Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 21 Mei 2024, Tiga Cara Tetap Rendah Hati dengan Banyak Pencapaian  

Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya

Editor: Rosalina Woso
YOUTUBE/KOMISI KOMSOS K. PADANG
Ilustrasi Yesus memandang Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang Sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain; bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar, dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit Terang. "Sejak waktu itu Yesus memberitakan, Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.” 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Selasa 21 Mei 2024, Tiga Cara Tetap Rendah Hati dengan Banyak Pencapaian

Oleh: Gabriel Chanfarry Hadylaw 

Bacaan Injil : Markus 9: 30 - 37  

Manusia pasti senang dan bahagia dengan segala pencapaian dalam kehidupan baik di sekolah, kuliah, kerja, menjalankan usaha, olahraga, dan lainnya.

Manusia perlu juga mengelola rasa bersyukur atas segala pencapaian dengan semangat tetap rendah hati.

Manusia tetap perlu menunjukkan kemampuan untuk mau menghargai orang lain atau sesama meskipun seseorang telah mendapatkan banyak prestasi dalam kehidupan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 20 Mei 2024, Peringatan Santa Perawan Maria, Bunda Gereja

Ada tiga cara untuk manusia mau tetap rendah hati dengan banyak pencapaian sehingga tetap menghargai sesama dan tidak menjadi sombong.

Pertama. Manusia tetap mau belajar menghargai orang lain ketika seseorang mendapatkan kesuksesan.

Manusia mau mengakui kesuksesan bukan karena hanya usaha sendiri dan mau juga mengakui banyak orang lain yang telah ikut berkontribusi.

Kedua. Manusia tetap bersedia untuk mau belajar pengetahuan baru dan tetap mau berkembang.

Manusia tetap mau mempunyai kesadaran akan fakta bahwa ada ruang untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan lebih baik.

Ketiga. Manusia mau tetap berbagi kesuksesan dengan orang lain dan mengurangi membandingkan dengan orang lain.

Manusia mau tetap berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada orang lain dan tetap belajar untuk tidak mempunyai perasaan superioritas ketika mendapatkan kesuksesan karena membandingkan dengan orang lain.

Tuhan ingin manusia tetap rendah hati dihadapanNya dengan segala pencapaian

Tuhan Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka, "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya."

Tuhan Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka, "Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku."

Manusia perlu tetap belajar bahwa kesuksesan dan pencapaian yang telah diraih bukan karena hanya upaya diri sendiri semata.

Manusia perlu tetap mau bersyukur bahwa ada peranan Tuhan Yesus dalam seseorang mendapatkan prestasi dalam kehidupan.

Manusia mau tetap memelihara perasaan rendah hati dan belajar tidak menpunyai sikap inferioritas atau superioritas ketika seseorang dapat meraih kesuksesan. Manusia mau tetap belajar mendapatkan pengetahuan baru dan ketrampilan baru dan tetap mau berbagi pengalaman.

Terimakasih Tuhan yang selalu setia meneguhkan kami dan menguatkan kami ketika kami mendapatkan kesuksesan atau keberhasilan maka kami mau tetap belajar untuk tetap rendah hati. Ajarilah kami senantiasa setia padaMu dengan kami mau tetap bersyukur bahwa pencapaian kesuksesan kami karena kontribusi banyak orang lain dan juga karena ada peranan dariMu. Amin.

Lampiran Bacaan Injil

Markus 9: 30 - 37

Pemberitahuan kedua tentang penderitaan Yesus 

Pada suatu hari Yesus dan murid-muridNya melintasi Galilea. Yesus tidak mau hal itu diketahui orang, sebab Ia sedang mengajar murid-muridNya. Ia berkata kepada mereka, "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit." 9:32 Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada-Nya.

Siapa yang terbesar di antara para murid

9:33 Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?" 9:34 Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka.

9:35 Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya." 9:36 Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka: 9:37 "Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku."(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved