Berita Manggarai Barat
Sejak 1974 Sebanyak 40 Orang Jadi Korban Gigitan Komodo, 5 Meninggal Dunia
Hendrikus menjelaskan, korban pertama serangan komodo tercatat terjadi pada 1974 atas nama Baron Rudolf Reding von Biberegg wisatawan asing asal Swiss
Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) mencatat ada 40 kasus gigitan komodo terhadap manusia dalam rentang waktu 50 tahun terkahir, atau sejak 1974 hingga 2024. Dari jumlah kasus itu, 5 orang di antaranya meninggal dunia.
"Berdasarkan data jumlah kasus gigitan sejak 1974 sampai tahun 2024 ini totalnya 40 kasus, lima orang meninggal dunia," jelas Kepala BTNK, Hendrikus Rani Siga, Jumat 5 April 2024.
Hendrikus menjelaskan, korban pertama serangan komodo tercatat terjadi pada 1974 atas nama Baron Rudolf Reding von Biberegg, wisatawan asing asal Swiss.
Kasus gigitan komodo ke turis asing kembali terjadi pada 2017, korbannya wisawatan asal Singapura. Sementara korban terbanyak gigitan Komodo adalah warga lokal di Taman Nasional Komodo dan petugas BTNK. Tercatat ada sembilan ranger BTNK yang menjadi korban serangan komodo.
"Data kasus gigitan komodo di TN Komodo menunjukkan bahwa korban gigitan sebagian besar adalah masyarakat dalam kawasan dan petugas. Hanya dua kasus komodo menyerang wisatawan. Hal tersebut wajar mengingat masyarakat dan petugas adalah kelompok yang paling sering berada di dekat komodo," jelas Hendrikus.
Baca juga: Cuaca Buruk, Larangan Berlayar ke Pulau Komodo Labuan Bajo Diperpanjang
Lebih lanjut dijelaskan, status Baron menjadi korban meninggal akibat serangan komodo masih dugaan. Walaupun Baron dinyatakan hilang di Pulau Komodo setelah terpencar dari rombongannya, belum ada bukti ia digigit komodo.
Di tempat kamera Baron ditemukan, telah dibuat monumen pengingat kejadian itu yang juga disebut sebagai pusara tanpa jasad milik Baron.
"Manusia pertama yang tercatat sebagai korban serangan komodo adalah Baron Rudolf. Tidak ada saksi mata, tidak ada jejak, tidak ada sisa tubuh korban. Kasus ini dikenang sebagai catatan gigitan komodo pertama kepada wisatawan," kata Hendrikus.
"Sebuah monumen dibangun sebagai pengingat kejadian tersebut dan bukit tempat kejadian perkara dinamai Bukit Rudolf di Loh Liang, Pulau Komodo," tandasnya.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.