Berita Kota Kupang
Umat Budha Kota Kupang NTT Adakan Kegiatan Dialog Kerukunan
Jika tidak lanjut Artadi, dapat memicu terjadinya konflik, baik horizontal maupun vertikal yang menghambat pembangunan bangsa.
Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi NTT yang diwakili oleh Pembimbing Masyarakat Budha, Artadi Wijaya memberikan arahan sekaligus membuka kegiatan Dialog Kerukunan Intern Umat Budha.
Kegiatan ini mengusung tema “Toleransi, Kesetaraan dan Sinergitas Antar Umat,” diikuti oleh 34 peserta dari Umat Budha kota Kupang dengan menghadirkan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTT.
Artadi menyampaikan NTT memiliki nilai indeks kerukunan tertinggi dengan keberagaman adat, suku dan agama yang dimiliki.
Keberagaman itu menawarkan dua pilihan yakni jika dirawat dengan baik, akan menjadi kekayaan sumber daya yang sangat penting bagi pembangunan bangsa.
Jika tidak lanjut Artadi, dapat memicu terjadinya konflik, baik horizontal maupun vertikal yang menghambat pembangunan bangsa.
Tetapi kita mengelola konflik menjadi suatu hal yang positif, memotivasi kita untuk menjadikan hal yang terbaik.
“Konflik ini adalah dimensi keagamaan maka Leading Sector yang bergerak pertama adalah Kementerian Agama khususnya Kementerian Agama Provinsi NTT. Jika konflik ini tidak dideteksi sedini mungkin, maka akan menjadi letupan yang sangat besar yang berpengaruh pada berkurangnya nilai indeks kerukunan umat beragama di NTT,” ujarnya Sabtu, 11 Mei 2024 di Aula Hotel Sahid T-More Kupang.
Kementerian Agama dijabarkan Artadi bersama lembaga atau organisasi keagamaan adalah mitra kerja. Tujuannya adalah untuk menciptakan 3 kerukunan umat beragama yaitu pertama, kerukunan intern umat beragama, kerukunan antar umat beragama dan kerukunan beragama dengan pemerintah.
Baca juga: HUT Bhayangkara ke-77, Perwakilan Agama Budha Harapkan Polri Semakin Tingkatkan Pelayanan
“Kerukunan intern umat beragama khususnya umat Budha dapat dibangun melalui dialog. Lewat dialog, kita bisa bersama-sama menyatukan perbedaan-perbedaan yang ada. Mengkomunikasikan perbedaan secara baik demi terwujudnya kerukunan intern, yang tentunya menyumbang terwujudnya kerukunan antar umat beragama,” jelasnya.
Dia juga mengajak semua pihak yang berperan sebagai pemerintah dan masyarakat khususnya umat Budha, untuk terus bersinergi menggelorakan semangat toleransi dan kerukunan, melalui toleransi kita menjaga keharmonisan hidup antar umat beragama dan menjaga sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Kita harus meningkatkan hubungan komunikasi antara umat Buddha dengan pemerintah, sehingga terciptanya kerukunan dan kedamaian di intern umat Budha yang ada di NTT dan pada cakupan yang lebih luas, pada terciptanya kerukunan antar umat beragama di NTT dan Indonesia pada umumnya,” ajak Artadi. (cr19)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.