Tumbuh Semangat Kewirausahaan di Kalangan Pelajar: Membangun Generasi Mandiri dan Inovatif

Dalam esai ini, kita akan mengeksplorasi secara mendalam mengenai bagaimana semangat kewirausahaan dapat membantu membangun generasi mandiri dan inova

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Yofania Alvitania Firman (Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng, Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar) 

Penulis: Yofania Alvitania Firman (Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng, Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar)

POS-KUPANG.COM - Dalam era yang dipenuhi dengan perubahan cepat dan kompleksitas, tantangan untuk mempersiapkan generasi muda menjadi individu yang mandiri, inovatif, dan mampu menghadapi tantangan masa depan semakin mendesak.

Salah satu pendekatan yang terbukti efektif adalah dengan menanamkan semangat kewirausahaan di kalangan pelajar. Namun, upaya untuk mendorong semangat Kewirausahaan di kalangan pelajar masih belum mencapai potensi penuhnya.

Dalam esai ini, kita akan mengeksplorasi secara mendalam mengenai bagaimana semangat kewirausahaan dapat membantu membangun generasi mandiri dan inovatif, dengan fokus pada aspek-aspek yang belum banyak dibahas.

Salah satu hambatan utama dalam membangun semangat Kewirausahaan di kalangan pelajar adalah stereotip bahwa kewirausahaan hanya berkaitan dengan memulai bisnis.

Namun, Kewirausahaan sebenarnya mencakup lebih dari itu. Ini melibatkan kemampuan untuk mengidentifikasi peluang, mengambil inisiatif, mengatasi hambatan, dan menciptakan nilai, baik itu dalam konteks bisnis maupun di luar bisnis.

Dengan memahami bahwa Kewirausahaan adalah tentang sikap dan keterampilan yang dapat diterapkan dalam berbagai konteks, kita dapat membuka pintu bagi lebih banyak pelajar untuk terlibat dalam perjalanan kewirausahaan mereka sendiri.

Salah satu kelemahan sistem pendidikan saat ini adalah kurangnya keterkaitan antara apa yang dipelajari di sekolah dengan kebutuhan dan tuntutan dunia nyata.

Seringkali, kurikulum sekolah tidak cukup menekankan pada pengembangan keterampilan kewirausahaan yang kritis untuk kesuksesan di era modern ini. Oleh karena itu, diperlukan reformasi pendidikan yang berorientasi pada pengembangan keterampilan kewirausahaan, seperti kreativitas, inovasi, kemandirian, dan pemecahan masalah, untuk memastikan bahwa pelajar siap menghadapi tantangan dunia nyata setelah mereka lulus.

Untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan semangat kewirausahaan di kalangan pelajar, kolaborasi antara sekolah dan industri sangat penting. Industri memiliki pengetahuan tentang tren dan kebutuhan pasar yang aktual, sementara sekolah memiliki akses ke sumber daya pendidikan dan potensi inovasi.

Dengan bekerja sama, mereka dapat mengembangkan program-program pendidikan yang relevan, memfasilitasi magang dan kunjungan lapangan, serta memberikan inspirasi langsung dari praktisi industri kepada pelajar. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan relevansi pendidikan, tetapi juga akan memberikan pelajar gambaran yang lebih jelas tentang peluang dan tantangan dalam dunia bisnis dan kewirausahaan.

Pembelajaran berbasis proyek telah terbukti menjadi metode yang efektif untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan di kalangan pelajar.

Dengan memberikan peluang kepada pelajar untuk bekerja dalam tim, mengidentifikasi masalah nyata, dan merancang solusi kreatif, pembelajaran berbasis proyek memungkinkan mereka untuk menerapkan keterampilan yang mereka pelajari dalam konteks yang relevan dan bermakna.

Selain itu, pembelajaran berbasis proyek juga mengajarkan pelajar untuk mengatasi kegagalan, merencanakan, dan bekerja dengan orang lain – keterampilan yang sangat penting dalam dunia kewirausahaan

Pada umunya kewirausahaan adalah sebuah konsep yang kompleks dan beragam, namun pada intinya, kewirausahaan mengacu pada kemampuan individu untuk mengenali peluang, menghadapi risiko, dan mengembangkan ide atau inovasi menjadi suatu usaha yang bernilai.

