Berita Kabupaten Sikka

Viral Siswa SMA Negeri 2 Maumere Tidak Ikut Ujian Karena Menunggak Uang Sekolah, Warganet Mau Bantu

Video seorang siswi SMA Negeri 2 Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, dilarang mengikuti ujian karena belum melunasi uang sekolah viral di media sosial

|
Editor: Agustinus Sape
TANGKAPAN LAYAR VIDEO INSTAGRAM NTT_UPDATE
Seorang siswi SMA Negeri 2 Maumere yang tidak diizinkan mengikuti ujian karena menunggak uang sekolah saat memberi keterangan kepada wartawan. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Video seorang siswi SMA Negeri 2 Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, dilarang mengikuti ujian karena belum melunasi uang sekolah viral di media sosial, baik di WhatsApp Group maupun di Instagram.

Instagram NTT_update yang memuat video disertai beritanya, Kamis (18/4/2024), sudah disukai 19.876 warganet, saat baru tujuh jam diposting. Banyak juga warganet yang memberi komentar untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Respons pertama justru disampaikan Kepala Ombudsman NTT Perwakilan NTT, Darius Beda Daton, S.H, dengan menanyakan nama sekolah yang mempraktikkan kasus tersebut. 

Menariknya, praktik tersebut ternyata tidak hanya terjadi di Maumere, di mana-mana pun kasus serupa terjadi, termasuk di Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Jangankan di Maumere di Kota Kupang sa sekolah yang favorit sa seperti ini, apa salah jangan jatuhkan mental anak biarkan dia ikut ujian. Saat ambil rapor baru orgtua dengan guru yg bicarakan. Anak-anak ini tugasnya pi sekolah dlu belajar ujian, administrasi2 lain diatur guru untuk pendekatan ke orangtua. Kdang bikin-bikin terlalu bikin anak-anak mental rusak sa . Pdahal dong su siap untuk ujian. Kalau pejabat-pejabat ceke2 doi korupsi untuk kepentingan pribadi tidak ada tindak tegas, masa untuk generasi-generasi penerus dibuat seperti ini . Terlalu lucu-lucu," komentar @nataliamirakh,

"Admin minta no tlp anak ini, sekalian no tlp sekolahnya, uang sekolahnya insyaallah biar beta yang bayar kasih selesai," komentar dwina_fanniaofficial.

"Hany bisa tersenyum. karna tau kalo ada di dalam sistem itu semua serba salah. Giliran su kasih kebijakan dan kelonggaran, abis ujian ilang. Sekolah ju pasti su kasih tahu dari jao” hari. Hadohhh hak su diterima ma giliran mau kasih kewajiban sa susah. Beratttt," komentar syanemudak.

Minta sekolah pux norek sekalian dgn guru yg tdk ada hati pux rek," komentar ratnaoktaviyantiloasana.

Kira guru sonde ada kerja laen ko?  Mau isi PMM ko isi kinerja ko? Urus observasi ko? Bikin RPP? Bahan ajar? Atau mau urus p pendekatan dengan org tua. Berat jadi guru," komentar syanemudak.

"Lebih baik biaya sekolah yang gratis daripada makan gratis. Pernah rada uang sekolah sonde ada, mau pi sekolah ju perasaan mamati," komentar may_est4.

"Perasaan hampir tiap bulan jokowi bgi2 bansos utk masyarakat yg tdk mampu, masa uang 50 rb tdk mampu? Kita jgn hx dgr sepihak saja krn sekolah juga punya aturan," komentar nonavianylende.

"Kaka nona pung sosmed apa e info ko saya bantu transfer uang buat bayarin dulu," komentar alabaster69.

"Supaya adil mamatua yg rekam ju cek dari pihak ortu dolo, jang hanya ke menyudutkan pihak sekolah saja," komentar agdeltmas.

"Dari kecil dari mulai sekolah biasakan bayar kewajiban tepat waktu, kerja tugas tepat biar besar jgn pamokol. belajar dari hal kecil," komentar josephtheo.

"Beta bukan org kaya, b ju susah ma klo 50 ada rekening yg bisa ktg kirim ko?? Ini ktg pung sdra ju mau skolah tapi ke susah mati," komentar kakuak_kempo.????

"Bt liat yg komen ini org2 baik yg mau bantu adik nona na go ahead snde apa apa silakan," komentar richshandiy.

"Bukan masalah duit saja tp tugas karya ilmiahnya pun belum selesai. Sama aja klo sudah bayar tugasnya belum kelar juga percuma. Udah tau mau ujian, ada syarat2 yg harus dipenuhi ya sbg peserta didik penuhi. Klo semua pake modal kasihan dan harap maklum pantas kita susah maju," komentar naenyyyy.

"Masa hanya gara gara uang 50 tidak ikut ujian. Uang 50 tidak sama dengan masa depan anak," komentar masan_bolene.

"Tolong pak. Hanya perkara menunggak uang sekolah 50K anak ini tidak diijinkan mengikuti ujian @jokowi @prabowo @nadiemmakarim," komentar dedekelvin.

Seperti diberitakan, peristiwa itu terjadi di SMA Negeri 2 Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT.

Puluhan siswa lainnya dari sekolah tersebut juga dilarang ikut ujian dengan alasan menunggak uang sekolah dan belum menyelesaikan tugas karya ilmiah.

Siswa bernama Dian yang berhasil diwawancarai wartawan mengaku keterlambatan pembayaran uang sekolah itu sudah disampaikan kepada sekolah dan kepada orangtuanya.

"Saya sudah sampaikan ke orangtua, tapi orangtua minta supaya sekolah mengizinkan saya ikut ujian dulu. Nanti habis ujian besok lusa ada uang baru dikasih," ungkap Dian menirukan pesan orangtuanya.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Hendrik Hadir kepada wartawan menegaskan bahwa kondisi di sekolahnya itu seperti yang terjadi saat ini.

Ia menjelaskan bahwa tunggakan uang sekolah itu sebenarnya akumulasi dari tahun kemarin dan semester kemarin.

"Pembayarannya juga bertahap agar tidak berat. Kenyataannya masih ada tungggakan. Pihak sekolah juga memikirkan psikologi anak dan psikologi orangtua menghadapi ujian tidak terbebani lagi soal uang," lanjutnya.

Saat disinggung berapa siswa yang dipulangkan, Hendrik mengaku kurang lebih 20 orang.

Hal yang sama juga disampaikan Kepala SMAN 2 Maumere, Andreas Benyamin Edi, S.Pd saat dikonfirmasi terpisah.

Menurutnya, para siswa yang dipulangkan alias dilarang ikut ujian itu merupakan strategi dari pihak sekolah.

"Itu strategi kami untuk anak pulang dan menyampaikan kepada orang tua untuk menyadari dan berusaha menyelesaikan tunggakan uang sekolah dari semester sebelumnya," pungkasnya.*

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved