM, Senin 27 Mei 2024.
David menerangkan ada pun sebelas orang kandidat yang daftar di partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu yakni Maksi Ngkeros, dr Ronald Susilo, Heribertus Ngabut, Thomas Dohu, Marta Tulis, dan Ben Isidorus yang daftar sebagai balon bupati.
Sedangkan Kosmas Banggut, Timo Terang, Paul Jemarus yang daftar sebagai balon wakil bupati. Termasuk juga paket VIRAL (Viktor Selamet-Fransiakus Ramli) yang kini dikabarkan telah pisah ranjang.
David menerangkan, nama-nama ini pihaknya telah mengirimkan ke DPD Partai Demokrat NTT dan DPP Partai Demokrat untuk dilakukan survei.
Hasil survei bukan menjadi keputusan final, namun ada syarat lain yang juga harus terpenuhi oleh kandidat yang bersangkutan.
"Jadi partai Demokrat tidak memilih yang elektabilitasnya rendah sekali dan juga tidak harus yang tinggi elektabilitasnya, tentu ada syarat lainya juga. Karena yang hasil survei elektabilitasnya tinggi kan juga belum tentu menang," ujarnya.
Pasca survei, terang David juga nantinya akan dilakukan penjaringan bagi yang terpilih. Penjaringan ini tentunya untuk memenangkan Pilkada Manggarai Tahun 2024.
Baca juga: Pilkada Manggarai, Paket KARISMA Tidak Penuhi Syarat, Rikard Pentor: Tak Ada Paslon Perseorangan
Ketika ditanya apakah ada kader sendiri yang dijagokan partai politik berlambang bintang mercy itu untuk maju dalam Pilkada Manggarai Tahun 2024, kata David, meskipun kader tetap melalui berbagai mekanisme survei dan penjaringan.
"Sejak dua tahun lalu, sudah ada yang di Demokrat yaitu Pak Maksi Ngkeros, tetapi tidak secara otomatis, harus melalui tahapan survei untuk melihat apakah diterima di masyarakat atau tidak. Survei ini kan untuk menentukan popularitas dan elektabilitas, kedua, tentu untuk memenangkan nanti tentu kita harus evaluasi,"terangnya. (rob)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.