Berita Timor Tengah Selatan
Bank NTT Cabang Soe Timor Tengah Selatan Sosialisasi Transaksi Non Tunai bagi 118 Kades
memanfaatkan potensi yang dimiliki desa untuk peningkatan pendapatan, dengan tujuan agar kesejahteraan di desa dirasakan merata
Penulis: Adrianus Dini | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini
POS-KUPANG.COM, SOE - Bank NTT Cabang Soe melaksanakan sosialisasi implementasi transaksi non tunai bagi 118 pemerintah desa dalam wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan melalui interkoneksi CMS Bank NTT dengan Siskeudes link Kementerian Dalam Negeri.
Kegiatan yang dibuka secara langsung oleh Penjabat Bupati Timor Tengah Selatan, Seperius Edison Sipa ini dilaksanakan di Gor Nekmese Kota Soe, Jumat, 19 April 2024.
Dalam sambutannya, Edison Sipa mengatakan Undang-Undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa, sebagai bentuk komitmen negara dalam melindungi dan memberdayakan desa agar menjadi kuat, maju, mandiri, dan demokratis.
"Dengan kewenangan yang diberikan, pemerintah desa dapat berinisiatif mendorong partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan potensi yang dimiliki desa untuk peningkatan pendapatan, dengan tujuan agar kesejahteraan di desa dirasakan merata," ujarnya.
Baca juga: Penjabat Bupati Timor Tengah Selatan Bawa dengan Tim Tinjau Kondisi SDN Letana
Selain itu lanjut Sipa, Pemerintah Desa juga diharapkan dapat menyediakan pelayanan publik yang berkualitas di tingkat desa yang diselenggarakan secara profesional, efisien dan efektif, serta transparan dan akuntabel.
"Salah satu bentuk dukungan melalui kehadiran dana desa bertujuan untuk meningkatkan ekonomi desa dan terbangunnya kualitas manusia di desa yang akan menciptakan kesejahteraan masyarakat desa. Namun dalam implementasinya masih rendahnya kemampuan karena kualitas sumber daya manusia para aparatur desa dalam pengelolaan keuangan desa memunculkan kerentanan dalam pengelolaan APB Desa," ungkapnya.
Dikatakan, berbagai kendala bisa ditimbulkan seperti keterlambatan yang dapat berpotensi adanya penyimpangan yang terjadi sehingga berdampak pada kurangnya akuntabilitas pengelolaan keuangan desa.
Dia menyebut, identifikasi penyebab permasalahan di atas memberikan kontribusi pada rendahnya komitmen dari kepala desa dan perangkat desa.
"Lemahnya tata kelola keuangan desa dapat dilihat dari belum tertib dan disiplin anggaran, belum optimalnya perencanaan, belum dipahaminya proses pelaksanaan pekerjaan sehingga terjadi keterlambatan penyaluran dan rendahnya realisasi penyerapan anggaran," tandasnya.
Sipa mengatakan, sebagai bentuk dukungan percepatan dalam siklus pengelolaan keuangan desa sudah sangat terbantu dengan sistem informasi pengelolaan keuangan desa (Siskeudes) dan untuk penyaluran dana desa melalui penggunaan aplikasi Omspan untuk mempermudah pengisian dokumen persyaratan, data dan pelaporan dana desa.
"Sehingga dibutuhkan aparat desa yang memiliki keterampilan dan memahami teknologi dan memiliki sarana infrastruktur pendukung. Saat ini kita sudah diberikan izin interkoneksi Siskeudes Kementerian Dalam Negeri kepada Bank NTT dengan adanya dukungan melalui implementasi transaksi non tunai pada pemerintah desa melalui pelayanan aplikasi Cash Management System (CMS) Bank NTT yang terintegrasi Siskeudeslink," jelasnya.
Dia menyebut, dukungan dengan berbagai upaya terobosan baru ini untuk mengawal akuntabilitas keuangan desa.