Kewirausahaan melibatkan kombinasi kreativitas, inisiatif, ketekunan, dan kemampuan untuk mengatasi hambatan dalam menciptakan nilai baru atau memperbaiki proses yang ada.

Salah satu aspek utama dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk mengambil risiko yang terukur. Ini berarti bahwa seorang wirausahawan tidak hanya mampu mengidentifikasi peluang, tetapi juga bersedia mengambil langkah-langkah untuk mengejar peluang tersebut meskipun ada risiko kegagalan.

Namun, risiko tersebut haruslah terukur dan dipertimbangkan dengan cermat. Selain itu, kewirausahaan juga melibatkan kemampuan untuk mengelola sumber daya secara efisien dan efektif. Ini mencakup manajemen keuangan, manajemen waktu, serta kemampuan untuk memotivasi dan memimpin orang lain. Seorang wirausahawan harus memiliki kemampuan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan bisnisnya. Bukan hanya itu tetapi Kewirausahaan juga mencakup aspek inovasi.

Wirausahawan sering kali menciptakan nilai baru atau mengembangkan cara-cara baru untuk memenuhi kebutuhan pasar. Mereka mungkin mengembangkan produk atau layanan baru, menciptakan proses atau teknologi baru, atau menemukan cara baru untuk memasarkan atau mendistribusikan produk yang sudah ada. Selain itu, kewirausahaan juga melibatkan aspek sosial dan ekonomi.

Wirausahawan tidak hanya bertindak untuk kepentingan pribadi, tetapi juga untuk kepentingan yang lebih luas, termasuk masyarakat dan lingkungan.

Kewirausahaan sosial, misalnya, mencakup penggunaan model bisnis yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial atau lingkungan. Dengan demikian, kewirausahaan adalah lebih dari sekadar menciptakan bisnis atau menghasilkan keuntungan. Ini adalah tentang mengembangkan sikap, keterampilan, dan kemampuan untuk mengenali peluang, menghadapi risiko, dan menciptakan nilai bagi diri sendiri dan bagi masyarakat secara keseluruhan. Kewirausahaan memainkan peran penting dalam mendorong inovasi, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan masyarakat secara luas.

Beberapa faktor yang mempengaruhi semangat kewirausahaan di kalangan pelajar secara lebih mendalam: Pendidikan Kewirausahaan di sekolah: Penyelenggaraan program pendidikan kewirausahaan di sekolah dapat secara signifikan memengaruhi semangat kewirausahaan di kalangan pelajar.

Kurikulum yang memasukkan materi tentang kewirausahaan, pelatihan keterampilan bisnis, serta kesempatan untuk berpartisipasi dalam proyek atau kompetisi kewirausahaan dapat membantu membentuk minat dan motivasi pelajar untuk menjalankan usaha mereka sendiri.

Peran Model: Model peran memiliki dampak besar terhadap semangat kewirausahaan di kalangan pelajar. Pelajar sering kali terinspirasi oleh tokoh-tokoh yang berhasil dalam dunia kewirausahaan atau oleh pengusaha lokal yang sukses. Interaksi langsung dengan pengusaha, baik melalui program mentor-mentee atau kunjungan ke perusahaan-perusahaan lokal, juga dapat meningkatkan minat dan motivasi pelajar untuk mengejar wirausaha.

Dukungan Keluarga dan Guru: Dukungan dari keluarga dan guru juga memainkan peran penting dalam membentuk semangat kewirausahaan di kalangan pelajar. Pelajar yang mendapatkan dukungan emosional, dukungan finansial, dan dorongan moral dari orang tua, serta dukungan dan bimbingan dari guru, cenderung memiliki tingkat semangat dan kepercayaan diri yang lebih tinggi dalam mengejar wirausaha.

