Berita Rote Ndao

Diskusi dengan Nelayan Papela, Penjabat Gubernur NTT Sampaikan Tiga Isu Penting

Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia G L Kalake menyampaikan tiga isu penting saat berdiskusi dengan masyarakat nelayan di Desa Papela

Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/MARIO GIOVANI TETI
PENJABAT GUBERNUR NTT - Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake dan Penjabat Bupati Rote Ndao Oder Maks Sombu menyerahkan paket PMT kepada anak stunting di Posal Papela, Rote Timur, Sabtu, 13 April 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti

POS-KUPANG.COM, BA'A - Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia G L Kalake menyampaikan tiga isu penting saat berdiskusi dengan masyarakat nelayan di Desa Papela.

Diskusi terkait sosialisasi lintas batas negara ini dilakukan di Posal Papela, Rote Timur, Sabtu, 13 April 2024.

Diterangkan Ayodhia Kalake, Kabupaten Rote Ndao memiliki letak atau posisi yang strategis karena menjadi titik terluar di wilayah NKRI yang secara maritim berbatasan dengan Australia.

Sehingga dirinya menyadari betul beberapa isu khusus yang memang harus dicermati semua masyarakat di Rote dan sudah menjadi isu bilateral antara Indonesia dan Australia.

"Isu yang pertama mengenai pelintas batas. Saya sudah sampaikan kepada penjabat bupati agar hal ini tidak terjadi lagi, karena itu sudah melanggar kedaulatan negara lain," tegas Ayodhia.

"Minggu depan kami akan bertemu lagi dengan Menteri KKP dan menyampaikan aspirasi masyarakat nelayan di Rote Ndao sehingga tidak terjadi pelintas batas yang melewati batas wilayah negara," lanjut dia.

Isu kedua perihal dana kompensasi ganti rugi pencemaran minyak montara. Yang diterangkan Ayodhia Kalake, dari pihak Australia khususnya dari firma hukum Maurice Blackburn sudah kontak dirinya, namun dia juga harus mendapat masukan dari nelayan yang menjadi korban.

Selain itu, Ayodhia mengemukakan, untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat, Pemprov NTT akan membantu nelayan di Rote lewat budidaya rumput laut dan budidaya teripang.

Menurutnya, dua program tersebut dilakukan agar nelayan Rote tidak pergi lagi ke wilayah negara orang dengan segala resikonya.

Baca juga: Ratusan Umat Muslim di Papela Rote Ndao Sholat Ied Idul Fitri 2024 di Masjid Al Muhajirin 

Isu ketiga terkait stunting. Ayodhia mengaku, Provinsi NTT memang angka anak dengan kategori stunting sangat tinggi di Indonesi juga masalah kemiskinan ekstrim. Sehingga Presiden Jokowi telah menggarisbawahi dua masalah ini menjadi masalah serius di Indonesia yang betul-betul perlu diatasi.

"Jadi kedatangan kami ke sini untuk mendengar langsung masukan dari masyarakat terkait isu-isu yang telah saya sampaikan," ungkap Ayodhia.

"Saya berpesan, sosialisasi yang sudah dijalankan penjabat bupati beserta seluruh forkopimda, perhatikan betul-betul dan ini tentunya demi kebaikan kita bersama dan kiranya masyarakat bisa mendapatkan manfaatnya," lanjutnya sembari memberi pesan.

Usai sosialisasi, Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake didampingi istri Sofiana Milawati Kalake, Penjabat Bupati Rote Ndao Oder Maks Sombu dan istri Yuliana Henukh-Sombu beserta forkopimda menyerahkan paket pemberian makanan tambahan kepada belasan anak stunting di Posal Papela. (rio)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved