Berita Timor Tengah Utara
BPBD Timor Tengah Utara Pastikan Belum Ada Laporan Perihal Bencana Selama Cuaca Ekstrem
Meskipun demikian, sejauh ini pihaknya belum menerima laporan perihal dampak dari cuaca ekstrem tersebut.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Timor Tengah Utara hingga saat ini belum menerima laporan dari masyarakat perihal peristiwa bencana selama cuaca ekstrem yang melanda wilayah Provinsi NTT beberapa waktu terakhir.
Demikian disampaikan Plt Kepala BPBD Timor Tengah Utara, Tarsisius Sasi saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Senin, 8 April 2024 malam.
Menurutnya, berdasarkan informasi yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada Dasarian I bulan April atau terhitung hingga tanggal 10 April 2024.
Meskipun demikian, sejauh ini pihaknya belum menerima laporan perihal dampak dari cuaca ekstrem tersebut.
Baca juga: Polisi Ungkap Kronologi Lakalantas Maut di Jalan El Tari Kefamenanu, Timor Tengah Utara
Dalam upaya merespon cepat keluhan warga tentang bencana, BPBD Timor Tengah Utara membuka posko kebencanaan. Posko bencana BPBD ini melayani pengaduan masyarakat 24 jam.
Posko tersebut bertugas menampung laporan dari masyarakat seputar bencana. Para pegawai BPBD berjaga pada posko tersebut dengan pembagian tugas selama 12 jam satu shift. Oleh karena itu, dalam sehari ada dua shift.
"Saat ini juga mereka sedang berada di posko saya setiap saat cek mereka,"ucapnya.
Ia menegaskan bahwa, sejak rilis BMKG perihal cuaca ekstrem ini dikeluarkan, BPBD Timor Tengah Utara Belum menerima laporan dari masyarakat perihal adanya bencana.
BPBD Timor Tengah Utara, berencana membuat grup WhatsApp bersama para kepala desa di Timor Tengah Utara. Grup WhatsApp ini akan dimanfaatkan sebagai media untuk menerima informasi dari para kepala desa.
Tarsisius menjelaskan, selain menerima informasi dari masyarakat, pihaknya juga melakukan langkah investigasi di lapangan. Hal ini bertujuan untuk memastikan dampak bencana yang dilaporkan masyarakat tersebut.
Apabila dampak kerusakan tersebut sedikit dan bisa diatasi dengan gotong-royong maka, pihaknya akan meminta bantuan pemerintah desa setempat untuk mengatasi hal itu.
Namun, jika dampak bencana cukup besar maka, Pemda Timor Tengah Utara melalui BPBD Timor Tengah Utara akan menangani hal tersebut. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.