Akses terhadap Sumber Daya dan Jaringan: Akses pelajar terhadap sumber daya dan jaringan juga dapat mempengaruhi semangat kewirausahaan mereka.

Budaya Sekolah dan Lingkungan Sekitar: Budaya sekolah yang mendukung kewirausahaan, seperti dorongan untuk berinovasi, mengambil risiko, dan belajar dari kegagalan, juga dapat mempengaruhi semangat kewirausahaan di kalangan pelajar. Pengalaman dan Kesempatan Belajar: Pengalaman langsung dalam berwirausaha, baik melalui magang, proyek sekolah, atau usaha kecil-kecilan, dapat membantu membangun keterampilan, keyakinan, dan motivasi pelajar untuk mengejar wirausaha.

Tantangan dan Hambatan: Tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh pelajar dalam menjalankan usaha mereka juga dapat mempengaruhi semangat kewirausahaan mereka. Misalnya, kendala akses terhadap modal, regulasi yang berat, atau stigma sosial terhadap pengusaha muda dapat menghambat semangat kewirausahaan pelajar. Namun, di sisi lain, kemampuan untuk mengatasi tantangan ini dan tetap gigih dalam mengejar impian mereka dapat meningkatkan semangat kewirausahaan pelajar.  

Tingginya risiko: Dunia kewirausahaan seringkali dianggap memiliki tingkat risiko yang tinggi. Bagi pelajar yang baru memasuki dunia kerja, risiko kegagalan bisa menjadi faktor yang membuat mereka ragu untuk mencoba.

Tekanan Konvensional (umum): Beberapa pelajar mungkin merasa tertekan untuk mengikuti jalur konvensional seperti melanjutkan pendidikan formal atau mendapatkan pekerjaan kantor yang stabil, daripada menjalankan risiko memulai bisnis sendiri.

Ketidakpastian Masa Depan: Masa depan ekonomi yang tidak pasti atau kondisi pasar yang tidak stabil juga dapat membuat beberapa pelajar enggan untuk mencoba keberuntungan di dunia kewirausahaan. Kurangnya Keterampilan Kewirausahaan: Beberapa pelajar mungkin merasa tidak memiliki keterampilan atau pengetahuan yang cukup untuk sukses di dunia kewirausahaan.

Mereka mungkin tidak yakin tentang cara mengembangkan ide bisnis, mengelola keuangan, atau memasarkan produk atau jasa mereka. Karena itun perlu pendidikan yang baik dalam membantu para pelajar dalam memahami lebih mendalam tentang kewirausahaan agar membuat mereka tertarik di dunia wirausaha ataupun bisnis. Oleh sebab itu perlu adanya semangat kewirausahan bagi para pelajar.

Semangat kewirausahaan memiliki dampak yang signifikan terhadap pembentukan generasi yang mandiri dan inovatif. Berikut adalah beberapa dampak utama dari semangat kewirausahaan terhadap pembentukan generasi yang mandiri dan inovatif: Pengembangan Keterampilan Mandiri: Semangat kewirausahaan mendorong individu untuk mengambil inisiatif dan bertindak secara mandiri.

Dalam usaha untuk memulai dan mengelola bisnis mereka sendiri, individu belajar untuk mengandalkan diri sendiri dalam mengatasi tantangan dan mengambil keputusan. Proses ini membantu mengembangkan keterampilan mandiri yang kritis untuk kesuksesan pribadi dan profesional.

Stimulasi Kreativitas dan Inovasi: Wirausahawan sering kali dikenal karena kemampuan mereka untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menemukan solusi untuk masalah yang ada atau memenuhi kebutuhan pasar yang belum terpenuhi. Semangat kewirausahaan mendorong individu untuk berpikir di luar kotak, mengambil risiko, dan menciptakan sesuatu yang baru. Ini merangsang budaya inovasi dan kreativitas yang penting untuk pembentukan generasi yang inovatif.

Penguatan Kemandirian Ekonomi: Dengan menjalankan bisnis mereka sendiri, individu mengembangkan sumber penghasilan mereka sendiri dan menjadi lebih mandiri secara ekonomi. Mereka belajar untuk mengelola keuangan mereka sendiri, mengembangkan strategi untuk menghasilkan pendapatan, dan membangun kestabilan keuangan jangka panjang.

Ini memungkinkan mereka untuk menjadi lebih tidak bergantung pada orang lain dan lebih mampu untuk mengendalikan nasib mereka sendiri.

Peningkatan Kemampuan Memecahkan Masalah: Berwirausaha sering kali melibatkan menghadapi tantangan dan hambatan yang kompleks. Dalam menghadapi masalah ini, individu belajar untuk menjadi pemecah masalah yang lebih baik.

Mereka belajar untuk berpikir secara analitis, mencari solusi kreatif, dan bertindak dengan cepat untuk mengatasi hambatan yang muncul. Kemampuan ini sangat berharga dalam dunia yang terus berubah dan kompleks. Pembentukan Jiwa Kepemimpinan: Wirausahawan sering kali berperan sebagai pemimpin dalam komunitas dan industri mereka. Dengan menjalankan bisnis mereka sendiri, individu belajar untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang efektif.

Mereka belajar untuk menginspirasi, memotivasi, dan memimpin orang lain menuju visi yang sama. Ini membantu membentuk generasi yang tidak hanya mandiri secara ekonomi, tetapi juga memiliki kemampuan untuk memimpin dan mempengaruhi orang lain.

Mendorong Keberanian dan Ketahanan: Wirausahawan sering menghadapi kegagalan dan tantangan yang signifikan dalam perjalanan mereka. Namun, semangat kewirausahaan membantu mereka untuk tetap optimis, berani, dan gigih dalam menghadapi rintangan.

Ini membentuk generasi yang memiliki ketahanan mental dan emosional yang tinggi, serta keberanian untuk mengambil risiko dalam mencapai tujuan mereka. Kontribusi terhadap Pembangunan Ekonomi dan Sosial: Wirausahawan memiliki potensi untuk menjadi motor pertumbuhan ekonomi dan perubahan sosial dalam masyarakat.

Dengan menciptakan lapangan kerja, mendorong inovasi, dan memberikan solusi untuk masalah sosial, mereka berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan. Ini membentuk generasi yang memiliki kesadaran sosial dan tanggung jawab terhadap masyarakat tempat mereka tinggal. Oleh karena aitu kita mampu membangkitkan semangat kewirausahaan tidak hanya membentuk individu menjadi pengusaha yang sukses, tetapi juga membentuk generasi yang mandiri, inovatif, dan memiliki dampak positif pada masyarakat dan ekonomi secara keseluruhan.

Salah satu studi kasus tentang praktik terbaik dalam mendorong semangat kewirausahaan di sekolah adalah program yang dilakukan di Finlandia. Finlandia telah dikenal karena pendekatan pendidikan yang inovatif dan inklusif. Beberapa praktik terbaik yang mereka terapkan untuk mendorong semangat kewirausahaan di sekolah antara lain: Pendekatan Praktis: Mereka menekankan pembelajaran yang berbasis proyek dan pengalaman langsung, memungkinkan siswa untuk mengembangkan ide bisnis dan mempraktikkannya dalam lingkungan yang mendukung. Kemitraan dengan Industri: Sekolah bekerja sama dengan perusahaan lokal untuk menyediakan kesempatan magang, kunjungan lapangan, dan mentorship, sehingga siswa dapat belajar dari praktisi bisnis yang nyata. Inkubator Bisnis di Sekolah: Beberapa sekolah telah membentuk inkubator bisnis di dalam lingkungan sekolah, tempat siswa dapat mengembangkan dan menguji ide bisnis mereka dengan dukungan guru dan profesional bisnis. Kurikulum yang Terintegrasi: Materi tentang kewirausahaan dan keterampilan bisnis ditanamkan dalam kurikulum, memungkinkan siswa untuk belajar tentang aspek-aspek bisnis secara terstruktur dan berkelanjutan. Kompetisi dan Penghargaan: Sekolah mengadakan kompetisi kewirausahaan dan memberikan penghargaan kepada siswa yang memiliki ide bisnis yang inovatif atau berhasil memulai usaha kecil. Karena Melalui kombinasi praktik-praktik ini, Finlandia telah berhasil menciptakan lingkungan pendidikan yang memfasilitasi pertumbuhan semangat kewirausahaan di kalangan siswa, mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan dan peluang di dunia bisnis. Semangat kewirausahaan di kalangan pelajar adalah landasan penting dalam membangun masa depan ekonomi yang berkelanjutan dan inovatif.

