Berita NTT
Mengintip Terminal Bimoku di Kupang NTT
Sebuah terminal Tipe A di bangun oleh Kementerian Perhubungan di Bimoku Kota Kupang. Terminal itu berdiri di lahan seluas 15.490 M².
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
"Sebagai tempat pertemuan sosial. Orang bisa ngopi, diskusi disini juga boleh," kata Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Nusa Tenggara Timur (NTT), Robert Tail, ditemui saat sedang berada di terminal itu.
Robert Tail dan sejumlah pegawai tengah melakukan pertemuan. Mereka membicarakan sejumlah hal. Pembicaraan cukup serius sembari memperhatikan beberapa bagian bangunan Terminal tipe A ini.
Robert Tail cerita, selama ini terminal itu juga sudah mulai digunakan para sopir AKDP. Banyak sopir yang datang untuk beristirahat maupun membersihkan diri. Petugas keamanan memberikan keluasan bagi siapapun yang datang, asal tetap menjaga kebersihan dan keamanan.
Bahkan beberapa kali kegiatan lainnya seperti nonton bola bareng, juga diselenggarakan di tempat itu. Rencananya akan digelar turnamen game online untuk para pemuda.
"Kita harus memperkenalkan ke anak-anak muda ini. Bahwa ini milik kita semua," kata Robert Tail.
Robert Tail juga menunjukkan pada lantai satu, terdapat unit kantor untuk memberikan pelayanan ke penumpang. Sementara di lantai dua rencananya akan ditempatkan para UMKM. Hal itu memberi akses kemudahan bagi warga sekitar agar tidak perlu jauh-jauh ke pusat kota.
Dia juga menyampaikan adanya terminal ini memang turut membantu pengguna jasa angkutan darat. Tidak lagi seperti sebelumnya, penumpang harus menunggu bis di pinggir jalan. Tempat ini menjadi "rumah" menunggu bus.
Hasil MoU antara Indonesia dan Timor Leste ada lima bus yang disiapkan ALBN. Tiap bus mampu mengangkut maksimal 16 penumpang dengan rata-rata tiap bulan ada 6 sekitar 60 penumpang yang menggunakan lima armada angkutan itu.
"ALBN berangkat tiap setengah tujuh pagi. Nanti kembalinya jam 5 atau 6 sore. Baru berjalan satu tahun lebih tapi fluktuasi penumpang udah bagus," kata Robert Tail.
Dia meminta masyarakat untuk memanfaatkan tempat dan layanan itu dengan sebaik mungkin. Jikapun ada keluhan, ia mempersilahkan masyarakat mengadu ke pihaknya.
Pemesanan tiket juga kini mulai dimudahkan. Layanan secara online dan offline sudah tersedia. Penumpang diberi keluasan untuk memilih menggunakan mode pemesanan tiket versi mana.
Petrus Lanang, seorang warga yang pernah menggunakan layanan di terminal A Bimoku dan ALBN, mengaku fasilitas yang ada sangat membantu.
Dia bilang, sempat mencoba angkutan itu ke Timor Tengah Utara (TTU) dari Kota Kupang.
Awalnya ia sempat bingung menggunakan layanan itu. Sebab, selama ini dia harus menunggu bis di pinggir jalan, kini harus ke terminal. Sekalipun begitu, di terminal dia tidak merasa khawatir karena ada petugas dan ruang informasi yang siap menyampaikan hal-hal yang ditanyakan.
"Biasanya teman atau keluarga hanya antar saja di pinggir jalan, kita berdiri tunggu saja bis yang lewat, tahan dan naik. Sekarang, kita ke terminal, duduk lebih nyaman dan bisa cas handphone juga," cerita Petrus beberapa waktu lalu saat ditemui.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.