Berita Timor Tengah Utara
Umat Katolik di Kampung Kote Noemuti Timor Tengah Utara Gelar Ritual Sef Ma'u
aliran air semua orang yang membawa hiasan itu membasuh wajah, kaki dan tangan sebagai tanda pembersihan diri atau penyucian diri.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Umat Katolik di Kampung Kote, Desa Noemuti, Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT menggelar Ritual Sef Ma'u pada penutupan rangkaian Prosesi Kure.
Ritual Sef Ma'u ini dilaksanakan pada, Minggu, 31 Maret 2024.
Dalam Ritual Sef Ma'u ini, keluarga dari 18 suku di Kampung Kote membawa pernak-pernik yang digunakan untuk menghias tempat doa, lorong dan pintu masuk rumah untuk dibuang ke aliran air kali.
Sebelum berangkat kaum muda dan orang tua dari 18 suku tersebut membawa pernak-pernik tersebut ke gereja untuk memohon berkat dari Pastor. Mereka mengenakan pakaian adat lengkap.
Baca juga: RLPPD/ILPPD Kabupaten Timor Tengah Utara NTT Tahun 2023
Dipimpin langsung oleh beberapa orang Tua Adat di Kampung Kote, rombongan kemudian bergerak menuju ke kali yang terletak tidak jauh dari gereja dengan berjalan kaki tanpa mengenakan alas kaki.
Mereka berjalan teratur dengan membentuk dua barisan. Rombongan tersebut berjalan menuju Kali tanpa mengeluarkan sepatah kata.
Ketika tiba di kali, mereka semua masuk ke dalam kali dengan tinggi air di atas mata kaki. Setelah semua orang masuk ke dalam aliran air, salah seorang dari Tua Adat mengucapkan Takanab atau tutur adat dalam bahasa Dawan.
Pasca tutur adat tersebut tuntas diucapkan, mereka beramai-ramai melarungkan pernak-pernik tersebut ke dalam aliran air. Kemudian mereka membasuh wajah, kaki dan tangan lalu kembali ke gereja dengan berjalan kaki teratur.
Ketika tiba di Gereja, semua rombongan memohon berkat perutusan dari Pastor dan kembali ke rumah mereka masing-masing.
Saat diwawancarai, Ketua Panitia Prosesi Kure 2024, Petrus Ratrigis mengatakan, Ritual Terakhir sekaligus penutup Prosesi Kure adalah Ritual Sef Ma'u.
Ritual Sef Ma'u ini adalah pembongkaran sisa-sisa hiasan atau pernak-pernik di rumah adat kemudian dilarungkan di aliran air kali. Sebelum dilarungkan di aliran air, semua hiasan itu dibawa ke gereja oleh masing-masing penghuni rumah adat.
Setelah melarungkan pernak-pernik tersebut ke aliran air semua orang yang membawa hiasan itu membasuh wajah, kaki dan tangan sebagai tanda pembersihan diri atau penyucian diri.
Semua rombongan kemudian kembali ke gereja menerima berkat perutusan dari Pastor untuk pergi mewartakan bahwa Kristus Telah Wafat, dan Kristus Telah Bangkit.
Sementara itu, Pastor Rekan Paroki Hati Yesus Yang Mahakudus Noemuti, Romo Yanner Uskenat, Pr mengatakan, Ritual Sef Ma'u merupakan rangkaian ritual penutup dalam Prosesi Kure.
Romo Yanner menuturkan, gereja sangat menghargai Prosesi Kure ini. Prosesi tersebut mesti dihidupi masyarakat setempat di masa-masa mendatang.
Baginya, Prosesi Kure ini sangat penting untuk tetap bertahan dan dijaga untuk meningkatkan iman umat setempat maupun menjaga warisan sejarah masuknya Agama Katolik di Kampung Kote maupun di seluruh wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.