Timor Leste

Timor Leste: ILO dan TradeInvest Kerja Sama Pengembangan dan Perluasan Peluang Bisnis Kelapa

ILO dan TradeInvest Timor Leste, didukung oleh Uni Eropa, menandatangani Perjanjian Kerja Sama Teknis untuk mengembangkan peluang bisnis kelapa di TL

Editor: Agustinus Sape
ILO.ORG
Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) dan TradeInvest Timor Leste, didukung oleh Uni Eropa, menandatangani Perjanjian Kerja Sama Teknis untuk mengembangkan peluang bisnis kelapa di Timor Leste. 

POS-KUPANG.COM, DILI - Organisasi Buruh Internasional (ILO) dan TradeInvest Timor Leste menandatangani Perjanjian Kerja Sama Teknis pada tanggal 23 Mei untuk mengembangkan peluang bisnis kelapa di Timor-Leste bersama dengan sektor swasta.

Perjanjian tersebut, yang didukung oleh proyek Keterampilan Agroforestri Uni Eropa, menyoroti sinergi antara pihak-pihak yang terlibat untuk memperluas pasar serta mendorong perdagangan dan investasi dalam rantai nilai kelapa dan untuk meningkatkan kapasitas para pemain utama dalam industri kelapa, mulai dari produsen dan produsen kelapa. pengolah kepada pembeli dan investor.

Kelapa merupakan tanaman komersial yang populer di Timor Leste dan banyak ditanam di sebagian besar wilayah negara ini, khususnya di wilayah pesisir dengan perkiraan produksi sekitar 30.000 ton per tahun.

Populasi kepala meliputi area seluas 12.000 hektar dengan lebih dari 16.000 petani, bisnis kelapa memiliki potensi yang besar dan masih terdapat pasar internasional yang belum tergarap seperti Australia dan negara-negara Eropa lainnya untuk produk sampingan seperti pulp, sekam/sabut dan cangkang yang belum dieksplorasi. digunakan dan diproses di Timor Leste.

Decio Ribeiro Sarmento, Direktur Promosi Ekspor di TradeInvest Timor Leste, menyatakan bahwa Timor Leste saat ini hanya menjual kelapa untuk konsumsi dalam negeri dan hanya sedikit mengolah kelapa menjadi produk terbatas seperti kopra dan minyak kelapa murni (VCO).

“Dengan menandatangani perjanjian kerja sama teknis dengan ILO, kami berharap dapat memperluas variasi produk kelapa di Timor Leste. Tidak hanya kopra atau VCO, kami juga bisa memproduksi produk turunan lainnya seperti cocopeat, coco RBD oil sehingga TradeInvest TL dapat memudahkan penjajakan pasar internasional untuk mendongkrak usaha dan aktivitas ekspor dalam negeri,” ujarnya.

Baca juga: Tim Peneliti IPDN Lakukan Penelitian di Kawasan Perbatasan Indonesia Timor Leste

Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor Leste, Simrin Singh, menekankan bahwa ILO melalui Proyek Keterampilan Agroforestri mendukung pengembangan bisnis rantai nilai kelapa di negara tersebut.

“ILO terus mendukung pemerintah Timor Leste dengan memberikan pelatihan keterampilan bagi kaum muda, perempuan dan keluarga pedesaan sehingga mereka akan berdaya secara ekonomi dan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk berkolaborasi dengan sektor swasta dalam memperluas perkebunan kelapa dan bisnis di sektor industri, yang pada gilirannya akan berkontribusi terhadap perekonomian nasional dan peluang usaha dan lapangan kerja yang lebih besar.”

Sementara itu, Duta Besar Uni Eropa (UE), Marc Fiedrich mengatakan, “Proyek Agroforestry Skills, yang didanai oleh Uni Eropa, berkontribusi terhadap diversifikasi perekonomian di Timor Leste, dengan mengidentifikasi peluang pengembangan agroforestri baru rantai nilai di sektor kelapa. Kami berharap, melalui proyek ini, dapat meningkatkan kapasitas pemuda dan perempuan di Timor Leste dan memberikan mereka keterampilan kewirausahaan dan pengembangan agroforestri, untuk menciptakan lapangan kerja dan mengembangkan perekonomian negara.”

Usai penandatanganan, dilakukan workshop yang menghadirkan dua perusahaan sukses di bisnis kelapa asal Indonesia, PT Bali Coco dan PT Indobriket, yang telah mengekspor berbagai produk kelapa ke pasar internasional. Perwakilan dari perusahaan-perusahaan ini berbagi pengetahuan dan keahlian mereka tentang bagaimana mengembangkan bisnis kelapa yang sukses.

Lokakarya ini merupakan sesi pengantar untuk melibatkan dan memberdayakan perusahaan-perusahaan di Timor Leste untuk berinvestasi dan mengambil bagian dalam mengembangkan bisnis rantai nilai kelapa yang akan difasilitasi oleh proyek Keterampilan Agroforestri untuk Ketenagakerjaan dan Ketahanan yang didanai oleh Uni Eropa, yang dilaksanakan oleh ILO.

Proyek Keterampilan Agroforestri untuk Ketenagakerjaan dan Ketahanan di Timor Leste didanai oleh Uni Eropa (UE). Proyek ini dimulai pada September 2023 dan akan berlangsung selama empat tahun.

Dengan anggaran keseluruhan sebesar 5,9 juta Euro, proyek ini bertujuan untuk mendorong diversifikasi dan ketahanan ekonomi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di Timor Leste melalui pengembangan sektor swasta, pelatihan pendidikan teknis dan kejuruan (TVET) untuk integrasi pemuda di pasar tenaga kerja dan untuk meningkatkan kualitas lapangan kerja dan peluang kewirausahaan, khususnya bagi perempuan dan anak perempuan muda.

(ilo.org)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved