Berita Kota Kupang
RSIA Dedari dan Klinik DMH Launching Lagu Bertema Pendidikan
Dia berharap, melalui lagu dan video klipnya ini bisa menampilkan apa yang menjadi kebutuhan anak-anak dalam pendidikan.
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Dedari dan Klinik Utama Jiwa Dewanta Mental Healthcare (DMH) melaunching lagu berjudul "Mimpi Anak Indonesia" dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 02/05/2024.
Lagu yang dinyanyikan oleh Dewa Ayu Mas Suhita Tridevi Dewanta, siswi kelas 3 SD Adi Widya Pasraman Saraswati, Oeba ini dilaunching YouTube RSIA Dedari Kupang Restoran Hiu, Rabu, 01/05/2024.
Owner RSIA Dedari, dr. Dewa Putu Sahadewa mengatakan, RSIA Dedari dan Klinik DMH sejak dulu konsisten mendukung dunia seni dalam artian karyawan-karyawannya didorong untuk selalu aktif mengikuti lomba-lomba baik paduan suara maupun tari.
"Dulu paduan suara di Dinas Kesehatan kita pernah juara, dari Persi (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia), terus lomba tari, tari cuci tangan di tingkat nasional kita pernah juara. Jadi Seni itu sudah merupakan bagian dari kita karena saya juga senang seni," kata dr. Saha.
"Adanya ide dari bu Lily untuk merekam ataupun menampilkan lagu ciptaannya original dibawakan oleh Sweeta itu awalnya saya cukup takjub juga karena tidak menyangka bahwa anak saya mampu untuk membawakan satu lagu ciptaan baru tentu sangat mendukung apalagi konten dari lirik lagunya itu cukup menyentuh bagaimana anak Indonesia itu mempunyai harapan-harapan dan mimpi tentang bagaimana menjalani pendidikan sementara dalam realitas, saya sendiri ikut langsung ke Lelogama kemudian saya dengar juga cerita di tempat lain juga ada sekolah-sekolah yang dindingnya masih bebak dan tidak ada sarana untuk toilet, air bersih dan lain sebagainya yang sangat memprihatinkan," tambahnya.
Dia berharap, melalui lagu dan video klipnya ini bisa menampilkan apa yang menjadi kebutuhan anak-anak dalam pendidikan.
"Kami membangun kesehatan itu tentu bukan hanya melayani pasien yang datang ke rumah sakit tapi juga sehat secara jiwa dan raga dan kreativitas bagaimana anak-anak yang kreatif anak-anak yang aktif itu merupakan ciri-ciri generasi yang sehat dan kita dukung penuh," ujarnya.
Baca juga: Perayaan Puncak Ulang Tahun ke-15 RSIA Dedari Gelar Family Festival
Sementara Sweeta, sang penyanyi cilik mengaku senang bisa membawakan lagu ini kendati ada rasa takut karena ini pertama kalinya dia bernyanyi seperti ini.
Sweeta mengungkapkan, ketika melihat kondisi sekolah di Lelogama, dia cukup sedih.
"Sweeta sedih dan kasihan karena sekolahnya kayak gitu, paudnya juga kayak gitu. Di sana itu kelas-kelasnya kayak rusak-rusak," ungkapnya.
Sekolah yang ditampilkan dalam video klipnya tersebut memang jauh dari kata layak. Meski demikian dia memberi semangat kepada anak-anak di sekolah tersebut untuk tetap semangat belajar dan menjadi pintar.
dr. D. A. P. Shinta Widari selalu produser sekaligus orang tua Sweeta mengungkapkan, angin segar untuk sang anak pertama kali datang dari sekolah tempat anaknya menimba ilmu.
Kepala sekolah menawarkan Sweeta untuk tampil di festival Seni yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang. Lalu diapun mempersiapkan segala sesuatu untuk penampilan anaknya.
"Sebagai orang tua tentu saya senang sekali karena pendidikan anak itu tidak bisa hanya otak kirinya saja, belajar terus. Tapi harus seimbang antara otak Kiri dan Kanan sehingga anak-anak itu menjadi anak yang kreatif nantinya. Setelah itu saya menghubungi ibu Lily yang sebelumnya sudah menjadi guru vocalnya Sweeta dan tercetus untuk menciptakan lagu buat Sweeta dan saya juga menyambut dengan luar biasa," ungkapnya.
Dengan adanya lagu ini dia berharap, bukan hanya pemerintah tetapi juga masyarakat yang memiliki "lebih" bisa ikut memberi perhatian pada dunia pendidikan, terutama bagi anak-anak Indonesia di pedalaman.
Guru vocal Sweeta, Lily Malubale - Bale dalam kesempatan tersebut mengatakan
tidak pernah membayangkan akan menciptakan lagu pendidikan walaupun dia sendiri sudah berapa belas tahun bergelut di dunia pendidikan menjadi guru Seni di beberapa sekolah baik SD maupun SMA.
Lagu ini tercipta ketika Sweeta mempersiapkan diri untuk tampil dalam festival yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang pada tanggal 2 Mei.
"Lagu ini bercerita tentang persoalan pendidikan yang belum selesai seperti di pedalaman banyak sekali anak yang belum mendapatkan pendidikan yang lebih baik seperti yang kita alami di kota baik dari segi gedungnya, sarana prasarana, materi-materi dan banyak hal lain," kata Lily.
Baca juga: RSIA Dedari Kota Kupang NTT Buka Poli Saraf, Sudah Dicover BPJS
"Pesan lagu, ini juga tugas dari pemerintah untuk beri perhatian khusus bagi dunia pendidikan. Kalau mau generasi kita hari ini menjadi pemimpin hebat di masa depan, mereka harus diperhatikan.
Nona Sweeta terimakasih telah mengeksekusi lagu itu dengan sangat luar biasa dalam pembawaanya yang polos dan suara yang berkarakter," tandasnya.
Proses penggarapan lagu ini hanya memakan waktu kurang dari dua minggu dengan mengambil lokasi shooting video klip di SD Adi Widya Pasraman Saraswati, Oeba dan salah satu sekolah di Lelogama. (uzu)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.