Dalam era yang ditandai dengan perubahan cepat dan dinamis, kewirausahaan menjadi kunci untuk menghasilkan solusi baru, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Melalui pendidikan dan pembangunan keterampilan kewirausahaan di kalangan pelajar, kita dapat membentuk generasi yang siap menghadapi tantangan global dan memanfaatkan peluang yang ada.

Dalam mengimplementasikan program-program untuk mendorong semangat kewirausahaan di kalangan pelajar, penting untuk memperhatikan beberapa faktor kunci.

Pertama, pendidikan kewirausahaan harus dimulai sejak dini, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Ini memungkinkan pelajar untuk mengembangkan pemahaman yang kuat tentang aspek-aspek dasar kewirausahaan, seperti kreativitas, inovasi, manajemen risiko, dan kepemimpinan.

Kedua, penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung pengembangan semangat kewirausahaan. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, termasuk menyediakan pelatihan dan workshop kewirausahaan, mendukung pembentukan inkubator bisnis di sekolah, dan memfasilitasi kemitraan dengan industri dan perusahaan lokal.

Selain itu, perlunya pendekatan yang holistik dalam mengintegrasikan pendidikan kewirausahaan dalam kurikulum sekolah. Ini tidak hanya mencakup aspek teoritis tentang kewirausahaan, tetapi juga pengalaman praktis yang memungkinkan pelajar untuk menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh dalam situasi nyata. Kompetisi dan penghargaan juga dapat menjadi sarana yang efektif untuk mendorong semangat kewirausahaan di kalangan pelajar. Melalui kompetisi, pelajar dapat menguji keterampilan dan ide bisnis mereka secara kompetitif, sementara penghargaan dapat memberikan pengakuan atas prestasi mereka dalam mengembangkan bisnis baru.

Terakhir, penting untuk mengakui bahwa mendorong semangat kewirausahaan di kalangan pelajar bukanlah upaya yang terbatas pada lingkup pendidikan formal saja. Keluarga, masyarakat, dan sektor bisnis juga memiliki peran penting dalam membentuk budaya kewirausahaan yang positif dan mendukung. Dengan demikian, melalui pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan, kita dapat menciptakan lingkungan yang memfasilitasi pertumbuhan semangat kewirausahaan di kalangan pelajar. Hal ini tidak hanya akan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan dalam jangka pendek, tetapi juga akan membawa dampak positif yang berkelanjutan bagi perkembangan sosial dan ekonomi suatu negara.

Beberapa saran atau solusi  yang cocok yang agar membangkitkan rasa semangat bagi kalangan pelajar dalam berwirausaha: Menginspirasi Generasi Muda: Meningkatkan Semangat Kewirausahaan di Kalangan Pelajar Dalam era yang ditandai oleh perubahan yang cepat dan dinamis, semangat kewirausahaan di kalangan pelajar menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inovatif.

Namun, di tengah tantangan dan peluang yang ada, masih banyak pelajar yang belum sepenuhnya terlibat dalam dunia kewirausahaan. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan pendekatan yang komprehensif dan inovatif untuk membangun semangat kewirausahaan yang kuat di kalangan generasi muda. Berikut adalah beberapa saran yang dapat dipertimbangkan: Pendidikan Kewirausahaan yang Berbasis Pengalaman: Pendidikan kewirausahaan haruslah lebih dari sekadar teori.

Pelajar perlu terlibat dalam pengalaman langsung yang memungkinkan mereka untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan secara praktis. Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah dengan menyelenggarakan program pendidikan yang berbasis proyek, di mana pelajar dapat mengembangkan ide bisnis mereka sendiri dan menguji potensi pasar secara langsung.

Dalam proses ini, mereka dapat belajar dari pengalaman, baik itu keberhasilan maupun kegagalan, yang akan membantu memperkuat semangat kewirausahaan mereka.

Mendorong Kolaborasi dan Kemitraan: Kolaborasi antara lembaga pendidikan, pemerintah, perusahaan, dan komunitas lokal dapat memperkaya pengalaman belajar pelajar dan membantu mereka memahami lebih baik bagaimana kewirausahaan beroperasi dalam konteks nyata.

Melalui kemitraan ini, pelajar dapat memiliki akses lebih besar terhadap mentorship, pelatihan, dan sumber daya lain yang diperlukan untuk memulai dan mengembangkan bisnis mereka. Selain itu, melibatkan pengusaha sukses sebagai pembicara tamu atau mentor juga dapat memberikan inspirasi dan wawasan yang berharga bagi pelajar. Inkubator Bisnis di Sekolah: Pendirian inkubator bisnis di sekolah dapat menjadi wadah yang ideal bagi pelajar untuk mengembangkan ide bisnis mereka dan menerapkannya dalam lingkungan yang mendukung. Dalam inkubator bisnis, mereka dapat memperoleh akses terhadap saran dari guru dan profesional bisnis, serta memanfaatkan fasilitas dan sumber daya yang ada untuk menguji konsep bisnis mereka.

Selain itu, inkubator bisnis juga dapat menjadi tempat bagi pelajar untuk berkolaborasi dengan sesama rekan bisnis muda dan membangun jaringan yang berharga. Pelatihan dan Workshop Kewirausahaan: Menyediakan pelatihan dan workshop kewirausahaan secara teratur dapat membantu pelajar memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk memulai dan mengelola bisnis mereka. Workshop dapat mencakup berbagai topik, mulai dari pengembangan ide bisnis, perencanaan keuangan, hingga strategi pemasaran dan penjualan. Dengan menghadiri workshop ini, pelajar dapat memperluas wawasan mereka tentang dunia bisnis dan meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk mengambil langkah menuju kewirausahaan.

Kompetisi Kewirausahaan: Mengadakan kompetisi kewirausahaan di sekolah atau tingkat nasional dapat menjadi sarana yang efektif untuk mendorong semangat kewirausahaan di kalangan pelajar. Kompetisi ini dapat mencakup berbagai kategori, seperti ide bisnis terbaik, model bisnis yang paling inovatif, atau implementasi bisnis yang paling berhasil. Selain memberikan pengakuan atas prestasi pelajar, kompetisi juga dapat menjadi platform untuk berbagi ide dan pengalaman antar pelajar yang tertarik pada kewirausahaan.

Memasukkan Pendidikan Kewirausahaan dalam Kurikulum: Pendidikan kewirausahaan harus menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan formal. Materi tentang kewirausahaan dapat dimasukkan dalam berbagai mata pelajaran, termasuk matematika, sains, bahasa, dan seni.

Dengan demikian, setiap pelajar akan memiliki kesempatan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang kewirausahaan dan bagaimana itu dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Memberikan Dukungan Psikologis dan Emosional: Mengembangkan semangat kewirausahaan kadang-kadang juga melibatkan mengatasi rasa takut dan ketidakpastian yang mungkin dirasakan oleh pelajar. Oleh karena itu, penting untuk memberikan dukungan psikologis dan emosional kepada mereka. Hal ini dapat dilakukan melalui sesi konseling, grup dukungan, atau program pembinaan yang bertujuan untuk memperkuat kepercayaan diri dan ketahanan mental pelajar.

Oleh sebab itu dengan adanya opini ini  diharapkan dapat membangkitkan semangat kewirausahaan yang kuat di kalangan pelajar dan membantu mereka mengembangkan potensi mereka sebagai pengusaha masa depan yang sukses dan inovatif. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved