Berita NTT
Deputi Bidang KB & Kesehatan Reproduksi BKKBN Dorong Penggunaan Kontrasepsi Jangka Panjang pada Ibu
Wahidim juga menyoroti perlunya kolaborasi untuk menjalankan dan menyukseskan program Jambore.
Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN RI, Dr. Drs. Wahidim I, M.Kes, mendorong ibu-ibu untuk memilih kontrasepsi jangka panjang seperti implan dan IUD karena lebih efektif, efisien dan ekonomis.
Hal ini disampaikan Dr. Drs. Wahidim saat melakukan kunjungan ke Praktek Bidan Mandiri di Kelurahan Fatubenao, Kecamatan Kota Atambua, Kabupaten Belu, usai membuka kegiatan Jambore, di Hotel Timor, Senin 22 Mei 2024.
Kunjungan ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kapasitas program keluarga berencana dan memastikan layanan kesehatan reproduksi berjalan optimal.
Kunjungan ini juga mencakup kegiatan Jambore Penyuluh Keluarga Berencana yang bertujuan untuk memfasilitasi pengumpulan dan pembaruan data di Rumah Data Kependudukan.
Baca juga: Perdana Bertugas di NTT, Kaper BKKBN Pastikan Percepatan Layanan Hingga Daerah Terpencil
Dr. Wahidim juga menekankan pentingnya peran penyuluh KB sebagai garda terdepan dalam melaksanakan program BKKBN, termasuk pendampingan program pembangunan keluarga berencana dan percepatan penurunan stunting.
Wahidim juga menyoroti perlunya kolaborasi untuk menjalankan dan menyukseskan program Jambore.
"Program bakti sosial dan layanan yang diberikan secara gratis sebaiknya dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Saya mendorong ibu-ibu untuk memilih kontrasepsi jangka panjang seperti implan dan IUD karena lebih efektif, efisien, dan ekonomis," ujar Wahidim.
Ia menambahkan bahwa metode kontrasepsi jangka panjang seperti implan dan IUD sangat efektif dengan durasi perlindungan masing-masing tiga tahun dan lima tahun.
"Metode ini tidak hanya efisien dan ekonomis, tetapi juga memiliki peluang hamil yang sangat rendah," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, pemilik Klinik Bidan Mandiri, Meliana Bani, S.Tr.Keb, menyatakan apresiasinya dan terima kasih atas kunjungan dan dukungan dari BKKBN.
Ia menjelaskan bahwa kliniknya secara aktif mendorong penggunaan IUD karena lebih efisien dan memiliki jangka waktu yang lebih panjang.
"Saya mengapresiasi tindakan yang dilakukan oleh BKKBN dan kunjungan ini menunjukkan sinergitas yang baik dalam meningkatkan program-program keluarga berencana di Belu. Hal ini diharapkan dapat menekan laju angka stunting," kata Meliana Bani.
Dalam kunjungannya, Dr. Wahidim juga menyerahkan 12 unit IUD kepada Meliana Bani yang akan digunakan untuk melayani masyarakat sekitar.
Untuk diketahui, kegiatan Jambore Penyuluh Keluarga Berencana Rayon 5 Provinsi NTT diadakan di Hotel Timor Atambua dan diikuti oleh penyuluh KB dari empat kabupaten, yakni Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara (TTU), Kabupaten Belu, dan Kabupaten Malaka.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyatukan semangat dan komitmen dalam meningkatkan kinerja penyuluh KB dan memastikan program-program BKKBN dapat terlaksana dengan baik di lapangan. (cr23)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.