Berita Kabupaten Sikka

Viral Siswa SMA Negeri 2 Maumere Tidak Ikut Ujian Karena Menunggak Uang Sekolah, Warganet Mau Bantu

Video seorang siswi SMA Negeri 2 Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, dilarang mengikuti ujian karena belum melunasi uang sekolah viral di media sosial

|
Editor: Agustinus Sape
TANGKAPAN LAYAR VIDEO INSTAGRAM NTT_UPDATE
Seorang siswi SMA Negeri 2 Maumere yang tidak diizinkan mengikuti ujian karena menunggak uang sekolah saat memberi keterangan kepada wartawan. 

"Bt liat yg komen ini org2 baik yg mau bantu adik nona na go ahead snde apa apa silakan," komentar richshandiy.

"Bukan masalah duit saja tp tugas karya ilmiahnya pun belum selesai. Sama aja klo sudah bayar tugasnya belum kelar juga percuma. Udah tau mau ujian, ada syarat2 yg harus dipenuhi ya sbg peserta didik penuhi. Klo semua pake modal kasihan dan harap maklum pantas kita susah maju," komentar naenyyyy.

"Masa hanya gara gara uang 50 tidak ikut ujian. Uang 50 tidak sama dengan masa depan anak," komentar masan_bolene.

"Tolong pak. Hanya perkara menunggak uang sekolah 50K anak ini tidak diijinkan mengikuti ujian @jokowi @prabowo @nadiemmakarim," komentar dedekelvin.

Seperti diberitakan, peristiwa itu terjadi di SMA Negeri 2 Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT.

Puluhan siswa lainnya dari sekolah tersebut juga dilarang ikut ujian dengan alasan menunggak uang sekolah dan belum menyelesaikan tugas karya ilmiah.

Siswa bernama Dian yang berhasil diwawancarai wartawan mengaku keterlambatan pembayaran uang sekolah itu sudah disampaikan kepada sekolah dan kepada orangtuanya.

"Saya sudah sampaikan ke orangtua, tapi orangtua minta supaya sekolah mengizinkan saya ikut ujian dulu. Nanti habis ujian besok lusa ada uang baru dikasih," ungkap Dian menirukan pesan orangtuanya.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Hendrik Hadir kepada wartawan menegaskan bahwa kondisi di sekolahnya itu seperti yang terjadi saat ini.

Ia menjelaskan bahwa tunggakan uang sekolah itu sebenarnya akumulasi dari tahun kemarin dan semester kemarin.

"Pembayarannya juga bertahap agar tidak berat. Kenyataannya masih ada tungggakan. Pihak sekolah juga memikirkan psikologi anak dan psikologi orangtua menghadapi ujian tidak terbebani lagi soal uang," lanjutnya.

Saat disinggung berapa siswa yang dipulangkan, Hendrik mengaku kurang lebih 20 orang.

Hal yang sama juga disampaikan Kepala SMAN 2 Maumere, Andreas Benyamin Edi, S.Pd saat dikonfirmasi terpisah.

Menurutnya, para siswa yang dipulangkan alias dilarang ikut ujian itu merupakan strategi dari pihak sekolah.

"Itu strategi kami untuk anak pulang dan menyampaikan kepada orang tua untuk menyadari dan berusaha menyelesaikan tunggakan uang sekolah dari semester sebelumnya," pungkasnya.*

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved