Opini

Opini: Moderasi Beragama Bingkai Kehidupan Masyarakat

Moderasi beragama juga sebagai senjata untuk membentengi pengaruh budaya luar terhadap generasi dan masa depan generasi bangsa.

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/HO-AJHAR JOWE
Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor NTT, Ajhar Jowe 

Oleh : Ajhar Jowe

Ketua PW GP Ansor NTT

 

POS-KUPANG.COM - Mengapa moderasi beragama dianggap paling penting dalam kehidupan berbangsa dan benegara? Moderasi adalah satu bingkai kehidupan masa depan bangsa di tengah goncangan arus perubahan zaman.

Moderasi beragama juga sebagai senjata untuk membentengi pengaruh budaya luar terhadap generasi dan masa depan generasi bangsa di tengah maraknya kejahatan radikalisme, ujaran kebencian dan hoaks yang selalu mengatasnamakan agama.

Pengaruh kejahatan mengatasnamakan agama seperti ini menjadi tantangan terbesar bangsa kita.

Moderasi beragama yang menjadi bingkai kehidupan akan jadi solusi pemersatu untuk menjawab tantangan masa depan peradaban bangsa yang digagas oleh Mentri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas (Gus Men).

Baca juga: Opini: Para Uskup Pada Umumnya

Moderasi beragama sebagai perekat dan pemersatu bangsa dari berabagai latar belakang agama, suku, ras dan golongan yang berlandasakan Pancasila sebagai butir kekuatan pemersatu seluruh elemen anak bangsa.

Bagi bangsa Indonesia, keragaman diyakini sebagai kehendak tuhan. Keragaman tidak diminta, melainkan pemberian Tuhan.

Indonesia adalah negara dengan keragaman etnis, suku, budaya, bahasa dan agama. Selain enam agama yang paling banyak dipeluk oleh masyarakat, ada ratusan bahkan ruibuan suku, bahasa dan aksara daerah, serta kepercayaan lokal di Indonesia.

Dalam era Demokrasi yang serba terbuka, perbedaan dan kepentingan di antara warga negara yang sangat beragam ini bisa dikelola sedemikian baik dari 1.340 kelompok etnik atau suku bangsa di Indonesia menurut sensus BPS tahun 2010.

Tetapi dengan semua aspirasi dapat dikelola dengan baik ini semua problem atau dinamika di masyarakat mampu diselesaikan dengan kekuatan budaya.

Konteks beragama dijamin oleh konstitusi, memberikan kebebasan untuk memeluk dan menjalankan agama sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan masing-masing.

Akan tetapi bangsa ini akan semakin kuat jika semua elemen bangsa jadikan moderasi sebagai bingkai kehidupan.
Keberadaab bangsa Indonesia yang kita ketahui bersama secara garis besar ada beberapa suku, ras dan golongan yang ada di negara kita.

Sebut saja suku yang paling besar di negara kita adalah suku Jawa, memiliki populasi tertinggi di Indonesia mencapi 41 persen (empat puluh satu persen) dari total populasi Indonesia. Disusul suku Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Papua dan lainnya.

Tentu semua suku bangsa ini memiliki keyakinan dan kebercayaan begitu ragam dapat dipererat dalam sebuah ideologi bangsa yakni Pancasila, sehingga terlihat menjadi contoh beradaban bangsa-bangsa yang lain.

Dengan berlandaskan Pancasila, menekankan pada terciptanya kerukunan antar umat beragama di Indonesia bahkan menjadi contoh bagi bangsa-bangsa yang lain di dunia, karena Indonesia dianggap berhasil mengelola keragaman budaya dan agama.

Negara dianggap berhasil menyandingkan secara harmoni cara beragama dan bernegara. Walaupun sedikit tidaknya ada gesekan antar umat beragama yang berskala kecil yang terjadi pada akhir-akhir ini tetapi kita semua mampu untuk meneguhkan nilai yang dianggap erat untuk menyelesaikan berbagai konflik kecil bernuansa agama di level masyarakat.

Disinilah menjadi tanggung jawab kita semua dalam menghadapi situasi dan kondisi berbagai gesekan apapun yang terjadi didalam era demokrasi yang serba terbuka.

Walaupun dengan kenyataan beragamanya masyarakat Indonesia, dapat dibayangkan betapa banyaknya pendapat, pandangan, keyakinan dan kepentingan masing-masing termasuk dalam beragama.

Dalam konteks ini merujuk pada bangsa Indonesia yang memiliki bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia sehingga berbagai perbedaan baik budaya, etnis juga keyakinan dapat dikomunikasikan sehingga antara satu dan lainya bisa saling berkomunikasi atau duduk bersama.

Dengan berpatokan pada idiologi negara kita Indonesia adalah pancasila, Indonesia bahkan menjadi salah satu contoh bagi bangsa-bangsa lain dalam hal keberhasilan mengelola keragaman budaya dan agamanya.

Konflik dan gesekan sosial dalam skala kecil sering terjadi, namun kita selalu berhasil keluar dari konflik tersebut dan kembali pada kesadaran atas pentingnya persatuan dan kesatuan sebagai sebuah bangsa besar, bagsa yang dianugerahi keragaman oleh sang pencipta.

Salah satu esensi kehadiran agama adalah untuk menjaga manusia sebagai mahluk mulia ciptaan tuhan, termasuk menjaga untuk tidak menghilangkan nyawah antara satu sama lain.

Itu mengapa setiap agama misi damai dan keselamatan. Maka untuk mencapai hal demikian agama selalu menghadirkan ajaran tentang keseimbangn dam berbagai aspek kehidupan. Agama juga mengajarkan bahwa menjaga kehidupan antara satu sama lain adalah menjujung tinggi nilai kemanusiaan.

Tentu sebagai manusia sering mengekspresi diri kita lebih baik dan lebih benar dari pada manusia sesama kita dalam kontek keyaninan.

Sering kali mengekploitasi ajaran agama untuk memenuhi kepentingan semata, aksi-aksi ekploitasi sering terjadi selama ini nampak mengatasnamakan agama sehingga menyebabkan kehidupan beragama menjadi tidak seimbang atau tidak harmonis.

Walaupun sejauh ini cendrung ekstrim dan berlebihan dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

Jadi dalam hal ini, pentingnya modirasi beragama adalah menjadi cara mengembalikan praktik beragama agar sesuai dengan esensinya agamanya, dan agar agama benar-benar berfungsi menjaga harkat dan martabat manusia.

Moderasi agama sesungguhnya merupakan kebaikan moral, perilaku bersama yang relavan tidak saja dengan seagama atau individu, melainkan juga dengan komonitas atau agama lain dalam kehidupan sosial masyarakat.

Moderisasi beragama telah mendorong kita kembali dan menyapa setiap kehidupan beragama dengan misi damai dan keselamatan sesuai ajaran tentang keseimbangn dan berbagai aspek kehidupan. Moderasi beragama juga mengajarkan bahwa menjaga kehidupan antara satu sama lain adalah menjujung tinggi nilai kemanusiaan.

Aspek moderasi yang akan menonjol dalam sejarah peradaban serta tradisi semu agama di Indonesia maupun dunia.

Masing-masing agama niscaya memiliki kecendrungan ajaran yang mengacu pada satu titik makna yang sama, yakni bahwa memilih jalan tengah di antara dua kutup ekstrim dan tidak berlebihan merupakan sikap beragma yang paling ideal serta moderat.

Pilar moderasi akan menjadi kuat dan berkesanmbungan, maka sebagai anak bangsa memaknai beberapa hal penting dalam moderasi beragama.

Pemaknaan itu mencakup menghargai perbedaan antara satu dengan yang lain, meningkatkan pemahaman tentang toleransi perbedaan antar pemeluk agama, mengajar dan mempratekkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari, menciptkan suasana dialog antar umat beragama agar bias memahami pandangan pemeluk agama yang lain dan menjaga sikap tenang dalam menghadapi situasi yang menimbulkan konfil antar umat beragama ditengah-tengah kehidupan masyarakat. (*)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved