Breaking News

Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 27 Mei 2024, Lepaskan Semua yang Mengikat Dirimu

berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku

Editor: Rosalina Woso
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
Pastor John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Senin 27 Mei 2024, Lepaskan Semua yang Mengikat Dirimu 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Senin 27 Mei 2024, Lepaskan Semua yang Mengikat Dirimu

Oleh : Pastor John Lewar, SVD

Lectio:

1Petrus 1:3-9
Mazmur 111:1-2.5-6.9.10c
Injil: Markus 10:17-27

Meditatio:
Orang kaya dalam Injil Markus hari ini “ingin memperoleh hidup yang kekal” (Mrk. 10:17). Dia bertemu dengan Yesus dan bertanya kepadaNya mengenai apa yang harus diperbuatnya untuk memperoleh hidup yang kekal.

Yesus ditanya bagaimana memperoleh hidup yang kekal. Sesungguhnya orang kaya itu baik karena melaksanakan hukum Yahudi dengan taat. Namun dia juga punya kekurangan. Yesus memintanya untuk membagikan hartanya kepada orang miskin, ia sertamerta meninggalkan Yesus, karena “banyak hartanya”.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 26 Mei 2024, “Three in One”

Hati orang kaya itu baik, tetapi hartanya yang banyak mengeruhkan hatinya, dan kekeruhan hati ini membuatnya mempertahankan harta dan berpisah dengan Yesus. : “Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa
yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.”

Uang dan harta adalah sarana kebahagiaan untuk semua orang dan itu adalah rahmat dari Tuhan, seharusnya, semakin seseorang memiliki banyak uang dan harta, semakin bebaslah ia melakukan kebaikan: mendekatkan diri kepada Allah dan menolong orang-orang yang membutuhkannya.

Indikasi seorang murid Tuhan yang sejati, selain mengikutiNya tanpa syarat, juga berani melepaskan segalanya tanpa syarat, hidup dalam semangat berbagi dengan sesama.

Ketimpangan sosial-ekonomi masa kini bukan karena Tuhan tidak peduli, tetapi karena kita yang tidak rela
untuk berbagi. Yesus menghendaki agar setiap orang yang hendak mengikuti-Nya berani untuk bersikap „lepas-bebas‟, tak terikat dengan gemerlap dunia.

Memiliki sikap „lepas-bebas‟ itu tak tergantung dari kekayaan. Tidak semua orang kaya bersikap materialis. Ada juga yang sangat murah hati. Sebaliknya, tidak semua orang miskin itu hatinya baik, sebab ada juga yang sombong dan gengsi.

Yesus menghendaki pengikut-Nya agar tidak mendewakan harta benda. Dengan bantuan rahmat Tuhan, kita mampu melaksanakannya.

Menjadi orang kaya itu ternyata berpotensi menjauhkan orang untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, beroleh kehidupan kekal di sorga. Mengapa demikian?

Pertama, Kekayaan menyebabkan seseorang tidak membutuhkan Allah, tidak bergantung kepada Allah (Lukas 12:16- 21). Bagi dia, Allah adalah dirinya sendiri.

Kedua, Kekayaan mengikat hati dan pikiran seseorang di sepanjang hidupnya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada (Matius 6:21).

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved