Berita Kota Kupang
Pawai Bulan Budaya GMIT Meriahkan Kota Kupang dengan Ribuan Peserta
Ia berharap kegiatan ini bisa terus dilaksanakan setiap tahun untuk membangkitkan semangat kaum bapak dalam pelayanan gerejawi.
Penulis: Ray Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Ribuan orang berkumpul dalam pawai bulan budaya yang diinisiasi oleh kaum bapak Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Selain ribuan peserta, pawai akbar GMIT itu pun dimeriahkan dengan ratusan kendaraan yang dihiasi dengan ornamen khas masing-masing peserta yang mewakili setiap gereja Gmit.
Sementara itu, acara yang berlangsung dari pukul 13.00 hingga 17.30 Wita ini menampilkan berbagai tarian dan natoni adat dari Suku Amarasi, diiringi oleh drum band Kota Kupang.
Pawai ini diadakan untuk memperingati turunnya Roh Kudus setelah Hari Raya Paskah. Selain merayakan budaya, acara ini juga mengkampanyekan isu-isu penting seperti kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, perdagangan orang, serta kepedulian terhadap sampah.
Semua kendaraan dalam pawai dihiasi dengan pakaian adat dan dipenuhi dengan pisang, jagung, ubi, kelapa, dan pinang sebagai bentuk persembahan terhadap gereja.
Hadir pula perwakilan dari Kontak Kerukunan Sosial (K2S) NTT, kerukunan keluarga Jawa, serta sejumlah Gereja dari 8 klasis di Sinode Gmit.
Ketua Pengurus Kaum Bapak Sinode GMIT, Roddialek Pollo, menyampaikan kegembiraannya atas antusiasme masyarakat.
"Kalau dilihat dari antusiasme masyarakat, itu lebih dari 1.500 orang karena itu kami juga turut senang," ujarnya.
Baca juga: 1.500 Orang Bakal Ramaikan Pawai Budaya Kaum Bapak Sinode GMIT
Persiapan acara ini telah dilakukan sejak awal April 2024. Kata dian awalnya hanya tujuh gereja yang menyatakan kesiapan untuk bergabung, namun setelah informasi tersebar, semua gereja turut berpartisipasi.
"Ini karena semangat bersama, jadi kami sebut ini merupakan revitalisasi kaum bapak Sinode GMIT sehingga ada pula gerakan kaum bapak masuk gereja, termasuk sayang perempuan dan anak," jelas Roddialek.
Ia berharap kegiatan ini bisa terus dilaksanakan setiap tahun untuk membangkitkan semangat kaum bapak dalam pelayanan gerejawi.
Kapolresta Kupang Kota, Kombes Aldinan Manurung, menyatakan bahwa polisi telah mengalihkan arus lalu lintas agar tidak melintasi rute pawai yang dimulai dari Jalan Frans Seda, Jalan El Tari Kupang, menuju Gereja GMIT Maranata Oebufu, kemudian Jalan Frans Lebu Raya, dan berakhir di Lapangan Lanud El Tari Kupang.
Polresta Kupang Kota menerjunkan 70 personel untuk mengamankan kegiatan ini agar berjalan aman dan lancar.
"Karena diikuti oleh 55 gereja GMIT dan ratusan kendaraan, baik roda dua, empat, dan enam. Sehingga kami yakin kegiatannya berjalan lancar atas sinergitas bersama," tambahnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.