Wisata NTT

Wisata NTT: Menikmati Keindahan Pantai Lewolein di Kecamatan Lebatukan Lembata

Salah satu pantai yang sangat menarik dan mudah dikunjungi di Kabupaten Lembata adalah Pantai Lewolein yang terdapat di Desa Lewolein.

Editor: Agustinus Sape
FACEBOOK
Pesona pantai Lewolein di Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata, NTT. 

POS-KUPANG.COM - Kabupaten Lembata sangat kaya dengan obyek wisata pantai yang mengagumkan dan menarik untuk dikunjungi, baik oleh wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

Salah satu pantai yang sangat menarik dan mudah dikunjungi di Kabupaten Lembata adalah Pantai Lewolein yang terdapat di Desa Lewolein, Kecamatan Lebatukan.

Jarak pantai Lewolein dari ibu kota Lewoleba tidak terlalu jauh, tidak lebih dari 25 menit perjalanan. Akses ke pantai Lewolein juga termasuk tidak sulit karena jalan raya dengan berbagai jenis moda tersedia.

Pantai Lewolein tidak hanya memiliki obyek wisata alam berupa pantai dengan view yang indah. Di pantai Lewolein pun terdapat  wisata kuliner kuliner (lokal) dfan wisata budaya.

Menyadari potensi pantai Lewolein yang begitu kaya, Pemerintah bersama masyarakat setempat terus membenahi pantai tersebut dengan menyediakan berbagai spot foto seperti sarang burung dan rumah apung selain keindahan view pantai tersebut.

Pemerintah Desa Lewolein telah mengembangkan konsep wisata digital (digital tourism).demi memanjakan wisatawan yang berkunjung.

Dengan konsep ini pengelola Pantai Lewolein mulai menggunakan berbagai bentuk media sosial sebagai sarana sosialisasi sekaligus ajakan kepada siapa saja yang mengakses media sosial pemerintah setempat bisa tertarik untuk datang dan menikmati berbagai obyek wisata di Lembata

Hadirkan Kuliner Khas Masyarakat Lewolein

Wisata Desa Lewolein cukup terkenal dengan kuliner khasnya. Sebagaimana yang dihidangkan salah satu pelapak kuliner, Yovita Dai Ikun, 49 tahun.
Menu yang ada di warung sederhana Yovita adalah ikan melus bakar, ikan pada bakar. Sebagai pelengkapnya, ada sambal, yakni sambal terasi.

“Ikan dibakar pakai kayu yang bagus supaya arangnya bagus, jadi ikannya tidak akan bau asap. Karena saya jual ikan bakar, bukan ikan asap,” tutur Yovita, sambil asyik menyiapkan ketupat dan kelapa muda, kepada pengunjung ketika ditemui, Kamis (2/7/2020)

“Saya dan ibu-ibu jual Ketupat ikan bakar. Selain itu ada telur rebus, minuman dingin, es kelapa. BUMDes yang menyiapkan tempat bagi masyarakat berjualan dan setiap bulan kami menyetor ke BUMDes, Rp 35.000,” tuturnya.

Yovita bercerita ketupat dijual dengan harga 3 /Rp. 2.000, ikan bakar dengan ukuran besar dibandrol 1 ekor dengan harga Rp10.000, sedangkan ikan kecil 3 ekor dengan harga Rp. 5.000, dan kelapa muda per buah Rp. 10.000 sedangkan es kelapa muda dengan harga per gelas Rp 5.000.

Penghasilan Yovita setiap hari sebelum adanya pandemi covid-19 berkisar antara Rp.300.000-400.000 dan di hari libur pemasukannya berkisar Rp. 800.000-Rp.900.000 setiap harinya.

“Sebelum corona wisatawan asing juga sering menikmati kuliner di Lewolein, mereka lebih suka menikmati ketupat, ikan bakar dan kelapa muda," bebernya.

Dia juga merasa terbantu sejak berjualan di pantai lewolein. Menurutnya sejak berjualan ia dapat membiaya kuliah 2 orang anaknya. “Saya sudah hampir 7 tahun berjualan di sini dan bisa membantu uang kos dan uang kuliah anak-anak," sebutnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved