Kunjugan Kenegaraan
Gerindra: Undangan Pemerintah China dan Jepang kepada Menhan Prabowo Sebuah Kehormatan
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, undangan Pemerintah China dan Jepang sebuah kehormatan.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Elite Partai Gerindra melihat bahwa undangan dari Presiden China Xi Jinping untuk Ketua Umum Gerindra yang juga calon presiden peraih suara terbanyak dalam Pemilihan Presiden 2024, Prabowo Subianto, merupakan sebuah kehormatan. Kendati proses sengketa hasil Pemilu 2024 masih berjalan di Mahkamah Konstitusi, Prabowo pun sudah disebut sebagai presiden terpilih.
Hal itu dinilai bukan masalah karena Komisi Pemilihan Umum sudah menetapkan hasil Pemilu 2024. Kunjungan ke China juga dilakukan setelah berkoordinasi dengan Presiden Joko Widodo.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, undangan dari Pemerintah China dan Jepang kepada Prabowo Subianto merupakan sebuah kehormatan. Sebab, negara tersebut tidak hanya berperan sebagai kekuatan ekonomi terbesar di Asia, tetapi juga memiliki pengaruh politik yang kuat. Selain itu, China pun telah bersahabat sejak lama dengan Indonesia.
Meski Pemerintah China menyebut Prabowo sebagai presiden terpilih RI saat bertemu dengan Presiden China Xi Jinping, Fadli mengatakan, Prabowo diundang dalam posisinya sebagai Menteri Pertahanan sekaligus calon presiden (capres) peraih suara terbanyak dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Agenda tersebut bukanlah kunjungan kenegaraan Prabowo sebagai Presiden RI. Oleh karena itu, menurut dia, kunjungan itu tentu sudah dibicarakan dengan Presiden Joko Widodo sebelumnya.
”Pastilah itu atas komunikasi dengan Presiden Jokowi. Pak Prabowo juga menyampaikan bahwa pemerintahan yang nanti dia pimpin untuk melanjutkan, dan apa yang sudah dilaksanakan pada pemerintahan Pak Jokowi menjadi fondasi untuk memperkuat hubungan (dengan China) ke depan,” ujar Fadli saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (2/4/2024).
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR itu melanjutkan, pertemuan Prabowo dengan Xi Jinping pada Senin (1/4) yang dilanjutkan dengan lawatan ke Jepang hari ini bukanlah upaya untuk menepis kabar mengenai merenggangnya hubungan Prabowo dengan Jokowi pascapilpres.
Hal itu terlihat dari pernyataan Prabowo yang justru selalu menegaskan komitmen untuk melanjutkan, bahkan meningkatkan hubungan dengan negara-negara sahabat dengan dasar hubungan kerja sama yang sudah dibangun oleh Jokowi.
”Saya kira, ini suatu gesture yang bagus untuk meyakinkan dunia internasional bahwa Pak Prabowo siap bekerja sama dengan negara-negara yang selama ini sudah menjadi sahabat kita,” kata Fadli.
Selain itu, lanjutnya, pertemuan Prabowo dengan pemimpin dua negara itu juga tidak berhubungan dengan sengketa hasil pemilu yang masih berlangsung di Mahkamah Konstitusi (MK). Pihaknya menghormati kedua pasangan calon presiden-wakil presiden rival Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang mengajukan gugatan atas hasil Pilpres 2024.
”Yang paling penting bahwa sudah ada pengumuman secara resmi dari KPU (Komisi Pemilihan Umum) sehingga secara resmi (Prabowo) sudah menjadi presiden elected. Kalau ada gugatan, itu, kan, suatu prosedur yang biasa,” ujar Fadli.
Baca juga: Golkar Tak Permasalahkan Prabowo Subianto Makin Rajin Rangkul Lawan Politik
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid sepakat, pertemuan Prabowo dengan Xi adalah wujud komitmen melanjutkan arah kebijakan politik luar negeri Jokowi. China merupakan negara pertama yang dikunjungi Prabowo setelah diumumkan sebagai capres peraih suara terbanyak. Dalam pertemuan tersebut, Xi tak hanya memberikan selamat kepada Prabowo, tetapi juga menyampaikan salam tulus kepada Jokowi.
”Sebagai Ketua Komisi I DPR RI, saya melihat ucapan selamat dari Presiden Xi Jinping kepada Pak Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih Indonesia adalah tata krama diplomasi yang sangat tulus dua negara bersahabat dan memiliki hubungan sejarah yang amat panjang,” ujarnya.
Politisi Partai Golkar, salah satu partai politik pengusung Prabowo di Pilpres 2024, itu menambahkan, ucapan selamat dari Xi juga merupakan pengakuan bahwa Indonesia merupakan mitra strategis China di kawasan. Hal itu merupakan modal yang baik bagi pemerintahan Indonesia periode 2024-2029.
Redam ketegangan di kawasan
Tak hanya itu, menurut Meutya, kunjungan Prabowo ke China menjadi langkah strategis bagi Indonesia untuk meredakan tensi ketegangan di wilayah Asia Timur. Ketegangan dimaksud, terutama di kawasan yang berpotensi konflik, misalnya, Laut China Selatan, Laut China Timur, Semenanjung Korea, dan Selat Taiwan.
”China dan Indonesia berperan penting menjaga kestabilan keamanan kawasan di saat ekonomi dunia tidak menentu,” tuturnya.
Di kawasan Indo-Pasifik, China merupakan episentrum pertumbuhan global yang menyebabkan kawasan tersebut sebagai medan pertarungan dua kekuatan besar dunia, yakni China dan Amerika Serikat. Melalui kunjungannya, Prabowo pun terlihat tengah berupaya agar Indonesia mulai mengambil posisi dalam mengahadapi dinamika dan tantangan di Indo-Pasifik.
Disambut sebagai Presiden Terpilih
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto diterima China dan Jepang sebagai presiden terpilih Indonesia. Pemimpin kedua negara menerima Prabowo.
Presiden China Xi Jinping menerima Prabowo pada Senin (1/4/2024) di Beijing, China. Dalam pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri China, Prabowo disebut sebagai presiden terpilih RI dan Ketua Umum Gerindra. Tidak ada sebutan Prabowo sebagai Menhan RI.
Dalam pertemuan di Beijing, sebagaimana dilaporkan Xinhua, Prabowo menyampaikan salam Presiden Joko Widodo. Ia mengaku senang menjadikan China sebagai negara pertama yang disambangi setelah menang pemilu.
Ia juga menyatakan dukungan pada hubungan Indonesia-China yang lebih dekat. Ia akan meneruskan kebijakan bersahabat terhadap China.
Masyarakat itu diharapkan punya pengaruh global dan kawasan serta membawa manfaat lebih banyak bagi warga kedua negara. Kerja sama juga berkontribusi pada kedamaian, kesejahteraan, dan kesejahteraan dunia dan kawasan.
Bukan hanya Xi, Perdana Menteri China Li Qiang dan Menteri Pertahanan China Dong Jun juga akan menerima Prabowo. Pertemuan akan digelar pada Selasa pagi di Beijing.
Lanjutan kunjungan
Selepas dari China, Prabowo dijadwalkan melawat ke Jepang. Kedutaan Besar Jepang di Jakarta membenarkan adanya rencana kunjungan itu.
”Kedutaan Besar Jepang di Indonesia menginfokan bahwa Presiden Terpilih YM Bapak Prabowo Subianto dijadwalkan mengunjungi Jepang pada tanggal 2 hingga 3 April 2024 dan sedang dalam proses mengatur pertemuan dengan para pejabat Pemerintah Jepang,” demikian pernyataan Kedutaan Besar Jepang di Jakarta.
Para pihak sedang berkoordinasi untuk mengatur pertemuan Prabowo dengan para petinggi Jepang. Pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida termasuk yang dijadwalkan menerima Prabowo.
Jepang dan Indonesia telah menjalin kemitraan strategis komprehensif. Jakarta-Tokyo berbagi prinsip dan nilai dasar. Indonesia-Jepang juga punya hubungan bersejarah dari sisi budaya, politik, dan ekonomi. ”Kami berharap kunjungan ini menjadi momentum untuk memperkuat kerja sama kedua negara di berbagai bidang di hubungan bilateral maupun di situasi kawasan,” demikian pernyataan Kedutaan Jepang di Jakarta.
Pertahankan persahabatan
Media China, Global Times, menyebut penyambutan bagi Prabowo tidak lazim. Tidak biasanya China mengundang presiden terpilih. Kunjungan Prabowo dipandang tanda Indonesia akan mempertahankan kebijakan bersahabat dengan China. Indonesia juga akan menghindari berpihak, di antara ketegangan geopolitik.
Ge Hongliang, Wakil Direktur Kajian ASEAN di Universitas Guangxi, menyebut Indonesia di era Prabowo akan membidik kerja sama teknologi tinggi dengan China. Prabowo ingin Indonesia mendapat tempat di rantai pasok industri teknologi tinggi. Untuk mencapai itu, kerja sama dengan China menjadi kebutuhan.
Sebagai menhan, lanjut Ge, Prabowo amat memahami kestabilan kawasan dan tidak mau Asia Tenggara jadi ajang perlombaan senjata. Kawasan perlu mengantisipasi peran Indonesia yang semakin meningkat.
Peran penting Indonesia di era Prabowo diakui China lewat undangan ke Beijing. Wakil Menlu China Sun Weidong dan Duta Besar China di Jakarta Lu Kang menyambut Prabowo saat tiba di Beijing pada Minggu siang.
Atase Pertahanan KBRI Beijing Brigadir Jenderal Benny Nadeak ikut menyambut di bandara. Sementara Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun menyambut di Hotel Peninsula, hotel tempat Prabowo menginap.
(kompas.id/afp/reuters)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.