Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 4 April 2024: Damai Sejahtera Bagi Kamu
Di hari ke 4 masa oktaf paskah ini, kita masih berkutat dengan Petrus dan Yohanes yang telah memberi kesaksian tentang Yesus Kristus yang bangkit itu
Oleh : Bruder Pio Hayon, SVD *)
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis Bruder Pio Hayon SVD mengangkat judul, Damai Sejahtera Bagi Kamu.
Renungan Harian Bruder Pio Hayon SVD Hari Kamis Oktaf Paskah merujuk pada Bacaan I: Kis.3:11-26, Injil:Luk.24:35-38
Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis, Bruder Pio Hayon SVD hari ini.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua.Ungkapan damai sejahtera bagi kamu selali disampaikan pada saat jumpa atara saudara satu sama lain.
Ungkapan sekaligus sapaan ini memang sangat baik bagi semua orang agar mampu membangun komunikasi yang baik bagi setiap orang. Karena dalam ungkapan ini hati kita menjadi terbuka dan menjadi pelayan bagi orang lain.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Di hari ke 4 masa oktaf paskah ini, kita masih berkutat dengan Petrus dan Yohanes yang telah memberi kesaksian tentang Yesus Kristus yang bangkit itu dengan menyembuhkan orang yang sakit lumpuh sejak lahir itu. Dengan cara itu Petrus dan Yohanes memberi kesaksian yang luar biasa kepada orang banyak itu tentang Yesus Kristus yang telah mereka bunuh dan dibangkitkan oleh Allah pada hari ke tiga.
Kesaksian yang diberikan oleh Petrus dan Yohanes dinyatakan dengan memberikan penjelasan panjang lebar dari seluruh rencana penyelenggaraan Allah sejak awal sampai pada puncaknya dalam diri Yesus Kristus sang Mesias itu, namun kehadiranNya ditolak oleh bangsaNya sendiri. Dan Mesias itu harus menderita, wafat dan mati kemudian bangkit dari antara orang mati dan semuanya itu telah difirmankan oleh Allah yang disampaikan oleh utusan Tuhan yakni para nabi sebagai perpanjangan tangan dari Allah agar orang-orang yang percaya kepada Allah itu mampu mempersiapkan diri menerima sang Mesias itu.
Namun dalam kenyataannya, Mesias itu dimengerti secara salah oleh orang-orang Yahudi. Mesias lebih dianggap sebagai pahlawan nasional yang mau membebaskan bangsa Israel dari perbudakan atau penjajahan bangsa Romawi. Alhasil, mereka menolak Yesus bahkan sampai membunuhNya lewat peristiwa penyaliban. Hal yang sama disampaikan oleh Yesus dalam penampakkanNya kepada para muridNya yang sedang berkumpul di rumah dalam kedaan takut karena semua pintu dan jendela rumah itu dikunci.
Pintu dan jendela yang terkunci itu menandakan lemahnya iman dan ketakutan yang luar biasa terhadap tekanan yang diberikan oleh orang-orang Yahudi kepada mereka karena mereka sedang menyebarkan berita hoax tentang jenazah Yesus yang dicuri oleh para muridNya. Dan kehadiran Yesus ketika menampakkan diri kepada para muridNya itu sebagai bentuk kasihNya yang luar biasa kepada mereka agar mereka dikuatkan kembali dengan semua peristiwa yang tengah mereka alami. Yesus tidak menunjukkan rasa penyesalan atau kebencian kepada para muridNya yang kala Dia mengalami penderitaan dengan jalan salibNya itu semua mereka meninggalkanNya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 3 April 2024, "Tiga Cara Membangun Semangat untuk Mencapai Tujuan"
Yesus datang menampakkan diri kepada mereka bahkan secara terang-terangan kepada mereka bahkan dengan memakan makanan mereka sendiri. Yesus mau menunjukkan tentang kenyataan atau realitas yang sebenarnya tentang diriNya yang benar-benar sudah bangkit itu. Karena mereka masih saja tetap ragu akan apa yang sedang terjadi dengan Yesus guru mereka. Maka Yesus kembali memberi pengajaran kembali kepada mereka tentang Mesias yang harus menderita dan wafat bagi seluruh dunia sesuai dengan rencana dan kehendak BapaNya. Dan di akhir pengajaranNya itu pada saat penampakkanNya itu adalah “Kamu dalah saksi dari semuanya ini.”
Bagi mereka, di akhir wejangan inilah mereka mulai memahami maksud dari semua yang pernah dikatakan Yesus pada saat mereka masih bersama. Perkataan, pengajaran, serta semua perbuatanNya telah membuktikan akan semua yang dikatakan kepada mereka. Sehingga sejak awal ketika menampakkan diriNya Yesus selalu berkata kepada mereka: “Damai sejahtera bagi kamu”. Ungkapan kalimat ini membuat mereka terkesimak pada awalnya karena salam itu hanya dapat diucapkan bagi sesama orang yang masih hidup dan bukan yang telah meninggal.
Namun smua menjadi berbeda ketika Yesus mengatakan sebenarnya bahwa Dia sudah bangkit dan telah menampakkan diriNya kepada mereka. Dalam hidup kita, ada banyak kesempatan Tuhan telah menampakkan diriNya kepada kita lewat peristiwa hidup, kejadian, atau apa saja yang ada di sekita kita.
Namun sebagai manusia lemah, kadang dan bahkan mungkin sering kita sama sekali tak memahami semua hal itu karena kita masih seperti para murid itu yang hidup dalam ketertutupan dan ketakutan sehingga kita pun sulit untuk bersaksi tentang Tuhan dan lebih memilih untuk nyaman dengan situasi kita sendiri.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama:kita adalah pengikut Yesus yang telah dibaptis dalam terang Bapa, Putera, dan Roh Kudus.
Kedua, maka kita telah dilayakan untuk menjadi saksi. Ketiga, tapi kita masih hidup dalam ketakutan diri kita sendiri.(*)
*) Bruder Pio Hayon, SVD adalah Dosen STPM Santa Ursula Ende, Konselor dan Koordinator Bruder Subzonal Indo-Leste
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.