Wisata NTT
Wisata NTT, Jalan-jalan ke Taman Renungan Bung Karno di Ende NTT, Inilah Tempat Lahirnya Pancasila
Presiden Pertama RI , Ir. Soekarno pernah di asingkan ke Kota Ende , KIabupaten Ende , Nusa Tenggara Timur Dan, dari permenungan Soekarno lahir pula
Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
Taman Merenung Bung Karno dan Pohon Pancasila
Baca juga: Wisata NTT: Kapal White Pearl Tenggelam di Labuan Bajo, Turis dan ABK Selamat
Terdapat kisah unik mengenai kelahiran Pancasila di Ende. Soekarno dikatakan memperoleh gagasan tentang Pancasila sambil merenung di bawah pohon sukun. Presiden pertama Republik Indonesia (RI) itu rupanya mendapatkan ide dari lima cabang pohon sukun.
“Di kota ini kutemukan lima butir mutiara, di bawah pohon sukun ini pula, kurenungkan nilai-nilai luhur Pancasila,” ujar Soekarno kala itu, dikutip dari situs BPIP. Oleh karena itu, Kota Ende mendapat julukan sebagai Kota Pancasila.
Sementara itu, taman tempat Bung Karno merenungkan hingga akhirnya mendapatkan gagasan-gagasan Pancasila yang dikenal sebagai Taman Renungan Bung Karno atau Taman Renungan Pancasila .
Lokasinya berada di Kelurahan Rukun Lima, Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende. Berdasarkan informasi dari Kompas.com , Minggu (31/5/2020), di taman ini terdapat patung Bung Karno. Patung tersebut menggambarkan Bung Karno yang tengah duduk merenung di sebuah bangku di bawah pohon sukun yang cabang lima.
Selain patung Bung Karno, ada juga pohon sukun di kawasan taman, yang disebut Pohon Pancasila. Namun pohon sukun tersebut bukanlah pohon asli saat Bung Karno merenung, karena pohon sukun yang asli sudah tumbang sejak tahun 1960.
Pohon sukun yang dilihat pengunjung saat ini merupakan pohon yang ditanam pada tahun 1981. Kawasan Taman Renungan Soekarno kini dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan kreasi seni dan budaya, serta diskusi
Baca juga: Tokoh Pemuda Kabupaten Kupang Ucap Terima Kasih Buat Komitmen, Selamat Datang Penjabat Bupati
Kota ini menyimpan sejarah panjang perihal sepak terjang Ir Sukarno atau Bung Karno selama empat tahun (14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938) tembus pandang.
Pada tahun 1951, dua tahun setelah Kemerdekaan Indonesia, Soekarno mengunjungi rumah tempat pencahayaannya di Ende. Soekarno yang kala itu telah menjabat sebagai Presiden RI, bertemu Haji Abdullah Ambuwaru dan menyampaikan niatnya agar rumah membayangkan itu dijadikan museum.
Kemudian, saat kunjungan keduanya pada tanggal 16 Mei 1954, Bung Karno akhirnya meresmikan rumah tersebut sebagai Rumah Museum.
Berdasarkan Kompas.com , Kamis (1/6/2017), rumah bendera Bung Karno masih terawat dengan baik.

Memasukki ruang tamu, pengunjung bisa melihat lukisan karya Bung Karno yang menggambarkan umat Hindu di Bali sedang bersembahyang.
Tatanan ruang tamu serta perabotan di rumah tersebut ditata serupa saat rumah itu ditinggali Soekarno.
Kota ini menyimpan sejarah panjang perihal sepak terjang Ir Sukarno atau Bung Karno selama empat tahun (14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938) tembus pandang.
Demikian juga ruang tidur Bung Karno di bagian tengah. Saat melangkahkan kaki ke bagian halaman belakang rumah, ada sumur, kamar mandi, dan dapur yang juga masih tertata seperti sedia kala.
Saat berputar di rumah ikonik Bung Karno tersebut, pengunjung dapat melihat serta mengenang perjalanan dan perjuangan hidup Bung Karno di tengah gedung tersebut. Baca juga:
Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Wisata NTT, Pesona 3 Pantai di Sumba Barat, Waji Dikunjungi saat Liburan ke Sumba |
![]() |
---|
Wisata NTT, Pesona Tanjung Watukrus di Bola , Bisa Nikmati Deburan Ombak Pantai Selatan Sikka |
![]() |
---|
Wisata NTT, Pesona Pantai Nisra , Lihat Penyu dan Menikmati Indahnya Suset di Manggarai Barat |
![]() |
---|
Wisata NTT, Pesona Pantai Waecicu, Melancong ke Pantai Berpasir Putih di Labuan Bajo |
![]() |
---|
Wisata NTT, 9 Pantai yang Wajib Dikunjungi saat Liburan Labuan Bajo NTT |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.