Berita Sabu Raijua
Kolaborasi Yayasan Konservasi Alam Nusantara dan Cari Dukung Penanggulangan Bencana Sabu Raijua
strategi kerentanan iklim ini YKAN mendukung untuk mengupayakan adaptasi masyarakat khususnya terhadap perubahan iklim.
Penulis: Agustina Yulian Tasino Dhema | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema
POS-KUPANG.COM, SEBA - Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) bersama lembaga konsultan Cari mendukung Perencanaan Penanggulangan Bencana (RPB) Kabupaten Sabu Raijua.
YKAN mulai masuk Sabu Raijua pada 2021 dengan fokus utama pada kegiatan ekonomi biru. Sejak saat itu YKAN melakukan pendampingan bagi sejumlah petani rumput laut yang hingga saat ini sudah mendampingi 7 kelompok tani rumput laut di kabupaten Sabu Raijua.
Mewakili Strategi Kerentanan Iklim YKAN, I Gusti Ngurah Paulus mengatakan, ada empat strategi yang yang dilakukan yakni strategi kerentanan pesisir, ekonomi biru, perikanan berkelanjutan dan perlindungan kelautan.
Dari empat strategi ini, untuk Sabu sendiri ada tiga strategi yang diterapkan yakni ekonomi biru, strategi kerentanan pesisir dan perlindungan laut.
Baca juga: Izaak Huru Doko Jadi Nama Perpustakaan Daerah Sabu Raijua NTT
Kemudian dari strategi kerentanan iklim ini YKAN mendukung untuk mengupayakan adaptasi masyarakat khususnya terhadap perubahan iklim.
YKAN sudah melakukan beberapa kajian kerentanan serta kajian kebijakan sehingga muncul rekomendasi bahwa perlu adanya dukungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bahwa pendekatan yang dilakukan ternyata cukup strategis untuk mendukung pengembangan RPB Sabu Raijua.
Atas dasar itu, kegiatan lokakarya ini merupakan tahap pertama dari tiga tahapan yang ada untuk mendukung BPBD Sabu Raijua.
Secara umum mendukung Kabupaten Sabu Raijua untuk memiliki RPB sebagai fondasi awal untuk pra bencana, saat bencana dan pasca bencana. Dengan harapan, dari tahapan-tahapan ini juga semua OPD bukan hanya BPBD saja bisa mengadopsi RPB ini.
"Tetapi masukkan-masukan dari berbagai OPD karena untuk penanggulangan bencana sendiri itu banyak pos-posnya ya. Diperlukan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak,"ujar Paul pada Selasa, 7 Mei 2024.
Untuk mendukung Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua, YKAN menggandeng Konsultan Cari yang sudah berpengalaman untuk mendukung beberapa kabupaten di Indonesia untuk pengembangan RPB.
Pengembangan RPB ini dilakukan secara partisipatif untuk menjaring aspirasi masyarakat dengan metode Focus Group Discussion (FGD) sehingga melalui diskusi-diskusi yang dilakukan bisa menjaring bukan hanya satu intitusi melainkan juga cross-sectoral.
Kegiatan FGD akan dilanjutkan besok Rabu, 8 Mei 2024 yang akan melibatkan kelompok masyarakat sebagai perwakilan untuk menerima aspirasi dan masukan mereka khususnya dari level tapak.
Masyarakat level tapak dipilih karena mereka yang mengalami sendiri di desa terkait kerentanan apa saja yang ada. Kemudian dikaitkan sehingga bisa membuat rencana yang komprehensif melibatkan berbagai lapisan masyarakat itu sendiri.(dhe)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.