Pilgub NTT
Adu Kuat di PDIP untuk Raih Tiket Pilgub NTT, Pengamat: Bandul Politik Mengarah ke Ansy Lema
Empat kader PDI Perjuangan digadang-gadang maju Pilgub NTT, yakni Andreas Hugo Pareira, Herman Hery, Emi Nomleni dan Ansy Lema.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Empat kader PDI Perjuangan (PDIP) digadang-gadang maju Pilgub NTT.
Mereka yang disebut sebagai Bakal Calon Gubernur NTT, yakni Herman Hery, Andreas Hugo Pareira, Emelia Julia Nomleni alias Emi Nomleni dan Yohanis Fransiskus Lema alias Ansy Lema.
Meski nama disebut, Andreas Hugo Pareira dan Herman Hery terkesan tidak serius. Salah satu indikatornya, keduanya masih minim sosialisasi.
Andreas Hugo Parera dan Herman Hery diduga tidak melihat ruang Pilkada NTT sebagai tahapan karir politik,
Andreas Hugo Pareira menjadi anggota DPR RI dari PDIP sejak tahun 2014.
Pada Pemilu 2024 kemarin, Andreas Hugo Pareria mendulang suara terbanyak di Dapil NTT 1 sehingga kembali lolos ke Senayan untuk periode ketiga.
Adapun Herman Hery merupakan seorang pengusaha dan politikus. Ia empat periode menjadi anggota DPR RI dari PDIP terhitung sejak tahun 2004 hingga 2024.
Baca juga: Ahmad Atang Prediksi Ada 4 Paslon di Pilgub NTT, Format Koalisi Pertalian Timor dan Flores
Pada Pemilu 2024, Herman Hery tidak menjadi Caleg DPR RI.
Hal berbeda diperlihatkan Emi Nomleni dan Ansy Lema. Keduanya menggeliat dalam mensosialisasi diri kepada masyarakat.
Emi Nomleni sudah bermanuver mendaftarkan diri ke Partai Demokrat namun batal karena tiba-tiba dipanggil mengghadap DPP PDIP di Jakarta pada Jumat 19 April 2024.
Emi Nomleni saat ini menjabat Ketua DPD PDIP NTT dan Ketua DPRD Provinsi NTT.
Pada Pemilu 2024, Emi Nomleni kembali terpilih menjadi anggota DPRD NTT periode 2024-2029.
Ia mendulang suara terbanyak dari Dapil NTT 8 meliputi Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Sebagai Ketua DPD PDIP, Emi Nomleni memiliki peluang besar untuk diusung menjadi Calon Gubernur NTT.
Ketua Bappilu PDIP NTT, Cen Abubakar sudah memberi sinyal. "Ibu Emi sebagai ketua partai dan Ketua DPRD NTT dan sekarang menang lagi," kata Cen, Rabu (3/4).
Sedangkan Ansy Lema, melalui relawan di berbagai daerah, terus mendeklarasikan diri sebagai sebagai Calon Gubernur NTT.
Ansy Lema saat ini sebagai Anggota DPR RI periode 2019-2024 dari PDIP.
Baca juga: Emi Nomleni Akan Mendaftar di Demokrat NTT, Leo Lelo Tepis Demokrat dan PDIP Sudah Koalisi
Ansy Lema kembali melenggang ke Senayan setelah mendulang suara terbanyak dalam Pemilu 2024.
Ia bertarung di Dapil NTT 2 meliputi Kabupaten Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, Sabu Raijua, Timor Tengah Selatan, Timor engah Utara, Belu, Malaka, Kabupaten Kupang, Rote Ndao, dan Kota Kupang.
Sebelum bermetamorforsa menjadi poltisi, Ansy Lema bekerja sebagai penyiar dan akademisi.
Siapa yang lebih berpeluag diusung PDIP?
Pengamat Politik dari Universitas Nusa Cendana, Yohanis Jimmy Nami punya analisis menarik.
Menurut Jimmy Nami, bandul poltik mengarah ke Ansy Lema.
"Dari empat tokoh PDIP NTT yang namanya sedang warawiri menuju NTT 1, baik itu Anderas Hugo Parera, Herman Hery, Emi Nomleni dan Ansy Lema, bandul politiknya menurut saya akan mengarah kepada Ansy Lema," kata Jimmy Nami di Kupang, Sabtu 20 Apeil 2024.
Kenapa demikian? Jimmy Nami memberi alasan.
"Karena aktifitas politik Ansy Lema selama ini yang paling bisa dan kuat untuk dibranding sebagai energi baru pada internal maupun eksternal PDIP itu sendiri," tandasnya.
Baca juga: Pilgub NTT, Gemilang Manggarai Timur Deklarasi Dukung Ansy Lema Calon Gubernur
"Herman Hery maupun Andreas Hugo Pareira kelihatan tidak begitu serius melihat ruang Pilkada NTT sebagai tahapan karir politik," tambahnya.
Menurut Jimmy Nami, Emi Nomleni juga tidak cukup dihitung secara eksternal PDIP karena tidak banyak menciptakan momentum politik diruang publik yang bisa dikapitalisasi sebagai sosial branding yang bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat, baik sebagai Ketua DPD PDIP maupun Ketua DPRD NTT dalam mengawal jalannya pemerintahan daerah NTT selama ini.
Jimmy Nami mengatakan, Ansy Lema dianggap sebagai energi yang terbarukan dalam tubuh PDIP NTT, aktifitas politiknya di NTT sebagai Anggota DPR RI cukup mudah dipotret, dekat dengan aktifitas masyarakat akar rumput, cukup mumpuni untuk menjembatani akses pusat dan daerah.
"Selain itu, punya komunikasi politik yang baik, tokoh muda lintas generasi," ujarnya.
"Jadi, misalkan saja palu pilkada PDIP diarahkan ke Ansy Lema ya cukup ideal dan masuk nalar politik, menurut saya," ujar Jimmy Nami.
Jimmy Nami mengatakan, sangat kecil kemungkinan jika tiket pilkada PDIP diberikan kepada figur bukan kader PDIP untuk maju Pilgub NTT.
Ia menyampaikan hal ini ketika ditanya peluang Orias Petrus Moedak dicalonkan oleh PDIP.
Sebagaimana diketahui, Orias Petrus Moedak berkontribusi dalam upaya pemenangan calon presiden dan calon wakil presiden, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD saat Pilpres 2024.
Pria kelahiran Kupang ini didapuk sebagai bendahara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.
Baca juga: Emi Nomleni Ajak Masyarakat Ikuti Pemilu dengan Riang Gembiara
Orias punya relasi baik dengan sejumlah petinggi PDIP, termasuk Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Pada saat Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengumumkan Mahfud MD sebagai bakal calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo, Orias Petrus Moedak juga terlihat ada Kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 18 Oktober 2023.
Sama seperti jajaran pengurus TPN Ganjar-Mahfud lainnya, Orias Petrus Moedak juga mengenakan baju putih. Salah satu hal yang membedakan adalah ia memakai topi.
Nama Orias Petrus Moedak disebut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di sesi terakhir acara deklarasi Mahfud MD sebagai cawapres.
Orias Petrus Moedak juga ikut mengantar Ganjar-Mahfud mendaftar sebagai bakal calon presiden dan wakil presiden di KPU RI pada Kamis 19 Oktober siang.
Jimmy Nami mengatakan, "PDIP lebih memprioritaskan kader partai." (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.