Pilgub NTT
Pilgub NTT, Orias Moedak dan Sebastian Salang Terima Rekomendasi dari Hanura
Hanura tetap menjalankan perintah dari DPP terkait dengan kerja selanjutnya, termasuk dengan kepemimpinan selanjutnya.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Orias Moedak dan Sebastian Salang atau OASE, bakal calon gubernur dan wakil gubernur NTT menerima surat rekomendasi dari DPP partai Hanura untuk maju di Pilgub NTT.
Penyerahan berlangsung di Jakarta, Kamis 23 Mei 2024. OASE diundang, Ketua Umum Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO). Sebastian Salang mewakili penerimaan rekomendasi itu.
Selain Sebastian Salang, ada juga beberapa bakal calon kepala daerah lainnya yang diundang ke DPP untuk bersilaturahmi sekaligus mendapat rekomendasi sebagai bakal calon kepala daerah.
Setidaknya ada tiga calon kepala daerah yang mendaftar lewat partai Hanura untuk Pilgub NTT. Ketiganya adalah Frans Aba, Refafi Gah dan OASE. Rekomendasi diberikan untuk membangun komunikasi dengan parpol lainnya dalam Pilgub NTT.
Baca juga: Pilgub NTT, Melki Laka Lena ke PKB dan Ketua Desk Pilkada Sebut Sosok Mumpuni
"Ia (benar) cakada gubernur. Kami Hanura NTT ada tiga orang," kata Sekretaris DPD Hanura NTT Elias Koa, Minggu, 26 Mei 2024.
Elias Koa mengatakan, surat tugas atau rekomendasi itu diberikan DPP agar para cakada melakukan komunikasi politik membentuk koalisi. Sebab, Hanura NTT di Pileg 2024 hanya mengantongi 4 kursi DPRD NTT. Sementara dalam ketentuan mengharuskan paling sedikit 13 kursi untuk mengusung calon kepala daerah di Pilgub.
"Untuk membangun koalisi, bagi siapa yang sudah memenuhi syarat itu agar melapor ke DPP untuk diberikan Surat Keputusan (SK)," kata dia.
Elias Koa mengatakan, surat rekomendasi itu berlaku hingga 21 Juni 2024. Nantinya akan dilakukan evaluasi oleh DPP terkait dengan hasil komunikasi itu. Rekomendasi itu juga diberikan karena cakada yang sudah melakukan proses ke tingkat DPD.
Dia menyebutkan bisa saja cakada yang paling cepat memenuhi rekomendasi itu, paling memungkinkan untuk mendapat SK.
"Iya, bisa jadi. Bisa saja," ucapnya.
Hanura NTT juga menanggapi atas pernyataan dari Ketua Umum OSO mengenai arah Hanura mengikuti PDI Perjuangan dalam kepemimpinan nasional lima tahun ke depan. Elias mengaku, sebagai kader ditingkat daerah, pihaknya tetap mengikuti instruksi dari DPP.
Dia tidak terlalu mempermasalahkan jika Hanura berada di lingkungan pemerintah maupun di luar. Baginya, Hanura tetap menjalankan perintah dari DPP terkait dengan kerja selanjutnya, termasuk dengan kepemimpinan selanjutnya.
Sementara untuk koalisi selain PDIP, Hanura NTT akan melihat segala kondisi dengan realistis. Hanura tidak bisa mengelak dari proses yang terjadi di tiap daerah. Dia menyebut muara dari dinamika politik adalah untuk kepentingan masyarakat.
"Kalau soal Pilkada, ada kabupaten yang kita cocok dengan PAN, Gerindra, PKB, itu kita tidak bisa elak. Bahwa ada instruksi Ketua Umum kami sebagai kader kami siap," kata dia. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.