"Tujuan yang diharapkan dari kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman pengelolaan keuangan desa, mendukung terwujudnya good governance dalam pengelolaan keuangan desa, mempercepat penyaluran keuangan desa, dan meningkatkan pemahaman akuntabilitas dana desa melalui pelayanan aplikasi CMS Bank NTT yang terintegrasi Siskeudeslink," ujarnya
Hal itu lanjut Sipa, akan mendorong percepatan pembangunan di desa sekaligus membangun perspektif positif publik atau edukasi tentang pentingnya menjaga transparansi, akuntabilitas, dalam pemanfaatan anggaran dengan lebih efektif dan efesien dari sisi waktu, tenaga, resiko dan administrasinya.
"Untuk itu pemerintah desa harus menerapkan kebijakan ini," imbuhnya.
pelayanan aplikasi CMS ini ungkap Sipa akan sangat membantu peran pemerintah
dalam melaksanakan fungsi pembinaan, pemantauan dan pengawasan terkait penyelenggaraan pemerintahan desa dan pengelolaan keuangan desa yang semakin besar dari tahun ke tahun
"Oleh karena itu diperlukan pemahaman yang sama karena ini merupakan tahap awal untuk diimplementasikan maka melalui kegiatan ini sangat penting bagi pemerintah daerah, pemerintah kecamatan terutama bagi para kepala desa sebagai respon pemerintah pusat melalui dirjen bina pemerintahan desa kementerian dalam negeri dengan Bank NTT sebagai bentuk dukungan kepada bank daerah diperlukan kesamaan pemahaman, sehingga menghasilkan pemikiran terbaik guna mencari cara yang tepat untuk pelaksanaannya,"bebernya.
Di akhir sambutannya, Sipa menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang tulus kepada Pimpinan Bank NTT beserta jajaranya yang telah berkontribusi dan memberikan yang terbaik dari segi produk, layanan bank dan memudahkan pemerintah desa dalam bertransaksi realtime.
"Besar harapan kami semoga kemitraan ini terus berlanjut melalui pendampingan dalam merintis penggunaan CMS Bank NTT yang terinterkoneksi Siskeudeslink bagi desa-desa di Kabupaten Timor Tengah Selatan sehingga pengelolaan keuangan desa terus berbenah dari waktu ke waktu demi kemajuan desa," tandasnya.
"Kita secara bersama-sama mengawal keuangan desa agar proses pembangunan desa lebih akuntabel, dengan adanya sinergitas kebijakan mulai dari pemerintah pusat, hingga ke tingkat desa," pungkasnya.
Sementara, Pemimpin Bank NTT Cabang Soe, Egbert Balukh menyampaikan, seiring dengan kemajuan teknologi, industri keuangan mengalami transformasi yg signifikan.
"Sebagai bagian dari industri keuangan Bank NTT terus berinovasi dan mengadopsi teknologi-teknologi terbaru untuk meningkatkan kualitas layanan transaksi non tunai menjadi sebuah inovasi yang tidak hanya memudahkan, tetapi juga meningkatkan efisiensi dalam proses keuangan desa melalui interkoneksi CMS Bank NTT dengan Siskeudes Link Kementerian Dalam Negeri," jelasnya.
Egbert menyebut, pihaknya berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah daerah dalam mengadopsi teknologi modern guna meningkatkan layanan kepada masyarakat.
"Transaksi non tunai akan membawa berbagai manfaat mulai dari pengurangan risiko kehilangan uang fisik hingga pencatatan transaksi yg lebih akurat dan transparan," tuturnya.
"Dengan adanya sosialisasi ini dapat menjadi langkah maju kepada desa-desa menuju transformasi digital dengan mengurangi transaksi tunai dan membangun ekosistem inklusif," tambahnya.
Untuk diketahui, kegiatan ini diikuti oleh 118 pemerintah desa yang penyaluran dananya melalui Bank NTT. Selain rombongan Pemda TTS, hadir pula tim dari Pemerintah Kabupaten Belu, Bank NTT Cabang Atambua dan Bank NTT kantor pusat. (din)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.