Renungan Kristen Protestan
Renungan Harian Kristen Jumat 17 Mei 2024, Memutus Mata Rantai Kekerasan Inspirasi Kisah Daud & Saul
berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu" (Matius 5:43-44), Daud menunjukkan bahwa kasih dan pengampunan dapat mengatasi kekerasan
Pertama, Kesadaranakan Keberadaan yang Transendental: Daud memiliki kesadaran mendalam tentang keberadaan Tuhan yang maha besar dan mulia. Ia menyadari bahwa kekuasaan dan nasib manusia ada di tangan Tuhan. Hal ini tercermin dalam sikapnya yang tidak membalas kekerasan dengan kekerasan, tetapi menghormati Saul sebagai orang yang diurapi Tuhan.
Kedua, Kesadaranakan Keluhuran Budi sebagai Manusia: Daud menunjukkan bahwa ia bukanlah orang fasik, dan karena itu ia tidak akan melakukan kefasikan dengan membunuh Saul. Dengan mengutip peribahasa para tua-tua, Daud mengajak Saul untuk merenungkan tindakan mereka dan kembali kepada keluhuran budi sebagai manusia.
Merancang Budaya Baru
Sikap Daud ini membentuk kebiasaan yang baik dan budaya yang lebih manusiawi. Daud tidak memanfaatkan kesempatan untuk membalas dendam, tetapi justru merancang budaya baru yang lebih kondusif untuk perdamaian. Mengikuti ajaran Yesus, "Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu" (Matius 5:43-44), Daud menunjukkan bahwa kasih dan pengampunan dapat mengatasi kekerasan dan membentuk budaya yang lebih baik.
Refleksi untuk Kehidupan Sehari-hari
Dalam kehidupan kita, kita sering kali dihadapkan pada situasi di mana kita bisa membalas kejahatan dengan kejahatan. Namun, seperti Daud, kita dipanggil untuk memutus mata rantai kekerasan dengan membalas kejahatan dengan kebaikan. Dengan kesadaran akan Tuhan yang transendental dan keluhuran budi sebagai manusia, kita bisa menciptakan budaya yang penuh kasih dan pengampunan, serta membangun masyarakat yang lebih damai dan adil. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.