Timor Leste
Hari Pers di Timor Leste: Forum Media Sepakat untuk Mendukung Kesadaran Iklim
Para jurnalis di Asia Tenggara mengatakan bahwa lebih banyak pemberitaan mengenai lingkungan hidup merupakan langkah pertama yang penting
POS-KUPANG.COM, DILI - Dewan Pers Nasional Thailand (NPCT - National Press Council of Thailand) mendesak media di Asia Tenggara untuk membantu meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat, sehingga lebih banyak orang menyadari perlunya berhenti merusak lingkungan dan mulai memperbaiki kerusakan tersebut.
Berbicara baru-baru ini di Forum Dialog Dili (DDF) di ibu kota Timor Leste, Anucha Charoenpo, anggota komite urusan internasional dewan dan editor berita Bangkok Post, mengatakan bahwa membantu meningkatkan kesadaran lingkungan adalah salah satu cara media dalam meningkatkan kesadaran lingkungan Asia Tenggara bisa mengedukasi masyarakat.
“Sebagai media, tugas kami tidak hanya memberikan informasi tetapi juga menjelaskan pentingnya informasi tersebut,” ujarnya tentang 300 peserta pada acara yang diadakan untuk memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia awal bulan ini. DDF diselenggarakan oleh Dewan Pers Timor Leste (PCTL - Press Council of Timor Leste).
Dibutuhkan lebih banyak pelaporan lingkungan
Insan media dapat membantu dengan menulis lebih banyak berita lingkungan hidup dan mempublikasikan isu-isu yang mempengaruhi kehidupan masyarakat, kata Anucha.
Kisah-kisah ini harus diceritakan dan dibagikan secepat mungkin. Mengungkap krisis lingkungan hidup merupakan langkah awal media untuk membantu menyelesaikannya.
“Itulah mengapa peran jurnalis sangat penting.” dia berkata. “Dibutuhkan keberanian untuk melaporkan cerita tentang dampak lingkungan ini, karena kita tahu apa yang terjadi di seluruh dunia dalam perjuangan kita untuk hidup layak dan bahagia.”
Di Thailand, katanya, polusi udara merupakan masalah besar setiap tahun, terutama pada musim kemarau yang terutama disebabkan oleh pembakaran musiman yang dilakukan oleh petani yang membuka lahan tebu, jagung, dan sawah.
Masyarakat di beberapa provinsi – terutama di Thailand Utara seperti Chiang Mai dan Chiang Rai – menderita karena kualitas udara yang buruk dan beberapa di antaranya mengidap penyakit sistem pernapasan yang bahkan dapat berkembang menjadi kanker paru-paru.
Isu lingkungan lainnya yang baru-baru ini menjadi berita utama di Thailand adalah penyitaan lebih dari 15.000 ton tailing kadmium karsinogenik dari sebuah pabrik di provinsi Samut Sakhon, sekitar 80 km dari Bangkok. Mereka ditemukan disimpan di sana tanpa izin.
“Saya juga ingin menekankan bahwa untuk memainkan peran yang lebih besar dalam mengatasi krisis lingkungan hidup di planet ini, media sendiri harus memiliki kesadaran lingkungan,” kata Bapak Anucha.
“Kita tidak boleh mengabaikan berita mengenai isu lingkungan meskipun kadang-kadang terlihat seperti isu kecil, karena dalam jangka panjang cerita ini bisa menjadi lebih besar dan berdampak pada banyak orang.”
Ancaman perubahan iklim
Otelio Ote, presiden PCTL, mengatakan bahwa dalam konteks Timor Leste dan Asia Tenggara secara umum, lingkungan hidup telah menjadi perhatian utama. Ia mencontohkan permasalahan seperti kurangnya pengelolaan pembuangan limbah, pembalakan liar, banjir bandang dan erosi yang mempengaruhi kehidupan jutaan orang dalam beberapa tahun terakhir.
Ote mengatakan perubahan iklim juga merupakan ancaman global yang besar terhadap kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah dan media harus mencari cara yang tepat untuk membantu mengatasi masalah ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.