Berita Belu
Warga Kelurahan Beirafu Atambua Antusias Sambut Pasar Beras Murah
Pemerintah Kabupaten Belu bersama Perum Bulog Atambua melaksanakan operasi pasar murah di Kantor Kelurahan Beirafu
Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Dalam upaya pengendalian inflasi dan menekan harga beras di pasaran yang masih mahal, Pemerintah Kabupaten Belu bersama Perum Bulog Atambua melaksanakan operasi pasar murah di Kantor Kelurahan Beirafu, Kecamatan Atambua Barat, Kabupaten Belu, Selasa, 2 April 2024.
Pasar murah ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada warga untuk memperoleh beras dengan harga terjangkau.
Lurah Beirafu Jolita Jovita Martinus, A.Md kepada Pos- Kupang.com menyampaikan bahwa operasi pasar murah ini tidak hanya menjadi solusi dalam mengatasi kenaikan harga beras di pasaran, tetapi juga memberikan kelegaan kepada masyarakat, terutama di Kelurahan Beirafu.
"Sebanyak 200 ton beras medium disediakan dalam operasi kali ini dengan harga yang sangat terjangkau bagi masyarakat yaitu Rp 11 ribu per kg dan masyarakat hanya bisa membeli 10 kg sesuai kupon yang sudah disediakan oleh pihak Kelurahan," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa kupon yang dibagikan tersebut di prioritas untuk masyarakat prasejahtera yang belum menerima bantuan beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
"Ada 200 kupon yang kami siapkan, yang di prioritas untuk masyarakat prasejahtera yang belum menerima bantuan beras Cadangan Pangan Pemerintah," jelasnya.
Baca juga: Perum Bulog Atambua dan Pemerintah Kabupaten Belu Gelar Operasi Pasar Murah
Antonius, salah seorang warga Kelurahan Beirafu, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas terselenggaranya operasi pasar murah ini.
Menurutnya, walaupun hanya bisa membeli 10 kg tetapi sangat membantu ditengah harga beras di pasaran yang masih mahal.
Ia berharap kegiatan ini dapat terus dilakukan, terutama menjelang perayaan Idul Fitri.
Sebelumnya, Bupati dr. Agus Taolin di halaman kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemkab Belu (27/2/24) saat lounching pangan murah menjelaskan bahwa Gerakan Pangan Murah adalah langkah Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok, serta mengendalikan inflasi.
Bupati menyampaikan bahwa salah satu faktor ialah perubahan lahan pertanian menjadi non-pertanian, mengakibatkan turunnya produksi beras di Indonesia, termasuk perubahan iklim, terutama kurangnya air hujan untuk tanaman padi, juga menjadi kendala serius.
"Pemerintah telah melakukan upaya-upaya untuk mengatasi kesulitan ini. Meskipun sebagian besar lahan masih ditanami jagung, namun kurangnya air menjadi hambatan. Kita berharap akan ada panen besar pada bulan April atau Mei," kata Bupati Taolin.
Bupati juga mengimbau masyarakat untuk berinovasi dalam konsumsi alternatif selain beras, seperti singkong, ubi jalar, dan kacang-kacangan.
Baca juga: Atasi Kenaikan Harga Beras, Perum Bulog Atambua dan Dinas Pertanian Belu Gelar Pasar Murah
Dengan demikian katanya, diharapkan dapat menghidupkan kembali produksi lokal dan mengurangi ketergantungan pada beras. (Cr23)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.